Kamis 17-Jul-2025 22:48 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Pasukan Israel terus menggempur Gaza hingga menyasar satu-satunya gereja Katolik.
Kali ini, Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya Gereja Katolik di dalam wilayah kantong Palestina menjadi sasaran serangan Israel.
Dua orang wanita tewas dan beberapa orang lainnya terluka menyusul serangan tentara Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di Gaza pada Kamis (17/7/2025).
Lembaga amal Katolik Caritas Jerusalem mengatakan petugas kebersihan paroki berusia 60 tahun dan seorang perempuan berusia 84 tahun yang menerima dukungan psikososial di dalam tenda Caritas di kompleks gereja tewas dalam serangan tersebut.
Serangan itu juga merusak Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya Gereja Katolik di dalam wilayah kantong Palestina.
Serangan Israel di Gaza itu menewaskan dua orang, kata Patriarkat Latin Yerusalem.
Kantor berita Italia ANSA mengatakan enam orang terluka parah, sementara pendeta paroki Pastor Gabriele Romanelli, yang biasa secara rutin memberi informasi terbaru kepada mendiang Paus Fransiskus tentang konflik Israel-Palestina, juga menderita cedera kaki ringan.
Paus Leo XIV mengatakan ia sangat sedih atas serangan tersebut, yang terjadi ketika badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan Israel di wilayah Palestina menewaskan sedikitnya 20 orang.
"Dengan duka yang mendalam, Patriarkat Latin kini dapat mengonfirmasi bahwa dua orang tewas akibat serangan yang diduga dilakukan oleh tentara Israel yang menghantam Kompleks Keluarga Kudus pagi ini," demikian pernyataannya.
"Kami berdoa untuk ketenangan jiwa mereka dan untuk berakhirnya perang biadab ini. Tidak ada yang bisa membenarkan penargetan warga sipil tak berdosa."
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan dua warga negara dari komunitas Kristen tewas dalam serangan Israel terhadap gereja di Kota Gaza, tempat mendiang Paus Fransiskus terus berhubungan secara rutin selama perang.
Foto-foto menunjukkan para korban luka dirawat di area tenda di Rumah Sakit Al-Ahli Kota Gaza, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, dengan pendeta paroki Pastor Gabriel Romanelli dengan perban di sekitar kaki bagian bawahnya.
Patriarkat, yang memiliki yurisdiksi atas umat Katolik di Israel, Wilayah Palestina, Yordania, dan Siprus, mengutuk serangan tersebut dan mengatakan serangan itu menghancurkan sebagian besar kompleks.
"Menargetkan situs suci yang saat ini menampung sekitar 600 pengungsi, yang mayoritas anak-anak dan 54 orang berkebutuhan khusus, merupakan pelanggaran berat terhadap martabat manusia dan pelanggaran terang-terangan terhadap kesucian hidup dan kesucian situs-situs keagamaan, yang seharusnya menyediakan tempat berlindung yang aman di masa perang," katanya.
Konten Terkait