Selasa 07-May-2024 20:28 WIB
185

Foto : tempo

Selain pernyataan dovish yang disampaikan pejabat The Fed, tidak ada data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri yang memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah.
Menurut Analis Bank Woori Saudara Rully Nova, optimisme pasar terhadap proyeksi penurunan suku bunga oleh The Fed pada September 2024 berpotensi menguatkan kurs rupiah.
“Optimisme pasar akan berlangsung lama mengingat pasar tenaga kerja AS sudah tidak seketat dibanding tahun lalu karena ekonomi AS mulai soft landing tahun ini akibat kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed,” ungkap dia.
Kemudian, data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2024 yang lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya memberikan euforia terhadap pelaku pasar.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih tinggi merefleksikan ekonomi Indonesia yang tidak terpengaruh oleh perlambatan ekonomi global dan masih kuatnya daya beli masyarakat dengan tingkat konsumsi masyarakat yang masih tinggi,” ujar Rully.
Konten Terkait
Para tersangka diduga memalsukan 93 Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah di sekitar pagar laut
Kamis 10-Apr-2025 20:26 WIB
Pemprov DKI Jakarta menyediakan 22.000 kursi gratis untuk mudik Lebaran 2025. Pendaftaran online dibuka mulai 7 Maret 2025 di mudikgratis.jakarta.go.id.
Minggu 09-Mar-2025 20:33 WIB
Di antara kuncinya adalah dengan merebut restu dari Sarmuji. Mubarok menilai pada posisi ini, perebutan restu Sarmuji berpotensi sengit.
Senin 20-Jan-2025 20:38 WIB
Viral video yang menunjukkan uang pecahan Rp 10.000 dicoret-coret menggunakan alat tulis. Tampak dalam uang pecahan itu, terdapat tulisan
Senin 02-Dec-2024 20:23 WIB
Sebanyak 580 anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 bakal dilantik pada 1 Oktober 2024. Cek jumlah kursi masing-masing partai.
Minggu 29-Sep-2024 20:15 WIB