Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

EVENT

Melihat Tradisi Miwiti Panen di Tulungagung yang Selalu Digelar di Awal Musim Panen

Jumat 11-Apr-2025 21:42 WIB

354

Melihat Tradisi Miwiti Panen di Tulungagung yang Selalu Digelar di Awal Musim Panen

Foto : beritajatim

Brominemedia.com – Tradisi miwiti panen kembali digelar oleh petani di Desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Upacara adat ini menjadi penanda dimulainya masa panen padi, sebuah ritual sakral yang tetap lestari di tengah modernisasi pertanian. Setiap awal musim panen, masyarakat setempat menggelar upacara miwiti panen lan methik kaki sedono lan nini sedono.

Tradisi tersebut dilakukan dengan memetik padi laki-laki dan perempuan secara simbolis, kemudian meletakkannya di bawah patung kaki sedono dan nini sedono. Upacara ini menjadi simbol rasa syukur atas hasil panen sekaligus doa agar panen berikutnya tetap melimpah.

Kepala Desa Ngrendeng, Nur Jiman, menyampaikan bahwa tradisi ini rutin digelar hingga tiga kali dalam setahun, mengikuti jadwal panen para petani.

“Jadi setahun kami bisa menggelar tradisi ini sebanyak 3 kali karena kita panen 3 kali juga,” ujarnya, Jumat (11/04/2025).

Prosesi diawali dengan pengiringan sesepuh desa menuju area persawahan dengan diiringi kesenian jaranan. Sesepuh kemudian memanjatkan doa dan melakukan ritual pemetikan padi. Tanaman padi laki-laki dan perempuan dibedakan dari arah lengkungan tangkainya.

“Untuk tanaman padi laki-laki memiliki ciri ciri melengkung ke arah kanan. Sedangkan padi perempuan melengkung ke arah kiri. Ini yang dinamakan kaki sedono dan nini sedono, setelah itu padi kita letakkan di bawah patung yang menjadi simbol kaki dan nini sedono,” jelasnya.

Tradisi ini tidak hanya mencerminkan nilai budaya lokal, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual antara manusia dan alam. Nur Jiman berharap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi ini tetap diwariskan ke generasi berikutnya.

“Kami berharap tradisi seperti ini terus dilakukan oleh generasi penerus,” pungkasnya.

Share:

Konten Terkait

KRIMINAL Ditangkap Setelah Kuras Tabungan Petani, Pelaku Pencurian di Banyuwangi Ternyata Pencuri Kawakan

Saat mengecek jok sepeda motor, korban juga merasa tidak ada yang aneh. Dompet dan uang yang ada di dalamnya masih utuh.

Selasa 02-Dec-2025 20:17 WIB

Ditangkap Setelah Kuras Tabungan Petani, Pelaku Pencurian di Banyuwangi Ternyata Pencuri Kawakan
PERISTIWA Salah Transfer, Karyawan Pengelola Pantai Midodaren Tulungagung Terjerat Penggelapan Rp 43 Juta

Kasus ini bermula dari staf bagian finance yang mendapati ada uang yang hilang sebesar Rp 17 juta yang disimpan di ruang arsip finance

Kamis 27-Nov-2025 20:06 WIB

Salah Transfer, Karyawan Pengelola Pantai Midodaren Tulungagung Terjerat Penggelapan Rp 43 Juta
PEMERINTAHAN Gerakan Tanam Jagung di Bendosari, DPRD Sukoharjo Dorong Skema Pemasaran yang Menguntungkan Petani!

DPRD Sukoharjo mendukung penuh adanya program ketahanan pangan yang digencarkanoleh pemerintah.

Senin 24-Nov-2025 20:19 WIB

Gerakan Tanam Jagung di Bendosari, DPRD Sukoharjo Dorong Skema Pemasaran yang Menguntungkan Petani!
PERISTIWA Petani Nekat Gali Material Vulkanik yang Timbun Rumahnya, Cari Jaket yang Berisi Rp 10 Juta

M Toha berupaya menggali puing rumahnya yang tertimbun material vulkanik demi mencari uang tunai Rp10 juta yang ia simpan di dalam sebuah jaket.

Senin 24-Nov-2025 20:19 WIB

Petani Nekat Gali Material Vulkanik yang Timbun Rumahnya, Cari Jaket yang Berisi Rp 10 Juta
PERISTIWA Curi Uang Petani Rp160 Juta di Bawah Kasur, Pria Pakai Buat Foya-foya Beli Perhiasan danamp; Gawai

MH mencuri uang milik petani Mesman (61) senilai Rp160 juta di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Jumat (31/10/2025).

Kamis 06-Nov-2025 21:35 WIB

Curi Uang Petani Rp160 Juta di Bawah Kasur, Pria Pakai Buat Foya-foya Beli Perhiasan danamp; Gawai

Tulis Komentar