Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Usai Roasting, Hillary Lasut Polisikan Mamat Alkatiri

Rabu 05-Oct-2022 08:16 WIB

791

Usai Roasting, Hillary Lasut Polisikan Mamat Alkatiri

Foto : detik

brominemedia.com – Anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut berseteru dengan komika Mamat Alkatiri. Gegara roasting, Hillary melaporkan Mamat ke Polda Metro Jaya atas pencemaran nama baik.

Hillary keberatan dengan penggunaan kata kasar dalam roasting Mamat terhadap dirinya. Kata kasar yang dimaksud yakni t*i dan g****k. Hillary menilai hal itu termasuk bullying dan harassment.

Sementara itu, Mamat mengeluarkan kata tersebut karena mengaku kesal terhadap closing statement Hillary.

Hillary dan Mamat hadir dalam acara yang sama yang digelar Prodewa (Progressive Democracy Watch) pada 1 Oktober 2022 bertemakan 'Dilema Pilpres: 2024 Presidential Threshold dan Syarat Minimal Usia Capres dan Cawapres'. Hillary menjadi salah satu pembicara dalam diskusi, sementara Mamat mengisi hiburan dengan me-roasting narasumber yang hadir.

Hillary awalnya menyampaikan pandangannya terkait presidential threshold. Dia mengaku tidak terlalu mempermasalahkan presidential threshold karena, menurutnya, pihak minoritas tidak akan terlalu membawa pengaruh.

"Saya secara pribadi tidak melihat ini sebagai suatu masalah terlalu besar presidential threshold, karena pada ujungnya ketika saya di dalam saya lihat yang terlalu kecil juga tidak terlalu banyak berpengaruh. Jadi harus yang besar-besar juga yang harus membawa checks and balances berjalan," kata Hillary dalam potongan video diskusi yang diunggah di akun Instagramnya.

Di akhir pendapatnya, Hillary menyampaikan Indonesia butuh anak-anak muda yang memiliki konsep. Hillary menyinggung soal roasting dan kritik tapi tidak memberikan masukan.

"Sebagai closing menyambung yang disampaikan Bang Fadli, Indonesia butuh sekali anak-anak muda yang mau concern tapi punya konsep. Jangan sampai kita sibuk nge-roasting, kita sibuk mencari apa yang mudah untuk kita lakukan, ngegosipin, mengkritik, tapi kemudian kita tidak hadir datang membawa solusi. Padahal kita ini mahasiswa, kita orang-orang terdidik, kita orang-orang yang disampaikan untuk mempersiapkan diri membuat suatu solusi dan membawa perubahan bagi masyarakat," ujarnya.

"Jadi kalau di dunia politik kekurangan anak muda dan kekurangan mahasiswa, ada anak muda yang bukan mahasiswa, ada pelajar bukan anak muda, ada mahasiswa bukan anak muda. Tapi mahasiswa yang muda ini jadi suatu kombinasi yang bagus, ada pendidikan yang ikut serta di dalamnya, ada kekuatan karena dia masih muda, sehingga punya waktu untuk membuat perubahan," ucapnya.

Hillary lantas bicara persepsi anak muda yang berpandangan kalau dunia politik jahat. Dia meminta para anak muda tidak takut dalam berpolitik sembari mengajak mereka yang sudah berani mengkritik untuk masuk ke dunia politik.

"Dunia politik itu isinya, kata anak-anak muda, kebanyakan orang-orang jahat, sehingga anak nakal muda tidak mau bergabung dengan dunia politik. Tapi, kalau pikiran seperti itu terus berjalan, saya selalu bilang bahwa ketika orang-orang baik takut masuk dunia politik, isinya dunia politik orang-orang jahat semua. Jadi, kalau kalian merasa diri kalian baik, sudah bisa me-roasting orang lain, sudah bisa mengkritik orang lain, coba beranikan diri kalian untuk masuk ke dalam dunia politik, sehingga kalian akan tahu di dalam bahwa ketika kalian di dalam kalian harus mencari kebaikan itu sendiri," kata Hillary.

