Jumat 30-Dec-2022 07:15 WIB
239

Foto : tempo
brominemedia.com
- Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, memperkirakan volume
pergerakan masyarakat pada libur tahun baru 2023 akan melampaui lalu-lintas
saat mudik Natal. Kepadatan kendaraan, kata dia, bakal terpusat di wilayah
aglomerasi.
“Khususnya pergerakan di wilayah aglomerasi seperti
Jabodetabek, Joglosemar, dan lain-lain,” ujar Adita seperti dikutip dari Bisnis,
Jumat, 30 Desember 2022.
Peningkatan lalu-lintas terjadi karena waktu pergerakan
masyarakat selama tahun baru lebih pendek. Adita mengatakan Kementerian
Perhubungan bersama pihak-pihak berwenang telah menyusun rekayasa lalu-lintas
secara situasional. Misalnya, contra flow, one way, atau ganjil-genap.
Adapun pada periode libur Natal 2022, 3,9 juta masyarakat
melakukan perjalanan dengan angkutan umum. Data itu dihimpun selama empat hari
sebelum hingga puncak Natal.
Tidak hanya di mode angkutan jalan, angkutan penyeberangan
tampak ramai. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat ada 53.344 penumpang
dan 11.828 kendaraan yang menyebrang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan
Bakauheni. Sebaliknya, terdapat 38.116 penumpang dan 8.662 kendaraan yang
menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.
Cuaca Ekstrem di Tengah Meningkatnya Pergerakan Masyarakat

Kementerian Perhubungan bersama BMKG, BRIN, dan BNPB menggelar rapat koordinasi membahas antisipasi cuaca yang terjadi pada musim libur Natal dan tahun baru atau Nataru. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan lonjakan penumpang saat libur Nataru dan adanya potensi cuaca ekstrem membahayakan keselamatan perjalanan.
“Maka kami akan terus berkoordinasi secara intensif dengan BMKG, BRIN, dan BNPB,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Kamis, 29 Desember 2022.
Sejumlah wilayah yang telah diprediksi akan terjadi lonjakan pergerakan penumpang di masa libur Nataru, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Serta beberapa selat yang akan ramai dilalui penumpang kapal penyeberangan yakni Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Lombok. Wilayah tersebut menjadi perhatian khusus untuk mengantisipasi cuaca buruk.
Ia mengatakan rekomendasi keadaan cuaca sangat dibutuhkan oleh Kemenhub bersama para pengelola sarana dan prasarana transportasi. Tujuannya untuk mengeluarkan kebijakan di sektor transportasi.
Misalnya, Budi Karya mencontohkan, penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) di sektor penerbangan untuk menunda penerbangan, ataupun membatalkan penerbangan. Kemudian, mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) di sektor laut dan penyeberangan untuk melakukan penundaan kapal berlayar selama cuaca, gelombang, dan arus laut dinyatakan dalam kondisi ekstrem.
“Rekomendasi ini sangat kami butuhkan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan,” ucap Budi Karya. “Jadi ketika cuaca membahayakan keselamatan perjalanan, maka secara tegas kami akan keluarkan kebijakan untuk menunda perjalanan transportasi sampai keadaan cuaca membaik.”
Konten Terkait
Para tersangka diduga memalsukan 93 Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah di sekitar pagar laut
Kamis 10-Apr-2025 20:26 WIB
Suntana mengatakan, pengendara khususnya yang biasa menggunakan kendaraan roda dua dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
Rabu 25-Dec-2024 20:52 WIB
UMK Surabaya 2025 diprediksi naik jadi Rp5 juta, Gresik dan Sidoarjo beda tipis.
Kamis 05-Dec-2024 20:18 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah di Ibu Kota DKI Jakarta akan cerah berawan pada Selasa (5/9/2023). Pada pagi hari kawasan Jakarta Barat diprediksi cerah, lalu....
Selasa 05-Sep-2023 05:36 WIB
Dua petinggi di Kementerian Perhubungan hari ini, Rabu (26/7/2023) memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi
Rabu 26-Jul-2023 12:13 WIB