KRIMINAL

Fakta-fakta Peristiwa Penyerangan yang Dilakukan 5 Oknum Polisi di RSU Bandung Medan

Rabu 09-Nov-2022 06:00 WIB 323

Foto : jpnn

brominemedia.com-- Seorang sekuriti dan perawat menjadi korban penganiayaan sejumlah anggota polisi yang terjadi di RSU Bandung Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah, Medan, pada Minggu (6/11) lalu.

Akibat kejadian tersebut, sekuriti dan perawat itu mengalami sejumlah luka di tubuhnya. Berikut deretan fakta penganiayaan di RSU Bandung:

1. Lima Anggota Polisi Diamankan

Polda Sumut mengamankan lima oknum polisi yang terlibat penganiayaan sekuriti dan perawat RSU Bandung. 

"Ada lebih dari lima orang yang sudah diklarifikasi penyidik. Mereka polisi," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (7/11).

Perwira menengah Polri itu sendiri belum memerinci lebih jauh soal identitas para polisi itu. Namun, dia mengaku saat ini oknum polisi tersebut tengah menjalani pemeriksaan di bagian Propam.

"Saat ini, proses di Propam sedang berjalan. Lebih dari lima oknum polisi yang terlibat dalam penyidikan, mereka ditempatkan di tempat khusus," ujarnya.

2. Berawal dari Mabuk

Kombes Hadi Wahyudi menyebut kejadian itu berawal saat Bripda T bersama dengan tiga orang rekannya, yakni Debye, Iten yang merupakan seorang mahasiswa dan Ayu seorang perawat di RSU Bandung bertemu di sebuah kafe. Di kafe tersebut, keempatnya meminum minuman beralkohol.

Sekitar pukul 04.00 WIB, keempatnya kemudian pergi memesan sebuah hotel yang berlokasi tak jauh dari kafe tersebut. Di hotel itu, mereka memesan dua kamar.

"Setelah itu pukul 04.00 WIB mereka menuju hotel memesan dua kamar, karena Iten dan Ayu mabuk, agar tidak ribut keluar kamar mereka dikunci dari luar oleh Bripda T," kata Hadi.

Setelah dikunci di dalam kamar tersebut, Ayu pun mengamuk. Dia lalu menelepon teman-temannya, yakni satpam RSU Bandung dan seorang perawat bernama Wanda Winata. Tak lama setelah itu, sekuriti  RSU Bandung dan Wanda lalu mendatangi lokasi hotel tempat Bripda T dan ketiga rekannya menginap. Cekcok mulut antara Bripda T dengan satpam RSU Bandung dan Wanda pun tak terelakkan.  Setelah kejadian itu, Wanda bersama dengan satpam RSU Bandung itu pun pergi.

3. Bripda T Tersinggung Disamakan dengan Sekuriti

Polisi membeberkan motif penganiayaan terhadap seorang sekuriti dan perawat di RSU Bandung. Hadi menyebut kejadian itu berawal saat sekuriti dan perawat RSU Bandung itu datang ke sebuah hotel karena ditelepon oleh rekannya Ayu.

Setibanya di sana, Bripda T merasa tersinggung dengan ucapan sekuriti RSU Bandung yang menyamakan ptofesinya dengan sekuriti. "Jadi, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari salah seorang sekuriti atau pun perawat dari RSU Bandung itu yang mengatakan bahwa 'samanya kita sekuriti'," kata Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (8/11).

Tak terima mendengar ucapan itu, Bripda T langsung emosi. Bripda T kemudian menghubungi rekan-rekannya untuk mencari keberadaan perawat dan sekuriti tersebut.

"Jadi, bahasa itulah yang kemudian memancing reaksi dari Bripda T, dan itu permasalahannya seperti itu. Jadi, ini adalah kesalahpahaman di antara mereka," ungkapnya.

4. Kelima Polisi Baru Dilantik dan Kabur dari Asrama

Lima oknum polisi yang terlibat penganiayaan di RSU Bandung, ternyata baru saja dilantik jadi polisi. "Iya, benar (baru dilantik,red). Jadi mereka ini kan polisi baru," kata Hadi.

Hadi menyebut saat kejadian tersebut, oknum polisi itu ternyata kabur dari asrama. Mereka kabur tanpa sepengetahuan dari senior-seniornya.