Setelah menyampaikan pandangannya, Hillary meninggalkan acara diskusi karena ada undangan kepadanya. Dia meluruskan kepergiannya itu bukan karena di-roasting.

Saat sesi roasting, Mamat menyampaikan kekesalannya kepada Hillary. Mamat mengaku kesal terhadap closing statement yang disampaikan Hillary.

"Saya mau kritik nih, tadi kata-kata closing statement itu keren banget, tapi nggak ada isi ya," ujarnya.

Mamat keberatan dengan pernyataan Hillary yang bilang roasting harus memunculkan solusi. Menurut Mamat, justru orang-orang DPR-lah yang harus mencari solusi karena perwakilan rakyat.

"Karena dia bilang bahwa, satu, dia bilang bahwa kalau suka me-roasting dan lain-lain, jangan kasih kritik, kasih solusi. Ini orang nggak mikir ya, kita pajak kita dikeluarin untuk bayar orang-orang ini buat cari solusi, kenapa suruh kita yang cari solusi lagi. Yang tugas cari solusi itu mereka, kita kapasitasnya ngritik, ya teman-teman," ujarnya.

Kemudian, Mamat juga mengkritik pernyataan Hillary yang mengajak anak muda masuk politik. Di situlah keluar kata-kata yang dinilai Hillary kasar.

"Terus yang kedua, jangan takut masuk ke dalam politik, eh t*i. Coba yang ngomong gitu orang yang bapaknya bukan anggota DPR atau bukan punya partai. Coba saja, saya orang tua bukan siapa-siapa, nggak punya partai apa-apa, masuk politik emang nggak diminta duit sama partai? G****k," ujarnya.

Keberatan terhadap kata-kata yang diungkap Mamat, Hillary lantas membuat laporan ke polisi atas pencemaran nama baik. Laporan tersebut dibuat pada 3 Oktober 2022 di Polda Metro Jaya. Dalam laporan tersebut tertulis Hillary sebagai korban.

Hillary mengunggah bukti LP itu di akun Instagramnya. Dalam caption postingan tersebut, Hillary menyayangkan penggunaan kata kasar dalam materi roasting yang disampaikan Mamat Alkatiri.

Dia mengatakan penggunaan kata kasar tidak pas untuk digunakan sebagai kritik. Menurut dia, penggunaan kata kasar lebih tepat termasuk bully atau pelecehan verbal.

"Yang bilang an**g dan t*i bukan penghinaan, coba aja kalo dia ngomong begini ke ibu atau anak kalian 🤣 memang pejabat publik boleh di kritik. Tapi setau saya di Indonesia mau dia pejabat publik mau dia pembantu rumah tangga, tetap tidak boleh di bully apalagi di maki. Gausah bawa-bawa saya pejabat publik harus siap di kritik deh. T*i dan go**k bukan kritik. Itu bully dan verbal harrasment," kata Hillary.

Hillary menambahkan, pejabat publik, pembantu rumah tangga, atau siapa pun warga negara mempunyai hak untuk dilindungi harkat martabatnya dari kekerasan verbal.

"Saya tidak tahu orang tuanya atau gurunya pak Mamat mungkin mengajarkan kata t*i dan go**k sebagai jenis kritik yang bisa kita sampaikan kepada semua orang dan tetap dianggap bukan penghinaan atau mungkin t*i dan go**k diajarkan sebagai kritik yang berfaedah," katanya.

"Tapi jaman saya dulu sih boro-boro pejabat negara, kalo saya bilang orang tua saya atau guru saya atau bahkan pembantu rumah saya t*i atau go***k, saya pasti dihukum berat oleh orang tua saya," lanjut Hillary.

Sebagai mahasiswa hukum, Hillary mengaku melaporkan Mamat bukan karena takut disebut antikritik. Namun, menurutnya, laporan tersebut untuk menegakkan hukum bagi dirinya sendiri.

