Kamis 09-Feb-2023 10:37 WIB
351

Foto : detik
brominemedia.com -
Keluarga Sony Rizal Tahitoe (59), sopir taksi online yang dibunuh anggota
Densus 88 Antiteror Bripda HS, meminta kasus diusut tuntas. Pihaknya pun
meminta polisi segera melakukan rekonstruksi terkait kasus tersebut.
"Kami meminta agar segera disampaikan
perkembangan-perkembangan kepada keluarga. Kemudian kami juga meminta agar
dilakukan segera rekonstruksi," kata pengacara keluarga korban, Jundri R
Berutu, kepada wartawan, Kamis (9/2/2023).
Jundri mengatakan rekonstruksi dilakukan agar membuat kasus
yang melibatkan anggota Densus 88 Antiteror tersebut bisa berjalan secara
transparan. Dengan adanya rekonstruksi pula, diharapkan kasus Bripda HS
membunuh sopir taksi semakin terang benderang.
"Karena di situlah kami kemudian berharap ada
perkembangan-perkembangan untuk membuka permasalahan ini agar menjadi
terang," ujarnya.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Sebelumnya, pihak keluarga korban memprotes polisi tak memberi tahu sejak awal penangkapan Bripda HS. Keluarga baru tahu Bripda HS ditangkap setelah kasus berjalan dua pekan.
"Pada prinsipnya, tujuan kita datang adalah membuka laporan. Kenapa kita buka laporan? Karena selama ini kita tidak pernah mendapatkan perkembangan informasi, sementara kami sudah menghitung dua minggu satu hari, tapi kita belum mendapat perkembangan," kata pengacara keluarga korban, Jundri R Berutu, kepada wartawan, Rabu (8/2).
Namun SPKT Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dengan alasan kasus ini sudah ditangani oleh Unit Resmob. Pihak keluarga kemudian mendatangi Unit Resmob dan barulah mengetahui bahwa pelaku telah ditangkap.
"Kemudian, kami sudah mendatangi Unit Resmob, pada prinsipnya kami baru mengetahui bahwa pelaku merupakan oknum daripada kepolisian itu sendiri," katanya.
Jundri mengatakan pihaknya mendatangi Polresta Depok empat
hari setelah kejadian pembunuhan. Namun Polresta Depok menyatakan kasus
pembunuhan tersebut telah ditangani Polda Metro Jaya sehingga keluarga datang
ke Polda Metro pada Selasa (7/2).
"Kemudian, setelah tanggal 24, setelah empat hari, dari
inisiatif keluarga untuk datang sampai sekarang juga kami belum dapat perkembangan
apa-apa," katanya.
"Artinya bahwa 2 minggu 1 hari proses berjalan keluarga
tidak pernah mendapatkan informasi apa pun. Kami juga tidak pernah dihubungi,
empat hari kejadian kami datang, itu pun inisiatif kami. Oleh karena itu, tadi
kami meminta agar segera disampaikan perkembangan kepada keluarga," imbuhnya.
Tanggapan Polda Metro
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko
mengatakan protes keluarga ini menjadi bahan korektif ke depan. Namun, menurut
dia, penangkapan pelaku pada hari pembunuhan merupakan tindakan responsif pihak
kepolisian.
"Apa yang menjadi korektif, apa yang menjadi masukan
wujud transparansi PMJ, responsif untuk melakukan proses ini memang lebih awal.
Terkait ini tentu kemarin kuasa hukum sudah datang," kata Trunoyudo kepada
wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (8/2).
Ia menambahkan, saat ini penyidikan terhadap Bripda HS masih
berlangsung. Pihak kepolisian berjanji akan menyampaikan perkembangan kasus
tersebut secara transparan.
"Menjadi pertimbangan juga bagaimana progres ini sudah
disampaikan penyidik. Ini masih dalam proses penyidikan," imbuhnya.
Konten Terkait
Pihak keluarga Sony Rizal Tahitoe mendesak polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan oleh anggota Densus 88 Bripda HS. Ini agar kasus itu terang benderang
Kamis 09-Feb-2023 10:37 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut, pelaku pembunuhan supir taksi online Bripda HS merupakan anggota Polri yang bermasalah dan kerap melakukan pelanggaran. Tak hanya itu, Bripda...
Rabu 08-Feb-2023 12:41 WIB
Polisi gelar 26 adegan rekonstruksi kasus pembunuhan berencana dengan tersangka Rudolf Tobing.
Rabu 07-Dec-2022 12:35 WIB
Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, meminta agar nama kliennya dipulihkan pada HUT RI ke-77 oleh Presiden Jokowi.
Rabu 10-Aug-2022 09:05 WIB