Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Loyalis Assad Belum Menyerah, Sergap Tentara Propemberontak, 14 Orang Tewas

Kamis 26-Dec-2024 20:26 WIB

186

Loyalis Assad Belum Menyerah, Sergap Tentara Propemberontak, 14 Orang Tewas

Foto : republikain

Brominemedia.com – Pemerintah baru Suriah yang kini dipegang pemberontak mengatakan, para pendukung Presiden terguling Bashar al-Assad telah menewaskan 14 tentara kementerian dalam negeri dalam sebuah 'penyergapan' di wilayah barat negara itu.

Mereka mengatakan 10 tentara lainnya terluka dalam pertempuran pada Selasa di dekat pelabuhan Mediterania Tartous, benteng minoritas etnis Alawi yang menjadi basis keluarga Assad.

Seperti dilaporkan oleh BBC News, bentrokan dengan loyalis pro-Assad adalah tantangan langsung pertama terhadap otoritas pemimpin de facto Suriah Ahmad al-Sharaa atau kerap disapa Al-Julani. 

Kepresidenan Assad jatuh ke tangan pasukan pemberontak yang dipimpin oleh faksi Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) al-Sharaa lebih dari dua pekan lalu.

Kantor berita Sana melaporkan, pasukan keamanan melancarkan operasi di provinsi Tartous pada Kamis, dalam upaya untuk memulihkan keamanan, stabilitas, dan perdamaian sipil.

"Pasukan tersebut  telah 'menetralisir... sejumlah sisa milisi Assad' di pedesaan Tartous, dan sedang mengejar yang lainnya," tulis Sana. 

Laporan mengatakan pasukan keamanan sebelumnya telah disergap saat mereka mencoba menangkap seorang mantan perwira yang terkait dengan perannya di Penjara Saydnaya yang terkenal kejam, dekat dengan ibu kota, Damaskus.

Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), mengatakan tiga 'pria bersenjata', yang tidak disebutkan identitasnya, juga tewas dalam bentrokan tersebut. SOHR menambahkan bahwa pasukan keamanan lantas mendatangkan bala bantuan.

Dalam perkembangan terpisah, otoritas Suriah memberlakukan jam malam di kota Homs. Hal ini menyusul kerusuhan atas sebuah video yang konon menunjukkan serangan terhadap tempat suci kaum Alawi.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan rekaman itu sudah lama. Berasal dari serangan pemberontak di Aleppo pada akhir November, dan kekerasan itu dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak dikenal.

SOHR mengatakan seorang demonstran tewas dan lima lainnya luka-luka di Homs.

Para mantan pemberontak yang sekarang bertanggung jawab atas Suriah bergulat dengan tantangan untuk menyediakan keamanan dan stabilitas di seluruh negeri.

Warga Suriah berharap mereka melindungi hak-hak orang dari berbagai latar belakang serta memberikan keadilan bagi mereka yang kehilangan kerabat di bawah kediktatoran Assad.

Demonstrasi juga telah dilaporkan di daerah-daerah yang didominasi kaum Alawi termasuk kota-kota Tartous dan Latakia, dan kampung halaman Assad di Qardaha.

Kaum Alawi adalah cabang dari Islam Syiah yang dianut oleh banyak elite politik dan militer rezim sebelumnya, termasuk keluarga Assad.

Para mantan perwira menolak untuk menyerahkan senjata dan penduduk setempat di beberapa kota menunjukkan bahwa mereka ingin melawan,yang tampaknya terjadi di Tartous.

Ada seruan dari para pemimpin agama Alawite untuk amnesti umum bagi Alawite. Tapi amnesti menyeluruh ini sepertinya tidak mungkin karena banyak dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh para anggota rezim terdahulu.

Puluhan ribu orang disiksa hingga meninggal di penjara-penjara di Suriah, dan ribuan keluarga masih menunggu jawaban dan keadilan saat Assad berkuasa.  Warga Suriah menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban - hal yang dikhawatirkan oleh para anggota Alawite.

Seperti diketahui serangan kilat yang dipimpin HTS yang dimulai dari timur laut Suriah dan menyebar ke seluruh negeri mengakhiri kekuasaan Assad selama lebih dari 50 tahun. Assad dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Rusia.

HTS sejak itu berjanji untuk melindungi hak dan kebebasan banyak kelompok minoritas agama dan etnis di Suriah. Kelompok tersebut ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh PBB, AS, Uni Eropa, Inggris, dan negara-negara lain.

Pada Selasa, protes meletus di negara tersebut atas pembakaran pohon Natal, yang memicu seruan baru bagi otoritas baru untuk melindungi kelompok minoritas.

Konten Terkait

PERISTIWA Badai Tropis Asia Tenggara Renggut 600 Nyawa, 4 Juta Orang Terdampak

Jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor yang dipicu hujan deras di tiga negara Asia Tenggara meningkat menjadi lebih dari 600 orang, dilansir Reuters, Ahad (30/11/2025). Upaya...

Minggu 30-Nov-2025 20:07 WIB

Badai Tropis Asia Tenggara Renggut 600 Nyawa, 4 Juta Orang Terdampak
PEMERINTAHAN Respons Pengurus di Lampung Usai PB NU Diterpa Konflik Internal

Pengurus di Lampung memberi pernyataan merespons konflik internal yang menerpa PB NU.

Minggu 23-Nov-2025 20:12 WIB

Respons Pengurus di Lampung Usai PB NU Diterpa Konflik Internal
PEMERINTAHAN Audiensi dengan Mensos, Wawalkot Cimahi Ingin Ada Konser Kesetaraan Inklusif di HDI

Audiensi dengan Mensos Gus Ipul, Wakil Walikota Cimahi, Adhitia Yudisthira ingin ada konser kesetaraan pertama bersifat inklusif dalam perayaan HDI.

Jumat 21-Nov-2025 20:22 WIB

Audiensi dengan Mensos, Wawalkot Cimahi Ingin Ada Konser Kesetaraan Inklusif di HDI
PEMERINTAHAN Komisi IX Khawatir RS Internasional Didominasi Nakes Asing

Anggota DPR RI Netty Prasetiyani mengungkapkan pembangunan Rumah Sakit (RS) internasional akan sia-sia bila kualitas lulusan kedokteran dalam negeri tidak memenuhi standar dunia.

Rabu 19-Nov-2025 21:12 WIB

Komisi IX Khawatir RS Internasional Didominasi Nakes Asing
PEMERINTAHAN Penjelasan Pansel soal Transparansi Seleksi Calon Anggota Dewas-Direksi BPJS

Pansel membuka masukan dan kritik publik terkait seleksi calon anggota dewas, direksi BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan pasca ramai disebut tak transparan.

Senin 03-Nov-2025 21:32 WIB

Penjelasan Pansel soal Transparansi Seleksi Calon Anggota Dewas-Direksi BPJS

Tulis Komentar