Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Israel Minta AS Tunda Penarikan Tentara IDF dari Lebanon, Ingin Diperpanjang 30 Hari

Kamis 23-Jan-2025 20:38 WIB

112

Israel Minta AS Tunda Penarikan Tentara IDF dari Lebanon, Ingin Diperpanjang 30 Hari

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Israel meminta Amerika Serikat (AS) memberikan waktu tambahan 30 hari untuk melaksanakan penarikan pasukannya dari Lebanon selatan.

Permintaan itu disampaikan sebelum batas waktu 60 hari yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah.

"Berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata tanggal 27 November 2024, tentara Israel harus mundur dari semua posisinya di Lebanon selatan demi kepentingan tentara Lebanon pada tanggal 26 Januari 2025," lapor surat kabar Haaretz, Kamis (23/1/2025).

"Namun, dalam beberapa minggu terakhir, Israel memperkirakan bahwa tentara Lebanon telah menyebar terlalu lambat ke seluruh wilayah, sehingga menunda penarikan pasukan IDF," lanjutnya.

Haaretz melaporkan Amerika Serikat dan Perancis sedang mendiskusikan permintaan perpanjangan tersebut dengan pejabat Israel dan Lebanon.

Prancis sebagai mediator diperkirakan tidak melihat ada masalah dalam pemberian perpanjangan, asalkan pihak lain menyetujuinya.

Pada Kamis pagi hari ini, Radio Angkatan Darat melaporkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump cenderung tidak menunda penarikan tentara Israel hingga 30 hari, dan ingin menyelesaikan penarikan penuh pada hari Minggu (26/1/2025).

Namun duta besar Israel untuk Amerika Serikat yang akan habis masa jabatannya mengatakan dia yakin Israel  dan AS akan mencapai kesepahaman mengenai masalah ini dan perpanjangan waktu tersebut pada akhirnya akan diberikan.

Pendudukan Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon, terlepas dari perjanjian apa pun yang dibuat di bawah naungan internasional. 

Sementara itu, Hizbullah Lebanon memperingatkan bahwa kesabaran mereka bisa habis kapan saja.

Sebelumnya, Hizbullah mendukung Hamas di Gaza dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan sejak 8 Oktober 2023. 

Hizbullah sebelumnya mengatakan tidak akan berhenti menyerang Israel jika Israel masih melanjutkan serangannya di Jalur Gaza.

Namun pada 27 November 2024, Israel dan Hizbullah menyetujui perjanjian gencatan senjata.

Sementara itu Hamas menghormati keputusan Hizbullah meski saat itu Israel masih melanjutkan serangannya di Jalur Gaza.

Pada Minggu (19/1/2025), Israel-Hamas melakukan pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina sebagai bagian dari tahap 1 dalam perjanjian gencatan senjata.

Israel dan Hamas dijadwalkan akan kembali melakukan pertukaran tahanan pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan Israel dengan 120 tahanan Palestina.


Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.916 jiwa dan 110.760 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (20/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Konten Terkait

PERISTIWA Sheikh Naim Qassem: Pilihan Kami Adalah Husein, Penghinaan dan Menyerah Bukan Pilihan

Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem telah menyatakan bahwa rakyat Lebanon tidak akan pernah menerima penghinaan atau penyerahan diri dalam menghadapi musuh Israel, dan bahwa jalan mereka tetaplah jalan Husseini yang berakar pada martabat, pembangkangan, dan pengorbanan.

Minggu 06-Jul-2025 21:05 WIB

Sheikh Naim Qassem: Pilihan Kami Adalah Husein, Penghinaan dan Menyerah Bukan Pilihan
PERISTIWA Iran Nyalakan Sinyal Perang Lawan Israel

Iran mengirimkan sinyal akan kembali perang melawan Israel setelah adanya campur tangan Amerika Serikat (AS).

Minggu 29-Jun-2025 20:49 WIB

Iran Nyalakan Sinyal Perang Lawan Israel
PERISTIWA Serangan Israel di Teheran Targetkan Elemen Infrastruktur Represif Iran, Salah Satunya Penjara Evin

Serangan Israel terhadap Iran lewat udara di Teheran menargetkan elemen-elemen kunci keamanan dan infrastruktur represif Iran, termasuk Penjara Evin.

Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB

Serangan Israel di Teheran Targetkan Elemen Infrastruktur Represif Iran, Salah Satunya Penjara Evin
PERISTIWA Rusia, China dan Korut Tak akan Tinggal Diam atas Serangan AS ke Situs Nuklir di Iran

Korea Utara, Rusia dan China diduga tak akan tinggal diam atas serangan militer Amerika Serikat

Senin 23-Jun-2025 20:44 WIB

Rusia, China dan Korut Tak akan Tinggal Diam atas Serangan AS ke Situs Nuklir di Iran
PERISTIWA Temui Putin di Rusia, Menlu Iran sebut Serangan AS dan Israel Jadi Pukulan Telak Perdamaian Dunia

Respons serangan AS dan Israel, Menlu Iran ke Rusia Temui Putin. Menlu Iran, Abbas Araghchi sebut pukulan telak perdamaian dunia.

Minggu 22-Jun-2025 22:03 WIB

Temui Putin di Rusia, Menlu Iran sebut Serangan AS dan Israel Jadi Pukulan Telak Perdamaian Dunia

Tulis Komentar