Senin 01-Aug-2022 13:19 WIB
192

Foto : detik
brominemedia.com –
Polisi masih menyelidiki penyebab bangunan roboh di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Diketahui peristiwa ini menyebabkan seorang warga tewas dan dua orang terluka.
Sejauh ini polisi telah meminta keterangan dari 9 orang.
" 9 orang saksi ini dari warga sekitar dan pemilik
bangunan, korban," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakpus, Kompol Gunarto,
Senin (1/8).
Polisi belum memintai keterangan dari Pemerintah Kota
(Pemkot) Jakpus. Keterangan dari Pemkot Jakpus akan diminta jika sudah ada
hasil penyelidikan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Gunarto mengatakan hasil penyelidikan dari Puslabfor
diperkirakan keluar beberapa hari lagi. Hasil dari Labfor akan dipakai untuk
penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab robohnya bangunan tersebut.
"Dari Labfor kan nanti kita tahu dugaan
penyebab-penyebabnya, baru kita mengarah ke sana (pendalaman
penyelidikannya)," tambah dia.
Puslabfor Polri mendatangi lokasi pada Sabtu (29/7) siang.
Mereka sempat meminta keterangan kepada warga dan melihat kondisi bangunan yang
roboh.
Puslabfor Polri sempat mengeluarkan puing-puing dari
reruntuhan bangunan.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bangunan di Jalan Rawa Sawah
2, Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat dilaporkan roboh. Ketua RW setempat,
Syafrudin menduga bangunan roboh karena proyek galian Pemprov.
"Kebetulan ini ada proyek (galian). Untuk galian
pembenaran selokan dari Pemprov Dinas, kalau faktor itu (penyebab galian)
kemungkinan ya pasti, cuman memang konstruksi rumah ini sudah ya gitu
deh," kata Syafrudin di lokasi, Kamis (28/7).
Syafrudin mengatakan proyek galian tersebut dilakukan untuk
memperlebar dan memperbaiki saluran air di sana.
"Buat pelebaran untuk memperbaiki saluran mengganti
yang baru," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI
Jakarta, Isnawa Adji juga menyebut bangunan tersebut roboh karena kelalaian
petugas galian.
"Kelalaian petugas galian irigasi yang salah
perhitungan dalam menggali dan menyebabkan kerusakan fondasi bangunan,"
kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/7).
Isnawa mengatakan dalam kejadian tersebut, terdapat dua
korban. Satu di antaranya atas nama Zulaika meninggal dunia. Sementara itu,
satunya lagi bernama Sukrini mengalami luka berat dan patah tulang di bagian
kaki.
Isnawa menuturkan kerugian materi yang ditimbulkan akibat
insiden tersebut mencapai Rp 300 juta.

Konten Terkait
Partai Berkarya menggugat KPU ke PN Jakpus terkait penundaan Pemilu 2024. PAN menyebut PN Jakpus tak punya kewenangan dalam menunda proses pemilu.
Sabtu 08-Apr-2023 05:29 WIB
KPU resmi mengajukan banding atas putusan PN Jakpus soal penundaan tahapan Pemilu. Junimart Girsang yakin KPU akan menang banding.
Sabtu 11-Mar-2023 08:51 WIB
Dengan demikian ketika perkara dibawa ke ranah gugatan perdata ke PN Jakpus, KPU berpendapat hal tersebut bukan kompetensi PN, kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Selasa 07-Mar-2023 23:42 WIB
Hal tersebut disampaikan Jokowi karena menilai putusan PN Jakpus itu telah menjadi kontroversi.
Senin 06-Mar-2023 12:40 WIB
PN Jakpus menghukum KPU untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilu 2024 dan melaksanakan tahapan pemilu dari awal. KPU bakal ajukan banding.
Jumat 03-Mar-2023 07:33 WIB