Foto : sindonews
brominemedia.com-- Pemerintah menghentikan sementara penjualan beberapa obat
dalam bentuk sirup menyusul adanya dugaan menyebabkan gangguan ginjal akut pada
anak usia 0-18 tahun. Meski begitu, pemerintah belum bisa memastikan apakah
penyakit ginjal disebabkan obat tersebut. "Ya (disetop sementara) untuk
beberapa obat yang masih dalam tanda petik dicurigai," kata Menteri
Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir
Effendy usai pembukaan HLIGM-FRPD di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu
(19/10/2022).
Walaupun obat dalam bentuk sirup tersebut telah disetop
sementara, tetapi Muhadjir belum dapat memastikan apakah benar penyebab
gangguan ginjal akut terhadap anak karena obat tersebut. "Ya kan semuanya
masih ada dugaan-dugaan. Belum bisa kita pastikan, sebetulnya penyebabnya
apa?" ujarnya.
Muhadjir menjelaskan, obat sirup yang ditetapkan sebagai
penyebab gangguan ginjal di Gambia, Afrika Barat diketahui berasal dari wilayah
Asia Selatan. "Kalau yang di Afrika Barat sudah terdeteksi ya, ada produk
obat dari negara Asia Selatan yang mengekspor produk itu ke wilayah Afrika
Barat," katanya. Menko PMK memastikan obat sirup yang beredar di Indonesia
tidak diproduksi dari negara Asia Selatan.
"Tetapi untuk Indonesia dipastikan bahwa barang itu,
obat itu tidak masuk ke Indonesia," ujarnya. Hingga kini, pemerintah
tengah melakukan investigasi terhadap permasalahan tersebut. "Ya ini terus
dari Kementerian Kesehatan dan juga didukung oleh BPOM melakukan
investigasi," katanya.
Untuk diketahui, jumlah kasus gangguan ginjal akut progresif
atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) di Indonesia hingga 18 Oktober 2022 mencapai
206 kasus. Sebanyak 99 anak meninggal dunia. Menurut Juru Bicara Kementerian
Kesehatan Syahril, sejak akhir Agustus 2022 pihaknya dan Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) menerima laporan peningkatan kasus yang tajam pada anak,
utamanya di bawah usia 5 tahun. Peningkatan kasus ini berbeda dengan yang
sebelumnya.
Saat ini penyebabnya masih dalam penelusuran dan penelitian.
"Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20
provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, angka kematian pasien yang
dirawat di RSCM mencapai 65%," demikian dalam keterangan tertulis yang
diterima, Rabu (19/10/2022).
Konten Terkait
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut polisi telah memiliki bukti awal dugaan bullying pada mahasiswi PPDS Universitas Diponegoro (Undip).
Senin 02-Sep-2024 20:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan masa depan dan kemajuan Indonesi
Selasa 31-Oct-2023 00:17 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy merespons soal aturan masuk sekolah pukul 5 pagi di NTT. Menurutnya, kebijakan itu masih uji coba dan akan dievaluasi.
Kamis 02-Mar-2023 23:49 WIB
BPOM mengumumkan sejumlah obat sirop yang dinyatakan aman untuk digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.
Kamis 09-Feb-2023 02:17 WIB
Kasus obat sirup mengandung zat berbahaya kembali terjadi, kali ini menimpa dua bocah di Jakarta, salah satunya meninggal dunia.
Selasa 07-Feb-2023 04:50 WIB