Jumat 21-Mar-2025 20:44 WIB
Foto : wartakota
Brominemedia.com – Ratusan warga yang berasal dari Rorotan, Jakarta Utara; Harapan Indah Bekasi, Jawa Barat; dan Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, berunjuk rasa di depan Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara pada Jumat (21/3/2025).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pihaknya sudah menemui perwakilan pendemo dan sudah ada kesepakatan seperti yang sudah disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
“Tadi kami juga sudah menerima perwakilan pendemo dan sudah ada kesepakatan-kesepakatan yang intinya sama dengan yang kemarin disampaikan ke pak Gubernur (Pramono Anung),” ucap Asep saat dihubungi Wartakotalive.com, Jumat (21/3/2025).
Menurut Asep, unjuk rasa merupakan hak warga negara dan pihaknya menghormati hal tersebut.
“Unjuk rasa kan hak warga negara. Apa yang sudah disampaikan kemarin oleh Pak Gubernur kan sudah selesai. Dan sudah ada beberapa hal yang langsung kami tindaklanjuti,” jelas dia.
“Seperti pengosongan bunker sudah selesai hari ini, kunjungan tim dari Dinas Kesehatan untuk memeriksa kesehatan anak-anak seperti yang dikeluhkan warga kemarin juga sudah ditindaklanjuti, untuk pengujian kualitas udara juga sudah mulai mencari titik lokasi untuk melakukan pengujian,” imbuhnya.
Asep menyebut, untuk pemasangan tambahan deodorizer atau alat penghilang bau dan penambahan bag filter agar asapnya tidak hitam, saat ini sedang dibuatkan perhitungannya oleh Kerja Sama Operasi (KSO).
Diketahui, bag filter adalah sistem penyaringan yang menggunakan kantong atau tas kain sebagai media penyaring untuk memisahkan partikel atau kontaminan dari fluida, seperti udara, debu, air, atau gas.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pihaknya melalui Puskesmas Cakung, Jakarta Timur dan Puskesmas Rorotan, Jakarta Utara telah melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah warga dan juga memonitor warga yang dirawat di beberapa Rumah Sakit (RS).
“Ada beberapa yang dirawat, dan saat ini sdh sehat kembali. Kami memastikan korban mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan (faskes) baik itu puskesmas maupun RSUD,” ucap Ani.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta mengatakan pihaknya bakal menanggung biaya pengobatan warga yang terdampak akibat uji coba (commissioning) di fasilitas RDF Rorotan, Jakarta Utara.
“Saya putuskan, siapapun baik itu anak umur berapapun, termasuk dewasa dan sebagainya, yang sekarang ini terdampak karena kesalahan kami, saya sudah minta maaf untuk itu, maka Pemerintah Jakarta bertanggung jawab untuk kesehatannya,” ucap Pramono usai meninjau RDF Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025).
Eks Sekretaris Kabinet itu mengakui adanya kesalahan dalam pengelolaan awal RDF Rorotan yang menyebabkan munculnya bau menyengat serta potensi dampak kesehatan bagi warga sekitar.
Pihaknya, kata dia, bakal bertanggung jawab penuh atas dampak yang ditimbulkan.
Dia menilai, permasalahan utama RDF Rorotan terletak pada penggunaan sampah lama dalam uji coba fasilitas tersebut.
Seharusnya, RDF Rorotan mengolah sampah segar dengan usia maksimal tiga hari. Namun dalam praktiknya, fasilitas ini malah menggunakan sampah yang sudah tertimbun lebih dari sebulan.
“Secara teknis, sampah yang digunakan itu harusnya sampah segar,” jelas Pramono.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pramono telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta untuk segera melakukan perbaikan, termasuk pemasangan deodorizer untuk menghilangkan bau serta penambahan filter guna mengurangi polusi udara.
“Kami juga sepakat di sekitar 4-5 kilo dari tempat ini dipasang pemantau kesehatan udara. Tentunya kita bisa membandingkan kualitas udara yang karena dampak dari RDF ini atau kualitas udara yang memang karena asap mobil, motor, dan sebagainya,” ujar Pramono.
Konten Terkait