Selasa 14-Jun-2022 16:01 WIB
227

Foto : bpbd.wonogirikab.go.id
Kabupaten Wonogiri sedang mengalami kemarau basah di tahun 2022 yang dinilai lebih lama daripada tahun 2021.
Badan Meteorologi Kalimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa curah hujan di Wonogiri pada bulan Juni 2022 diperkirakan masih di atas normal dan normal. Namun, kriteria curah hujannya cenderung berkurang dibandingkan bulan sebelumnya, Mei.
Curah hujan di sebagian wilayah Wonogiri berada di angka 21-50 mm selama bulan Juni 2022. Sementara itu, di sebagian lainnya di angka 51-100 mm.
Pada bulan Mei, curah hujan mencapai angka 200 mm. Fenomena kondisi pada musim kemarau ini dinilai lebih parah daripada tahun sebelumnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, menyampaikan bahwa fenomena yang demikian berpotensi menimbulkan bencana. Hal ini dikarenakan berdasar pengamatannya, sejumlah daerah di Kabupaten Wonogiri merupakan daerah rawan longsor.
Bencana yang terjadi tidak terlepas dari fenomena La Nina. La Nina ialah fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Pendinginan Suhu Muka Laut (SML) berdampak pada pengurangan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. Hal ini juga mengakibatkan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum
Seperti pada tahun 2022 ini, La Nina dinilai menguat dan mengakibatkan kemarau basah yang terjadi tahun ini. Kemarau basah mengakibatkan produksi pertanian menurun, seperti cabai, bawang merah, dan lainnya.
Harga hasil pertanian tersebut saat ini mengalami peningkatan. Cabai rawit merah yang normalnya Rp30.000/kg, kini menembus Rp90.000/kg.
Selain itu, melonjaknya harga sejumlah bahan pokok, kesiapsiagaan mengantisipasi bencana perlu dilakukan. Bambang menyatakan bahwa beragam langkah antisipasi telah diupayakan oleh pihaknya.
Salah satu antisipasinya yakni pemasangan early warning system (EWS) pemantau longsor di daerah rawan longsor. Meski begitu, Bambang berpesan bagi warga daerah rawan bencana tak boleh bergantung pada alat tersebut. Warga tetap harus memahami kondisi daerahnya dan tetap waspada.

Konten Terkait
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada Jumat (27/12/2024). Dalam agenda...
Sabtu 28-Dec-2024 09:46 WIB
Dua mahasiswa UNS Solo itu meninggal akibat kecelakaan ketika motor yang mereka naiki ditabrak mobil di Wonogiri.
Kamis 15-Aug-2024 20:45 WIB
jateng.jpnn.com, WONOGIRI - Saat mengikuti upacara peringatan Hari Pramuka, sebanyak 19 pelajar di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, tertimpa pohon tumbang, Rabu (14/8).
Rabu 14-Aug-2024 20:36 WIB
Seorang siswi berinisial A (17), warga Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, tewas setelah terjatuh dari bus dalam perjalanan menuju sekolah. Korban diduga terjatuh saat bergelantungan di bus.
Selasa 06-Aug-2024 09:50 WIB
Seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Partini, 60, warga Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, meninggal mendadak di Terminal Angkutan Perkotaan (Angkuta) Wonogiri pada Jumat (19/7/2024) sore. Hingga kini...
Sabtu 20-Jul-2024 08:17 WIB