"Mereka itu tanpa sepengetahuan dari senior seniornya keluar dari barak atau asrama yang selama ini mereka tempati. Mereka ini lepas dari pengawasan seniornya, kebetulan ini kan malam Minggu. Jadi, agak sedikit longgar dan mereka menyelinap," ujarnya.

Mantan Kapolres Biak, Papua itu mengaku pihaknya telah mengambil tindakan atas kejadian tersebut.

Dir Sabhara juga telah memberikan peringatan kepada seluruh anak buahnya untuk tidak melakukan aksi yang serupa.

"Itu sudah diambil tindakan tegas tadi pagi oleh Dir Sabhara, bukan hanya kepada orang yang keluar, tapi juga kepada rekan-rekan yang lainnya," sebutnya.

5. Sanksi Tegas Menanti

Polda Sumut memastikan akan memberikan sanksi tegas bagi kelima oknum polisi yang terlibat penganiayaan sekuriti dan perawat di RSU Bandung.

 "Dari peristiwa ini kami sudah melakukan tindakan tegas terhadap oknum-oknum tersebut, yang jelas tindakan disiplin pasti akan kami kenakan," ujar Hadi.

Dia sendiri belum memerinci lebih jauh soal sanksi yang akan diberikan kepada lima oknum polisi tersebut. Namun, dia menegaskan pihaknya tidak mentolerir perilaku oknum tersebut.

"Pimpinan tidak mentolerir sikap atau perilaku seperti ini bagi siapapun anggota Polri dan akan dikenakan tindakan yang tegas. Kami lihat nanti hasil perkembangan penyidik selanjutnya," ujarnya.

6. Kombes Hadi Meminta Maaf

Perwira menengah Polri itu turut menyampaikan permohonan maaf atas keterlibatan anggota polisi dalam penganiayaan itu.

Dia mengaku saat ini kelima oknum polisi itu tengah menjalani pemeriksaan di Propam.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu kepada ketidaknyamanan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota Polri. Saat ini, oknum anggota polri tersebut dalam proses pemeriksaan di Polrestabes Medan dan Propam Polda Sumut," sebutnya.

Konten Terkait

PERISTIWA Tim Advokat Johansen Simanihuruk, SH,MH Kuasa Ahai Sutanto ‘Keok’ di Prapid Lawan Poldasu

Permohonan praperadilan yang diajukan Sutanto alias Ahai terhadap Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Sumut atas penetapan status tersangkanya kandas di persidangan yang digelar oleh Hakim Pengadilan Negeri Medan di ruang sidang Cakra VIII, Senin (28/04/25). Sidang dimulai pukul 15.30 WIB, dihadiri dua orang tim penasihat hukum pemohon Johansen Simanihuruk, SH.,M dan rekan serta Tim [...]

Senin 28-Apr-2025 20:50 WIB

PERISTIWA Aliansi Madura Indonesia Dampingi Korban Penganiayaan di Four Club

Insiden tersebut diduga melibatkan pemilik Four Club berinisial NS, yang disebut-sebut menginstruksikan para crew nya untuk melakukan tindak kekerasan terhadap korban.

Minggu 27-Apr-2025 20:45 WIB

EVENT Tingkatkan Kebersamaan, Persaudaraan dan Pererat Silaturahmi, TP PKK Kota Medan Gelar Halalbihalal

Guna mempererat tali silaturahmi di antara seluruh pengurus dan anggota, TP PKK Kota Medan menggelar halalbihalal Idulfitri 1446 H di Gedung PKK Kota Medan, Jalan Rotan, Medan Petisah, Kamis (17/4/2025).

Jumat 18-Apr-2025 20:53 WIB

PERISTIWA Ruang pada Rusunawa Kayu Putih Jadi Area Komersil

Pada Rusunawa Kayu Putih Tanjung Mulia, lanjutnya, ada beberapa beberapa titik ruang yang dapat dijadikan area komersil.

Jumat 18-Apr-2025 20:49 WIB

PERISTIWA RUU TNI Disetujui DPR, Warga Medan Langsung Berbagi Takjil

Sejumlah elemen masyarakat di Medan, Sumatera Utara menyambut baik keputusan DPR RI menyetujui revisi Undang-Undang TNI (RUU TNI) menjadi UU dalam sidang paripurna pada Kamis (20/3/2025).

Kamis 20-Mar-2025 21:27 WIB

Tulis Komentar