Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Bukti Awal Dugaan Bullying PPDS Undip Telah Dikantongi, Menko PMK Minta Publik Percayakan ke Polisi

Senin 02-Sep-2024 20:43 WIB

244

Bukti Awal Dugaan Bullying PPDS Undip Telah Dikantongi, Menko PMK Minta Publik Percayakan ke Polisi

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan kini polisi telah mengantongi bukti awal dugaan bullying pada mahasiswi program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip).

Diketahui mahasiswi tersebut adalah dr Aulia Risma Lestari yang tengah menempuh pendidikan PPDS di RSUP dr Kariadi Semarang.

Muhadjir menyebut, pihak kepolisian telah menindak kasus dugaan bullying yang dialami dr Aulia tersebut.

Nantinya polisi juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena telah ditemukan bukti-bukti awal.

"Persoalannya sudah ditangani oleh pihak Kepolisian. Dan pihak kepolisian akan bertindak, akan melakukan pemeriksaan karena sudah ditemukan bukti-bukti awal," kata Muhadjir dilansir Kompas.com, Senin (2/9/2024).

Lebih lanjut Muhadjir meminta semua pihak untuk mempercayakan kasus dugaan bullying di PPDS Undip ini kepada kepolisian.

Selain itu Muhadjir juga meminta publik untuk tak mempercayai isu-isu yang berkembang liar di media sosial.

Karena kasus dugaan bullying PPDS Undip ini masih dalam tahap pemeriksaan.

"Percayakanlah dalam proses-proses ini oleh pihak yang berwajib."

"Jadi jangan termakan oleh isu, oleh medsos, mana yang salah dan mana yang tidak salah gitu, ya. Nanti biar diperiksa lebih seksama dan lebih cermat," tegas Muhadjir.

Muhadjir menambahkan, menurutnya tidak diperlukan penataan besar-besaran pada rumah sakit atau PPDS itu sendiri.

Baca juga: 16 Tahun Mengabdi, Dekan Undip Diberhentikan Sementara dari RSUP Kariadi Imbas Kasus Bullying PPDS

Namun yang terpenting kini adalah menjaga hubungan antara senior dan junior di setiap organisasi profesi, termasuk kedokteran.

Hubungan senior dan junior ini juga harus berdasarkan standar etika yang telah disepakati bersama.

Agar nantinya tidak ada lagi malapraktik atau perundungan di dalam profesi.

"Tidak hanya di dokter saja, itu harus betul-betul menggunakan standar etika yang telah disepakati."

"Semua organisasi profesi, mulai dari TNI sampai dokter itu pasti memang ada hubungan senior dan junior," ungkap Muhadjir.


Polda Jateng Akan Selidiki Terkait Pungli hingga Rp 40 Juta Terhadap Mahasiswa PPDS Undip

Polda Jawa Tengah atau Polda Jateng berjanji akam menyertakan temuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pungli dalam kasus kematian dr Aulia Risma Lestari.

Sesuai informasi Kemenkes, pungli itu dilakukan beberapa oknum senior terhadap almarhum dr Aulia Risma Lestari dan kawan- kawannya saat menjadi mahasiswa PPDS Anestesi Undip di RSUP dr Kariadi Semarang.

Polda Jateng pun berjanji akan mendalami terkait adanya dugaan pungli tersebut.

Informasi dari Kemenkes, pungutan tersebut di angka Rp20 juta hingga Rp40 juta perbulan.

Adanya pungutan di luar biaya pendidikan ini diduga menjadi pemicu awal korban alami tekanan.

"Iya kami telah mendapatkan informasi adanya pungutan itu, nanti menjadi bahan petunjuk bagi penyidik melakukan penyelidikan lebih mendalam lagi," beber Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Senin (2/9/2024).

Ketika disinggung jumlah besaran uang pungli yang dialami dr Aulia Risma, Kombes Pol Artanto menyebut masih mengkalkulasikan.

"Kami berharap dari petunjuk ini mempermudah pemeriksaan dan mengambil keterangan kepada pihak terkait," ungkapnya.

Pihaknya kini masih melakukan penyelidikan terkait isu perundungan yang dialami dr Aulia Risma Lestari.

Namun, penyelidikan juga berkembang ke arah dugaan pungutan liar.

"Kami memastikan akan menindaklanjuti berkas-berkas dan data yang diberikan tim Investigasi Kemenkes," kata Kombes Pol Artanto.

Share:

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Sharing Session SINDOnews Ajak Gen Z Berani Tentukan Arah dan Berkontribusi Nyata

Generasi Z didorong untuk berani menentukan arah masa depan dan berkontribusi secara nyata bagi lingkungan serta masyarakat.

Selasa 28-Oct-2025 20:15 WIB

Sharing Session SINDOnews Ajak Gen Z Berani Tentukan Arah dan Berkontribusi Nyata
PEMERINTAHAN Korban Kecelakaan Bus di Tol Pemalang Dapat Santunan, Sebegini Nominalnya

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan bantuan bagi korban kecelakaan penumpang bus rombongan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, yang mengalami kecelakaan di Tol Pemalang-Batang KM 32-B pada Sabtu (25/10) lalu.

Senin 27-Oct-2025 20:12 WIB

Korban Kecelakaan Bus di Tol Pemalang Dapat Santunan, Sebegini Nominalnya
PERISTIWA Pakar Imbau Kampus Harus Jadi Ruang Aman dan Bebas Perundungan

Kematian mahasiswa Universitas Udayana, Bali, Timothy Anugrah Saputra (22 tahun), yang diduga bunuh diri akibat kerap di-bully, dinilai menjadi alarm bagi kampus untuk selalu memperhatikan kesehatan...

Jumat 24-Oct-2025 20:24 WIB

Pakar Imbau Kampus Harus Jadi Ruang Aman dan Bebas Perundungan
PENDIDIKAN Universitas Negeri Padang Tingkatkan Layanan bagi Mahasiswa Tuli

Pelatihan Juru Bahasa Isyarat (JBI) bagi dosen dan tenaga kependidikan merupakan bentuk komitmen universitas dalam menyediakan layanan pendidikan inklusif.

Selasa 07-Oct-2025 21:09 WIB

Universitas Negeri Padang Tingkatkan Layanan bagi Mahasiswa Tuli
EVENT PLN Gelar Lomba Tata Kelola PDKB 2025 di Semarang: Perkuat Sistem Kelistrikan Zero Harm dan Zero Loss

Lomba ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ruang belajar bersama meningkatkan keterampilan sekaligus menjaga keselamatan kerja tim PDKB.

Selasa 23-Sep-2025 20:57 WIB

PLN Gelar Lomba Tata Kelola PDKB 2025 di Semarang: Perkuat Sistem Kelistrikan Zero Harm dan Zero Loss

Tulis Komentar