Kamis 20-Jul-2023 07:44 WIB
642

Foto : solopos
brominemedia.com--Tradisi Labuhan Ageng dengan melarung kepala dan ekor sapi
di Pantai Sembukan wilayah selatan Paranggupito, Wonogiri, berlangsung khidmat,
Selasa (18/7/2023) sore. Sebelum dilarung, kepala dan ekor sapi itu ditandu
dengan iringan zikir warga desa.
Para warga mengenakan pakaian tradisional Jawa lengkap dan
berjalan dari kantor desa menuju laut selatan Wonogiri. Kepala Desa
Paranggupito, Dwi Hartono, mengatakan tradisi larungan atau Labuhan Ageng itu
berjalan lancar nan sakral pada Selasa sore menjelang Magrib di Pantai
Sembukan.

Para warga desa mengiringi proses melarung itu dengan
berjalan berbaris dari desa. Kepala dan ekor sapi ditandu oleh empat orang.
Sebelum dilarung, kepala sapi itu terlebih dahulu didoakan.
Dwi menjelaskan para warga yang mengikuti kirab hingga
melarung kepala sapi ke pantai selatan Wonogiri mengenakan pakaian adat Jawa
lengkap. Laki-laki mengenakan beskap dan perempuan memakai kebaya.
Para pengiring membawa gunungan hasil bumi dan makanan yang
diwadahi encekan atau wadah makan terbuat dari kulit pohon pisang. Ada pula
makanan yang diwadahi panjang ilang.
Sebelum proses pelarungan, ratusan warga dan pengunjung
Pantai Sembukan memperebutkan gunungan makanan. Daging sapi dari sapi yang
kepalanya di larung itu juga dibagikan kepada warga dan pengunjung.
Sementara itu, kepala dan ekor sapi yang dilarung ke laut
selatan Wonogiri dibalut kain putih. “Prosesi larungan agung itu diatur dewan
adat,” ucapnya.
Menurut Dwi, tradisi Labuhan Ageng merupakan bentuk syukur
masyarakat Paranggupito kepada Tuhan karena telah memberikan penghidupan layak,
menumbuhkan pertanian dan menghidupkan ternak sehingga bisa dimanfaatkan
masyarakat.
Ungkapan Syukur Warga Atas Kelimpahan Rezeki
Selain itu, laut juga memberikan penghidupan kepada sebagian
warga Paranggupito. Mereka mendapatkan penghasilan dari budidaya atau menangkap
lobster dari Laut Sembukan dan sekitarnya.
Di sisi lain, meski bukan menjadi pekerjaan dan komoditas
utama, ikan dari laut selatan Wonogiri juga turut menghidupi sebagUngkian warga
Paranggupito. “Oleh karena itu, hal ini sebagai bentuk rasa syukur kami kepada
Tuhan, kepada alam,” ujar dia.
Dia melanjutkan tradisi melarung kepala sapi di pantai
selatan Wonogiri ini sudah turun temurun dari nenek moyang. Warga Paranggupito
tidak tenang jika tradisi ini tak digelar. Dwi menerangkan sapi menjadi hewan
yang dilarung karena hewan tersebut banyak dipelihara warga Paranggupito.
Sapi juga menjadi simbol keberkahan. Labuhan Ageng digelar
setahun sekali setiap pergantian tahun Jawa. Kepala Bidang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wonogiri, Eko Sunarsono, menyampaikan tradisi labuhan di
Paranggupito itu menarik dibandingkan tradisi serupa di tempat lain.
Di tempat-tempat lain, tradisi ini digelar lantaran sebagian
masyarakat di tempat itu mengandalkan kehidupan dari hasil laut. Laut benar-benar
dianggap menjadi tempat yang penting bagi mereka. Oleh karena itu, laut perlu
dilabuhi dengan komoditas-komoditas peternakan atau pertanian sebagai wujud
syukur.
“Sementara kalau dilihat di Paranggupito, laut itu tidak
begitu memberikan penghasilan kepada warga setempat. Warga di sana justru
sebagian besar hidup dari pertanian. Mereka yang menggantungkan hidup dari laut
itu hanya segelintir orang karena kondisi laut di sana memang tidak
memungkinkan untuk orang mencari ikan di sana, menjadi nelayan. Maka dari itu,
ini cukup unik,” jelas dia.
Konten Terkait
Jelang malam 1 suro, Batang, Jawa Tengah diguncang gempa dangkal hingga membuat sejumlah bangunan roboh.
Minggu 07-Jul-2024 20:11 WIB
Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) akan menggelar kirab malam 1 Sura, Minggu (7/7/2024). Kerbau bule Kiai Slamet akan berada di posisi terdepan sebagai cucuk lampah.
Jumat 05-Jul-2024 20:50 WIB
Tradisi Labuhan Ageng dengan melarung kepala dan ekor sapi di Pantai Sembukan wilayah selatan Paranggupito, Wonogiri, berlangsung khidmat, Selasa (18/7/2023) sore. Sebelum dilarung, kepala dan ekor sapi itu ditandu dengan iringan zikir warga desa.
Kamis 20-Jul-2023 07:44 WIB
Tengah malam 1 Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar kirab 7 pusaka.
Kamis 20-Jul-2023 05:55 WIB
Kirab malam satu suro yang diselenggarakan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, terancam tanpa Kebo Bule keturunan Kiai Slamet.
Senin 25-Jul-2022 07:19 WIB