Pemerintah Tetapkan Iduladha Jatuh Pada 10 Juli

Foto : Okezone.com

brominemedia.com - Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan Hari Raya Iduladha atau 10 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Minggu (10/7). 

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil sidang Isbat penentuan awal bulan Zulhijah 1443 H yang dipimpin langsung Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Rabu (29/4). Dalam sidang isbat menghasilkan ketetapan bahwa hilal tidak terpantau di sejumlah wilayah pemantauan.

Wamenag mengungkapkan bahwa dari sebanyak 86 titik, para pemantau tidak melihat hilal. 

Kementerian Agama mengamati posisi hilal awal bulan Zulhijah 1443 H di 86 titik yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun pemantau hilal berasal dari petugas Kanwil Kemenag yang bekerja sama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait.

Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Thomas Djamaluddin memaparkan posisi hilal awal bulan Zulhijah 1443 secara umum kurang dari 3 derajat dan elongasi kurang dari 6,4 derajat. Kondisi hilal ini dinilai tidak memenuhi kriteria masuknya bulan Zulhijah.

"Dengan gunakan kriteria MABIMS, wilayah Indonesia dan Asia Tenggara belum memenuhi kriteria. Tinggi bulannya itu masih kurang 3 derajat. Dan dari data elongasi itu pun elongasi ya baru sekitar 5 derajat kurang," kata Thomas. 

Kemenag tahun ini menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam menentukan kriteria hilal. Dalam kriteria itu dijelaskan bahwa tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Kemenag masih mengacu kriteria hilal awal Hijriah adalah pada ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan umur bulan 8 jam.

Umat Islam merayakan Hari Raya Iduladha pada tahun ini tidak secara berbarengan. Hal ini dikarenakan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 10 Zulhijah 1443 H atau Hari Raya Iduladha jatuh pada Sabtu (9/7). 

Keputusan Muhammadiyah tersebut berdasarkan hasil perhitungan wujudul hilal yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.