Foto : sindonews
brominemedia.com –
Fakta baru terungkap dari hasil pemeriksaan medis korban tragedi Kanjuruhan
Malang. Hal ini setelah salah satu korban tragedi Kanjuruhan dengan kondisi
mata merah mengadukan ke posko tim gabungan Aremania (TGA) di Jalan Kawi,
Malang.
Anjar Nawan Yusky sebagai pendamping hukum tim gabungan
Aremania menjelaskan, rekam medis salah satu korban dengan kondisi mata merah
dari rumah sakit mendiagnosa karena luka terinjak – injak. Padahal dari
pengakuan korban yang bersangkutan ke posko, tak ada yang terinjak-injak di
area wajah apalagi mata.
“Dari situlah muncul kecurigaan kami, bagaimana bisa wajah
tidak bisa terinjak, tapi matanya merah, untuk itu kami melakukan pendampingan
melakukan pemeriksaan pembanding, sebagai second oponion ke dokter spesialis,”
jelasnya.
Hasilnya cukup mengejutkan dokter menemukan adanya kandangan
paparan zat dari luar, yang menyebabkan pecah pembuluh darah yang bisa
menyebabkan kebutaan permanen. Hal ini dikarenakan kornea mengalami iritasi
dari dugaan gas air mata yang masuk ke mata.
“Pemeriksaan dokter spesialis ditemukan ternyata penyebab
mata merah karena salah satunya adalah pecah pembuluh darah di mata, dan untuk
pemeriksaan lebih spesifik, kami sudah konsultasi dan perlu dilaksanakan
pemeriksaan kornea mata. Ada kemungkinan cacat permanen, ada kemungkinan
kebutaan ketika paparan zat dari luar dokter tidak menyebutkan spesifik apa
itu,” paparnya.
Menurutnya, mencari penyebab pasti luka yang dialami penting
agar peristiwa ini lebih terang benderang juga. Pasalnya Aremania menilai
minimnya informasi mengenai rekam medis penyakit yang dialami para korban.
“Ini yang harus menjadi fokus kita bersama, itu yang belum muncul dalam rekomendasi dan kesimpulan yang disampaikan tim gabungan independen mencari fakta. Sehingga menjadi catatan besar buat kami,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam (1/10) di Stadion Kanjuruhan Malang.
Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2 - 3. Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain.
Banyak orang meninggal dunia karena tembakan gas air mata ke tribun, hingga membuat panik ribuan suporter dan terjadilah desak-desakan. Akibat kejadian setidaknya 132 orang dikonfirmasi meninggal dunia dan 550 orang luka-luka hingga Selasa sore (11/10).
Para korban ini tersebar di 24 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton.
Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion. Pasca kejadian ini, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menetapkan enam tersangka, yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penanggungjawab kompetisi, Ketua Panpel Arema Abdul Harris, Sekuriti Officer Suko Sutrisno.
Sedangkan tiga tersangka lain yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan.
Konten Terkait
LR, oknum dosen penyuka sesama jenis kini dipecat dari tiga kampus tempatnya mengajar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korbannya kini ada 22.
Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB
Renungan Tragedi Kanjuruhan bagi Joel Cornelli jelang Arema FC lawan Persebaya 'emosional sekali' jadi motivasi tersendiri.
Kamis 05-Dec-2024 23:52 WIB
Salah satu ibu bayi tertukar, Dian Prihatini (33 tahun), mengungkapkan sejak ia melahirkan di Rumah Sakit (RS) Sentosa pada Juli 2022, ia telah menerima bayi yang salah sejak awal. Dian bahkan belum menggendong dan menyusui bayinya sama sekali. Dian mengatakan, ia melahirkan pada 19 Juli 2022 di RS Sentosa. Usai menjalani operasi sesar, Dian yang masih dalam pengaruh obat bius hanya ditunjukkan wajah bayinya tanpa diberi kesempatan untuk menggendong dan menciumnya.
Sabtu 02-Sep-2023 01:59 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir merespons aksi yang dilakukan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Malang....
Rabu 26-Jul-2023 12:30 WIB
Polisi terus menggali informasi seputar kasus mutilasi yang dialami Angela Hindriati, dan diduga dilakukan Ecky Listiantho.
Kamis 19-Jan-2023 09:35 WIB