Senin 13-Mar-2023 06:24 WIB
552
Foto : detik
brominemedia.com--Seorang pria paruh baya di Serang, Banten, inisial JI (42)
ditangkap karena diduga memperkosa putri kandungnya yang berusia 14 tahun. Ayah
bejat itu diduga memperkosa anaknya hingga puluhan kali.
Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Mochamad Nandar menyebut
perbuatan bejat JI itu dilakukan sejak 2019 hingga sekarang. JI melakukan
aksinya saat sang istri tertidur.
"Kronologi kejadian sekitar tahun 2019 pelaku tertidur
di ruang tamu dan pada saat tengah malam tiba-tiba pelaku terbangun dari tidur
dan melihat di sampingnya ada korban sedang tertidur, pada saat itu tiba-tiba
pelaku terangsang melihat korban yang sedang tertidur tersebut," kata
Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Mochamad Nandar, Minggu (12/3/2023).
Pelaku JI yang melihat anaknya tertidur pulas itu langsung
melakukan perbuatan bejatnya. Korban pun sempat kaget dan meminta pelaku untuk
tidak melakukan itu.
"Kemudian pelaku langsung melakukan perbuatan tidak
senonoh pada korban namun tiba-tiba korban bangun dari tidurnya dan kaget
sambil mengatakan 'Jangan, Bah (Abah)'," kata Nandar.
Kendati demikian, JI tetap memperkosa korban. Pelaku meminta
korban untuk tidak menceritakan itu ke orang lain.
"Namun pelaku tetap melakukan perbuatan tersebut pada
korban dan sebelum kembali tidur mengatakan kepada korban jangan bilang kepada
siapapun atas perbuatannya namun korban tidak menjawabnya," katanya.
Karena pada 2019 perbuatan itu tak diketahui sang istri,
pelaku kembali melakukan hal serupa kepada sang anak. Pelaku memperkosa korban
di rumah pelaku sendiri maupun di rumah orang tua pelaku.
"Pada sekitar tahun 2020 malam hari pelaku kembali
melakukan perbuatannya tidak senonoh pada korban terbangun dan berusaha
menghindar akan tetapi pelaku tetap memaksa perbuatan bejat pelaku,"
katanya.
Nandar mengatakan, perbuatan pelaku dilakukan berulang kali.
Ibu korban akhirnya melaporkan kejadian itu setelah mendapat cerita dari
anaknya.
"Perbuatan pelaku terhadap korban ini dilakukan secara
terus menerus, menurut pengakuan pelaku dilakukan semenjak tahun 2019 hingga
bulan Februari tahun 2023 dengan cara yang sama ketika istri dan anak-anaknya
tertidur," ujarnya.
Diduga Perkosa Anak hingga Puluhan Kali
Pelaku diduga melakukan pemerkosaan kepada anaknya hingga
puluhan kali. Perbuatan bejat pelaku itu terjadi sejak 2019 hingga Februari 2023.
"Hasil pemeriksaan pelaku sudah puluhan kali melakukan
pencabulan terhadap korban yang merupakan anak kandungnya," kata Kasat
Reskrim Polres Cilegon AKP Mochamad Nandar, Minggu (12/3).
Konten Terkait
Bea Cukai menggelar customs visit customer (CVC) ke beberapa perusahaan di Purbalingga, Banten dan Morowali.
Senin 29-Apr-2024 20:55 WIB
Tepat pada 4 Oktober 2023, Provinsi Banten genap berusia 23 tahun.
Kamis 05-Oct-2023 00:43 WIB
Dua pekerja tewas tertimpa crane di galangan kapal milik PT Samudera Marine Indonesia (SMI) 2. Polisi menyelidiki terkait kecelakaan kerja tersebut.
Senin 19-Jun-2023 11:33 WIB
Kasus pemerkosaan seorang gadis berusia 15 tahun asal Sulawesi Tengah (Sulteng) sedang mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Tragedi pemerkosaan yang dialami gadis remaja tersebut dinilai sangat sadis lantaran pelakunya adalah 11 orang pria.
