PEMERINTAHAN

Hari Santri Nasional 2025, LDII Tekankan Pentingnya Santri Siap Hadapi Tantangan Global

Rabu 22-Oct-2025 20:24 WIB 9

Foto : republiknews

Brominemedia.com -  Bangsa Indonesia hari ini memperingati Hari Santri Nasional (HSN), sebuah momen bersejarah untuk mengenang jasa dan perjuangan besar para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tahun ini, HSN mengusung tema: “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, yang menggambarkan semangat santri dalam membangun peradaban modern yang berakar kuat pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan.

Berbagai kegiatan digelar di seluruh penjuru tanah air, mulai dari upacara bendera serentak pukul 07.00 waktu setempat, pengajian, lomba keislaman, hingga kegiatan sosial sebagai wujud kecintaan santri terhadap bangsa dan agama.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) turut memperingati Hari Santri Nasional dengan menegaskan pentingnya membentuk santri sebagai generasi profesional religius.

Santri harus dibekali dengan pengetahuan agama yang mendalam sekaligus keterampilan akademik dan praktis di berbagai bidang.

“Santri harus mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadi ahli di bidangnya masing-masing.

Dengan begitu, mereka bisa menjadi teladan dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Ketua LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro, S.Sos., M.I.Kom.

Asdar Mattiro menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya seremonial, melainkan momentum strategis untuk memperkuat peran santri dalam pembangunan nasional.

“Santri hari ini harus siap bersaing secara global, bukan hanya sebagai penjaga moral, tetapi juga sebagai inovator dan pemimpin masa depan.

Mereka harus adaptif terhadap teknologi, melek informasi, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur Islam,” ujar Asdar.

Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter di pesantren yang menjadi fondasi kokoh bagi pembentukan pribadi santri.

“Santri yang profesional religius itu tidak cukup hanya menguasai ilmu, tapi juga harus berakhlak, mampu berpikir kritis, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” lanjutnya.

Asdar menyampaikan bahwa LDII di Sulawesi Selatan terus melakukan pembinaan terhadap generasi muda, khususnya santri, agar mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

“Kami ingin santri tidak hanya sukses secara individu, tapi juga memberi manfaat luas untuk umat, bangsa, dan negara,” tegasnya.

Hari Santri Nasional 2025 menjadi pengingat bahwa peran santri tidak pernah selesai. Dari masa penjajahan hingga era digital saat ini, semangat santri tetap relevan: berjuang, mengabdi, dan membangun peradaban.

Mari jadikan Hari Santri sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kebangsaan dan keislaman, serta mendorong lahirnya generasi santri yang tangguh, cerdas, dan siap memimpin Indonesia menuju peradaban dunia.

Santri memiliki peran historis yang sangat signifikan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka bukan hanya pelajar agama, tetapi juga pejuang yang mengangkat senjata melawan penjajah.

Salah satu tonggak penting adalah Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, yang menyerukan umat Islam untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Seruan ini menjadi pemicu terjadinya Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang menjadi simbol heroisme bangsa.

Lebih jauh ke belakang, Perang Diponegoro (1825–1830) yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, juga menjadi contoh nyata bagaimana santri dan ulama berperan dalam perlawanan terhadap kolonialisme.

Pesantren menjadi pusat perjuangan, tempat berkumpulnya tokoh-tokoh perlawanan, bahkan menjadi lokasi penyimpanan senjata.

Santri diajarkan untuk mencintai tanah air sebagai bagian dari pengamalan ajaran Islam. Nilai-nilai ini telah menjadi fondasi dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa sejak masa perjuangan hingga era kemerdekaan.

Di masa kini, peran santri terus dibutuhkan — bukan lagi dengan mengangkat senjata, melainkan melalui kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.

Santri dituntut tidak hanya ahli dalam ilmu agama, tetapi juga menguasai berbagai disiplin ilmu untuk menjawab tantangan zaman.

Santri masa kini hadir di tengah masyarakat sebagai pemimpin, akademisi, profesional, wirausahawan, dan aktivis sosial yang membawa nilai-nilai Islam dalam kiprahnya.

Kontribusi ini menunjukkan bahwa semangat perjuangan santri tidak pernah padam, melainkan terus berkembang seiring perkembangan zaman.


Konten Terkait

PEMERINTAHAN Istana Ungkap Alasan Prabowo Setujui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren

Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren bertepatan dengan Hari Santri Nasional yang jatuh hari ini.

Rabu 22-Oct-2025 20:25 WIB

PEMERINTAHAN Hari Santri Nasional 2025, LDII Tekankan Pentingnya Santri Siap Hadapi Tantangan Global

Makassar – Bangsa Indonesia hari ini memperingati Hari...Artikel Hari Santri Nasional 2025, LDII Tekankan Pentingnya Santri Siap Hadapi Tantangan Global pertama kali tampil pada Republik News.

Rabu 22-Oct-2025 20:24 WIB

PEMERINTAHAN Bukan Hanya Kitab Kuning, Gubernur Lampung Ingin Santri Kuasai Teknologi

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mendorong agar santri tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga menguasai teknologi dan sains

Rabu 22-Oct-2025 20:23 WIB

PERISTIWA Pilu Santri di Sungai Bahar Dipulangkan Penuh Luka sebelum Meninggal Sisakan Duka

Seorang santri di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi didapati dalam kondisi luka dan mengalami lebam di beberapa bagian tubuh.

Minggu 28-Sep-2025 21:02 WIB

KRIMINAL Rekonstruksi Pembunuhan Santri Lampung Tengah, Adegan Ke-18 Dianggap Krusial

Plh Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah Iptu Pande Putu Yoga Mahendra mengatakan, sebanyak 37 adegan diperagakan

Jumat 23-May-2025 20:41 WIB

Tulis Komentar