Foto : detik
brominemedia.com - Terjadi Aki protes besar-besaran
oleh puluhan Wali Kota dari berbagai wilayah Israel. Mereka kompak lakukan
mogok makan sebagai protes reformasi peradilan.
Seperti dilansir CNN, Senin (27/3/2023), reformasi peradilan
yang kontroversial terus diupayakan pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin
Netanyahu. Reformasi peradilan itu disebut mengancam Mahkamah Agung.
Sebagai bentuk protes, aksi mogok puluhan wali kota dimulai
pada Senin (28/3) di kota suci Yerusalem. Dilaporkan lebih dari dua lusin wali
kota ikut serta dalam aksi protes tersebut.
"Kami, para wali kota dari otoritas lokal yang berasal
dari semua sisi spektrum politik, mulai besok (27/3) pagi, akan melancarkan
aksi mogok makan di Yerusalem, di seberang kantor Perdana Menteri, menuntut
diakhirinya krisis dan bencana besar yang akan dialami Israel, untuk mencegah
keamanan negara ini terdampak dan demi kebersamaan dan persatuan negara,"
tegas Wali Kota Herzliya Moshe Fadlon dalam pernyataan bersama pada Minggu
(26/3) waktu setempat.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
Pernyataan bersama itu ditandatangani 27 wali kota dari berbagai wilayah Israel. Mereka mewakili berbagai otoritas lokal dengan spektrum yang luas.
Wewenang Pemerintah Pilih Hakim
Reformasi peradilan memberikan wewenang lebih besar kepada pemerintah untuk memilih hakim dan membatasi wewenang Mahkamah Agung dalam membatalkan undang-undang.
Hal itu memicu gelombang unjuk rasa besar-besaran di Israel. Bahkan sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat (AS), menyatakan keprihatinan.
Para pengkritik menyebut perombakan semacam itu akan memperlemah peradilan, membahayakan kebebasan sipil dan merugikan perekonomian negara.
Namun pandangan beda disampaikan oleh pemerintah Israel. Mereka mengklaim perubahan semacam itu akan membatasi jangkauan Mahkamah Agung dan justru memulihkan keseimbangan antara cabang-cabang kekuasaan antara para anggota parlemen dan otoritas peradilan.
Demo Pencopotan Menhan
Sebelum aksi protes reformasi peradilan, Israel telah memanas karena Netanyahu memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant yang menyerukan agar reformasi peradilan dihentikan.
Pada Minggu (26/3), para demonstran menguasai ruas jalan raya di pusat Tel Aviv, memblokir lalu lintas dan melakukan aksi pembakaran ban.
Beberapa demonstran bahkan nekat melemparkan barikade logam yang dipasang polisi.
Presiden Minta Netanyahu Hentikan Reformasi Peradilan
Presiden Israel Isaac Herzog turut bicara setelah melihat kondisi yang semakin panas. Dia menyerukan kepada pemerintahan Netanyahu untuk menghentikan segera reformasi peradilan yang kontroversial itu.
"Demi persatuan rakyat Israel, demi tanggung jawab yang dibutuhkan, saya menyerukan kepada Anda untuk segera menghentikan proses legislatif," cetus Herzog dalam pernyataannya pada Senin (27/3) waktu setempat.
Dalam tanggapannya, Herzog juga mengimbau para politisi Israel dari semua kalangan untuk 'menempatkan warga negara ini di atas segalanya dan bertindak dengan keberanian serta tanggung jawab atas penundaan lebih lanjut'.
Konten Terkait
Brigade Al-Qassam mengumumkan kesediaannya mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengirimkan makanan dan pasokan medis...
Senin 04-Aug-2025 22:32 WIB
Serangan itu juga merusak Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya Gereja Katolik di dalam wilayah kantong Palestina.
Kamis 17-Jul-2025 22:48 WIB
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem telah menyatakan bahwa rakyat Lebanon tidak akan pernah menerima penghinaan atau penyerahan diri dalam menghadapi musuh Israel, dan bahwa jalan mereka tetaplah jalan Husseini yang berakar pada martabat, pembangkangan, dan pengorbanan.
Minggu 06-Jul-2025 21:05 WIB
Iran mengirimkan sinyal akan kembali perang melawan Israel setelah adanya campur tangan Amerika Serikat (AS).
Minggu 29-Jun-2025 20:49 WIB
Serangan Israel terhadap Iran lewat udara di Teheran menargetkan elemen-elemen kunci keamanan dan infrastruktur represif Iran, termasuk Penjara Evin.
Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB