Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Kebohongannya Terbongkar, Rumah Penjual Dawet Gadungan Dijaga Polisi

Jumat 14-Oct-2022 06:17 WIB

353

Kebohongannya Terbongkar, Rumah Penjual Dawet Gadungan Dijaga Polisi

Foto : wartakota

brominemedia.com – Suprapti Fauzi kini harus menanggung malu setelah kebohongannya terbongkar.

Ia sempat dicari-cari Aremania yang telanjur marah karema merasa difitnah. Suprapti Fauzi awalnya mengaku sebagai tukang penjual dawet di Stadion Kanjuruhan, dirinya viral bersamaan dengan beredarnya rekaman audio yang disebut-sebut sebagai kesaksiannya.

Lewat rekaman audio, Suprapti Fauzi mengatakan gas air mata bukan faktor utama Tragedi Kanjuruhan.

Namun banyaknya korban berjatuhan lantaran, Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak, karena panik.

Tidak hanya itu Suprapti mengatakan lewat rekaman audio bahwa Aremania mabuk dan merusuh, bahkan memukuli polisi.

Akan tetapi, kesaksian wanita itu diragukan karena penuh kejanggalan. Selanjutnya, perempuan itu menuding Aremania mengonsumsi alkohol saat menyaksikan pertandingan.

Perempaun tersebut juga mengatakan ada korban meninggal dunia yang berbau alkohol.

"Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (sebelumnya supporter sebelumnya sudah minum (alkohol) semua)."

Rekaman itu pun menimbulkan hujatan dari Aremania karena dinilai menggiring opini bahwa tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata, tetapi saling berdesakan dan terinjak-injak sesama suporter.

Dikutip dari Kompas.com, pada pintu 3 yang disebut perempuan itu tempat dirinya berjualan dawet, justru ditemukan toko meubel.

Selain itu, ditemukan pula toko penjual kopi dan mie instan. Menurut pegawai meubel, Jaya, tidak ada yang berjualan dawet di area pintu 3 itu.

"Tidak pernah ada penjual dawet di sini. Hanya meubel ini dan penjual kopi dan mie instan di samping ini," tutur Jaya.

Kendati begitu, Jaya mengakui di area Stadion Kanjuruhan memang ada penjual dawet.

Hanya saja, katanya, penjual dawet itu berjenis kelamin pria dan berjualan menggunakan rombong kaki lima dan bukannya di sebuah warung.

"Tapi penjualnya bukan perempuan, tapi pria. Kalau yang perempuan tidak ada," ujar Jaya.

Ia memastikan bahwa rekaman voice note itu adalah hoaks.

Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti menjelaskan, Suprapti pernah menjadi pengurus PSI, namun sudah lama diberhentikan.

 

Dea menyebutkan, pemecatan terhadap Suprapti, setelah beredar video viralnya di Media sosial.

"Langsung kita perintahkan kepada DPD PSI Kabupaten Malang untuk diberhentikan, jadi pada saat itu juga," ucap Dea.

Dea juga menambahkan, pemecatan terhadap Suprapti, tidak melewati sidang etik Mahkamah partai.

"Karena dia kan kader biasa, jadinya tidak perlu, jika dia pengurus, maka kita harus menggunakan mekanisme kode etik partai, tapi kalau dia kader, bisa berhentikan apabila tidak sejalan dengan PSI," ucap Dea.

Nama Suprapti Fauzi pun viral di sosial media.

Wanita yang awalnya mengaku sebagai penjual dawet itu pun akhirnya meminta maaf kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan disiarkan via media sosial. Hal tersebut diunggah oleh akun twitter @AremaniaCulture.

"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord. Penjual dawet PNS ya ?" bunyi cuitannya.

Di depan keluarga korban Suprapti Fauzi meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Bahkan wanita tersebut bersimpuh di hadapan keluarga korban.

"Rekamannya viral mengaku penjual dawet di Gate 3 Kanjuruhan. Dalam pengakuannya menyebut bahwa Aremania mengeroyok polisi & memakai miras serta narkoba. Stlh ditelusuri penjual dawet tersebut tak pernah ada. Sampai H+9 ketahuan datanya kemudian rumahnya dijaga ketat polisi," bunyi cuitan @AremaniaCulture.

Konten Terkait

KRIMINAL Kejati NTT Pamerkan Jejak yang Terputus, Potret Nyata Dampak Korupsi di Daerah

KEPALA Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT, Zet Tadung Allo, mengatakan korupsi di daerah itu telah memberikan dampak nyata yang merugikan masyarakat.

Selasa 02-Sep-2025 21:21 WIB

Kejati NTT Pamerkan Jejak yang Terputus, Potret Nyata Dampak Korupsi di Daerah
PERISTIWA Ketua KPK Ungkap RUU Perampasan Aset Jadi Langkah Revolusioner Berantas Korupsi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto bicara pentingnya percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset bagi pelaku korupsi di Indonesia.

Kamis 28-Aug-2025 20:58 WIB

Ketua KPK Ungkap RUU Perampasan Aset Jadi Langkah Revolusioner Berantas Korupsi
KRIMINAL Sekda dan Mantan Sekda Klaten Ditahan Kejati Jateng

Pada 2023, JP bersama JFS menandatangani perjanjian sewa dengan klausul yang tidak untungkan Pemkab Klaten.

Rabu 27-Aug-2025 21:07 WIB

Sekda dan Mantan Sekda Klaten Ditahan Kejati Jateng
PERISTIWA ICW Ungkap Anggaran Jumbo yang Diterima DPR RI di 2025, Tunjangan Rumah Dinilai Misterius

ICW menilai , tanpa penjelasan resmi, publik berhak berasumsi bahwa kebijakan tunjangan perumahan DPR RI masih tetap berlaku.

Selasa 26-Aug-2025 21:01 WIB

ICW Ungkap Anggaran Jumbo yang Diterima DPR RI di 2025, Tunjangan Rumah Dinilai Misterius
KRIMINAL 'Sultan' Kemnaker Pakai 3 Rekening Nominee Tampung Rp 69 M Uang Pemerasan

KPK mengungkap Irvian Bobby Mahendro menggunakan rekening orang lain untuk menampung Rp 69 miliar hasil pemerasan sertifikasi K3.

Senin 25-Aug-2025 20:41 WIB

'Sultan' Kemnaker Pakai 3 Rekening Nominee Tampung Rp 69 M Uang Pemerasan

Tulis Komentar