Jumat 05-Dec-2025 20:03 WIB
Foto : tempo
Brominemedia.com - TARGET produksi sembilan pesawat NC212i oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI hampir rampung. Produsen pesawat pelat merah ini baru menyerahkan NC212i ke-7 pesanan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Udara.
“NC212i adalah pesawat multiguna yang dapat diandalkan untuk berbagai misi, termasuk pada konfigurasi Navigation Training (NavTrain),” kata Direktur Produksi PTDI Dena Hendriana melalui keterangan resmi pada Kamis, 4 Desember 2025.
Dirancang khusus untuk mendukung pelatihan awak udara, NC212i NavTrain memiliki meja dan panel instrumen navigasi, kursi instruktur dan trainee, lengkap dengan perangkat komunikasi. Sistem armada ini dibuat khusus untuk pelatihan prosedur penerbangan, yaitu calon navigator dan kru misi, yang menjajal berbagai skenario operasi.
Pesawat NC212i NavTrain ke-7 PTDI yang bernomor ekor AX-2134 diterbangkan dari Bandung itu sudah melewati proses pengujian kelayakan terbang pada 3 Desember 2025, sudah mencakup tes kualitas dan kelaikan operasional sesuai standar pertahanan. Menurut Dena, pesawat ke-8 masih dalam proses produksi. “Dijadwalkan dikirim pada kuartal pertama 2026,” katanya.
Tak Bising dan Minim Getaran
Pesawat NC212i NavTrain menggunakan baling-baling buatan MT Propeller asal Jerman, yakni MTV-27 yang telah disertifikasi oleh European Union Aviation Safety Agency (EASA)—regulator penerbangan di Uni Eropa. Baling-baling ini diklaim memiliki tingkat kebisingan yang lebih rendah, performa lebih halus saat operasi single engine di ketinggian, serta tidak menimbulkan entakan saat mesin menyala.
Baling-baling MTV-27 juga terbukti cocok dengan mesin Honeywell TPE331 yang dipasang pada NC212i NavTrain. Kedua komponen utama itu meredam tingkat kebisingan dan getaran pesawat tersebut.
Wakil Komandan Grup 1 Skuadron 4 TNI AU Kolonel Penerbang Wisnu Aji Prabowo mengatakan NC212i NavTrain akan menggantikan armada latihan lama yang sudah dipakai sejak 1985. Dari percobaan enam unit yang sudah dikirim PTDI sebelumnya, dia menyebut NC212i sudah terbukti andal dan mampu beroperasi di medan sulit, termasuk landasan pendek,
“Kami berharap proses pelatihan navigator semakin efektif, sehingga para lulusan siap bertugas di pesawat modern.” kata Wisnu. Dia membuka peluang penggunaan NC212i untuk misi, contohnya untuk memenuhi kebutuhan logistik korban banjir di Sumatera.
Konten Terkait
PERISTIWA
Bangkai Pesawat Mulai Dipindahkan
Pasca kebakaran yang melalap badan pesawat, pihak bandara bersama aparat keamanan (Apkam) dan Maskapai Amole Air langsung melakukan langkah darurat berupa pemindahan bangkai pesawat ke lokasi aman agar tidak mengganggu
Kamis 28-Aug-2025 21:00 WIB