Rabu 04-Jan-2023 13:14 WIB
174
Foto : tempo
brominemedia.com
- Muchamad Nur Ramadhani, merupakan dokter gigi difabel yang meraih beasiswa S2
di Humbold Universitaet Zu Berlin, Institut of Tropical Medicine at Charite,
Universitat Medizin Berlin. Lewat beasiswa afirmasi dari Lembaga Pengelola Dana
Keuangan (LPDP), Ramadhani berhasil meraih gelar Master of Science in International
Health pada 2022.
Mulanya, Ramadhani sempat diragukan sejumlah orang karena
kondisi fisiknya. Kaki kanan Ramadhani diamputasi pada 2008 lalu karena kanker
tulang yang menjalar ke lutut kanannya. Paha bagian atas hingga ujung kaki
harus dikorbankan untuk membunuh sang sel ganas. "Sangat berat untuk
memutuskan diamputasi atau tidak kala itu," ujar Ramadhani dikutip dari
mediakeuangan.kemenkeu.go.id.
Kursi roda setelahnya menjadi teman setia Ramadhani. Hal itu
berdampak pada seluruh aktvitasnya termasuk sekolah. Ketika pada ujian nasional
untuk masuk SMA, Ramadhani justru harus melakukan proses penyembuhan pasca
operasi. Ia pun memutuskan mengulang kelas 9 SMP pada tahun berikutnya.
"Waktu itu ketika operasi umur 14 tahun. Sempat minder karena belum
siap," ujarnya.
Namun, berkat kegigihan dan semangat, Ramadhani dapat
menjalani sekolahnya dengan baik. Bahkan, dia mendapat peringkat pertama di SMA
dan berkesempatan mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) lewat jalur undangan.
Sempat Diragukan Tak Bisa Mengikuti Kuliah
Meski gagal masuk jurusan Kedokteran, Ramadhani kemudian mencoba mendaftar di Fakultas Kedokteran Gigi. Saat memilih kampus, banyak yang mensyaratkan mahasiswanya tidak boleh tunadaksa. Akhirnya, Universitas Padjajaran (Unpad) menerima dirinya karena tidak mensyaratkan hal tersebut. Namun, baru saja dia lega setelah diterima, Ramadhani dipanggil ke ruang dekan.
Mereka meragukan kemampuan Ramadhani untuk menjalankan pendidikan maupun tanggung jawab setelah dia lulus nanti. Sebab, senior sebelumnya yang tunadaksa dengan kursi roda juga kesulitan dan tidak mampu menyelesaikan pendidikannya. Namun, Ramadhani menolak menyerah. Dia meyakinkan pihak kampus bahwa dirinya bisa. "Yang menguatkan saya adalah semangat, keyakinan bahwa pendidikan dokter gigi ini merupakan amanah Allah", ujarnya.
Sempat divonis hanya mampu sampai sarjana saja tanpa bisa melanjutkan pendidikan spesialisasinya, Ramadhani justru meraih beasiswa S2 di Jerman. Dia berhasil menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar spesialis dokter gigi pada 2018. Setelahnya, dia bekerja pada beberapa klinik dokter gigi dan di Puskesmas di Gorontalo. Barulah setelah itu, ia menggunakan kaki palsu atau prostesis untuk mempermudah aktivitasnya.
Menjadi Abdi Negara
Ramadhani memilih Jerman karena sebelumnya pernah tinggal di sana. Karena pekerjaan ayahnya, pada 1999 dia pindah ke Jerman. Sedari kelas I SD hingga SMP kelas 1, dia lewati di Negeri Panzer. Ayah Ramadhani merupakan abdi negara. Dia kemudian tertarik pula menekuni hal yang sama. Setelah selesai studi dan kembali ke Indonesia, Ramadhani bekerja pada Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sampai saat ini.
Dia berpesan agar para mahasiswa yang memiliki keterbatasan jangan berkecil hati dan terus bersemangat menggapai cita. "Saya yakin banyak disabilitas memiliki kelebihan yang sangat besar dibanding kekurangannya sehingga itulah yang harus digali untuk mendapatkan prestasi tersebut", katanya.
Konten Terkait
Sebelum acara hiburan pesta rakyat, akan ada rangkaian acara formal seperti upacara dan parade defile serta pertunjukan marching band Akademi Kepolisian sekaligus terjun payung untuk memperingati HUT ke-78 Bhayangkara.
Minggu 30-Jun-2024 20:33 WIB
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kematian bocah 13 tahun Afif Maulana di Kecamatan Kuranji, kota Padang, terus...
Minggu 30-Jun-2024 20:23 WIB
Kagetnya Fuji karena mengetahui arti dari pertanda lidah tergigit sendiri sampai berdarah.
Kamis 18-Apr-2024 01:03 WIB
Tahukah Anda membilas dengan air setelah sikat gigi sebenarnya berbahaya, bukan baik? Ini dampaknya menurut pakar.
Minggu 14-Apr-2024 21:08 WIB
Brominemeia.com - Rifda Irfanaluthfi menorehkan sejarah dengan menjadi pesenam Indonesia pertama yang mengamankan tiket Olimpiade Paris 2024.
Rabu 04-Oct-2023 00:32 WIB