Rabu 31-May-2023 11:25 WIB
Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Jakarta Barat amankan tiga pria pelaku penculikan dan pemerkosaan terhadap wanita di bawah umur berinisial RJ (17) dengan kondisi keterbelakangan mental. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan mengatakan korban mengalami rudapaksa setelah berkenalan dengan tiga pria itu melalui media sosial. "Dalam kasus ini tiga pelaku berhasil kami amankan tak lama setelah kejadian penculikan hingga rudapaksa," ujarnya seperti dilansir Antara. Menerima laporan tersebut tim di bawah pimpinan Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Anggi Fauzi Hasibuan berhasil mengamankan para pelaku. "Pelaku berhasil diamankan di daerah Dadap, Tangerang," terangnya. Menurut keterangan Anggi, ketiga pelaku berinisial AB, IN, dan IM ditangkap secara terpisah. Dari hasil pemeriksaan, lanjut Anggi, terungkap ketiga pelaku menculik korban untuk kemudian dirudapaksa. Korban yang berkenalan lewat media sosial oleh salah satu pelaku berinisial AB, awalnya diajak bertemu lalu dibawa pergi. Andri menuturkan, pelaku awalnya mengajak korban jalan-jalan dan makan. Korban kemudian diajak ke sebuah rumah kontrakan yang berada di kawasan Dadap, Tangerang. "Setelah tiba di rumah kontrakan, para pelaku awalnya minum-minuman keras. Setelah mabuk, korban wanita yang mengidap keterbelakangan mental itu justru menjadi objek kepuasan para pelaku," ungkap Andri. "Jadi motifnya murni para pelaku ini berusaha ingin merudapaksa korban. Awalnya kenalan lewat medsos kemudian ngajak ketemu lalu diajak ke rumah kontrakan," kata Andri. Akibat kejadian itu, lanjut Andri, korban mengalami luka fisik dan trauma sehingga memerlukan pendampingan dari unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). "Sementara itu para pelaku disangkakan Pasal 328 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, dan Pasal 81 Ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," ungkap Andri. Dugaan Penculikan Sebelumnya, terjadi dugaan penculikan di Jalan Adhi Karya RT 07 RW 05, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat (5/5) sore. Aksi penculikan itu terekam kamera pengawas dan viral di media sosial. Sepupu korban, Muhammad Iqbal (26) mengatakan, awalnya korban masih berada di rumah. Namun sore hari sekira pukul 17.00 WIB, korban tidak terlihat. Karena panik, ia langsung mencari korban hingga melakukan pengecekan CCTV di sekitar lokasi. Rupanya, RJ menghilang karena telah dibawa kabur dua orang tak dikenal dengan berbocengan mengendarai motor berjenis skutik. "Dari CCTV yang ada ternyata itu korban emang udah janjian dan korban ini mohon maaf karena ada keterbelakangan jadi hanya manut aja ya nurut aja ketika diajak naik. Setelah itu langsung pergi," ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (6/5). Iqbal dan keluarga sempat bingung karena korban telah dibawa oleh dua orang tak dikenal. Apalagi sepupunya itu mengalami keterbelakangan mental. Beberapa jam melakukan pencarian di wilayah Jakarta Barat, namun hasilnya nihil. Tak lama berselang, pihak kepolisian datang melakukan pengecekan ke lokasi. Sebelum kejadian penculikan, Iqbal menjelaskan korban sempat berkenalan dengan lawan jenis melalui media sosial (medsos). "Menurut informasi dari keluarga korban, korban ini berkenalan melalui sosial media yang lanjut melalui ke aplikasi chatting melalui WA dan akhirnya mungkin ingin bertemu untuk dijemput, ya setelah itu muncul kejadian itu," katanya.
Selasa 09-May-2023 10:10 WIB