"Pejabat-pejabat banyak yang malah jadi korupsi karena takut diperas dan di giring opini oleh orang-orang tidak bertanggung jawab yang membuat kritikan atau roasting-an berdasarkan pesanan yang memberi honor dan atau menghalalkan segala cara untuk menaikkan diri sendiri dengan menjatuhkan orang lain. Sudah cukup yang seperti ini," katanya.

Hillary Brigitta Lasut menyebut akan mencabut laporan polisi terhadap Mamat Alkatiri. Namun Mamat harus meminta maaf terlebih dahulu.

"Jelas maulah (cabut laporan), kalau misalkan yang bersangkutan mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf," ucap Hillary saat dihubungi, Selasa (10/4).

Namun Hillary merasa Mamat menggunakan koneksinya untuk menekan dirinya, sehingga dia pun bingung dan merasa ditekan oleh pihak-pihak lain.

"Mentang-mentang (saya) Dewan baru dan masih muda, dia menggunakan koneksinya ke mana-mana. Meminta senior-senior di partai, dan petinggi menekan saya, sampai saya harus menerima dan bahwa 'oh, saya tidak boleh memperjuangkan hak saya'. Kalau begitu, ngapain saya belajar hukum," ucapnya.

"Kenapa yang bersangkutan tidak minta maaf dan tidak mengakui kesalahannya, dan suruh orang-orang, suruh artis, suruh pejabat-pejabat, petinggi-petinggi untuk menyerang saya, dan untuk meminta saya untuk berhenti (melaporkan)," ucapnya.

Konten Terkait

RAGAM Profil Bellinda Sabrina Birton, Wakil Bupati Cantik yang Diroasting Gus Iqdam 'Spek Yali-Yali'

Di luar dunia politik, Bellinda dikenal sebagai pribadi yang santai dan mudah bergaul. Ia tak jarang tampil sederhana di hadapan publik, dan gemar terlibat dalam kegiatan sosial serta pengajian rutin di berbagai wilayah Kudus.

Senin 21-Apr-2025 01:32 WIB

Profil Bellinda Sabrina Birton, Wakil Bupati Cantik yang Diroasting Gus Iqdam 'Spek Yali-Yali'
KRIMINAL Pemuda di Koja Jakut Dibacok OTK saat Nongkrong di Warung, Polisi Selidiki

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menceritakan, korban yang sedang nongkrong di warung diserang oleh orang tidak dikenal (OTK).

Rabu 09-Apr-2025 20:41 WIB

Pemuda di Koja Jakut Dibacok OTK saat Nongkrong di Warung, Polisi Selidiki
KRIMINAL Polisi Tangkap Pelaku Penipuan, Modus Kerja sama Buka Kebun Semangka

Seorang pria berinisial SP (57) warga Desa Pagar Wajah, Lampung Tengah ditangkap Tim Rimau Batu Polsek Tanjung Batu karena melakukan tindak pidana penipuan dengan modus kerja sama buka kebun semangka, pada Rabu (9/4) sekitar pukul 01.00 WIB.

Rabu 09-Apr-2025 20:40 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan, Modus Kerja sama Buka Kebun Semangka
PERISTIWA Polisi Selidiki Kasus Seorang Anak di Lembata NTT yang Ditelanjangi dan Diarak Keliling Kampung Usai Dituduh Mencuri

Video yang mempertontonkan seorang anak laki-laki di bawah umur di Kabupaten Lembata NTT, mengalami kekerasan usai dituduh mencuri menjadi viral di media sosial.

Senin 07-Apr-2025 20:31 WIB

Polisi Selidiki Kasus Seorang Anak di Lembata NTT yang Ditelanjangi dan Diarak Keliling Kampung Usai Dituduh Mencuri
PERISTIWA Jenderal Sigit Bilang Oknum yang Mengeplak Wartawan Bukan Ajudan Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku mengetahui kabar adanya dugaan kekerasan terhadap wartawan saat kunjungannya ke Stasiun Semarang Tawang pada Sabtu (5/4), dari pemberitaan.

Minggu 06-Apr-2025 20:45 WIB

Jenderal Sigit Bilang Oknum yang Mengeplak Wartawan Bukan Ajudan Kapolri

Tulis Komentar