Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Hendak Menggugat Pihak yang Perkarakan Ijazahnya, Pengamat: Bagus untuk Pengacara, Tapi Bikin Kerusakan untuk Jokowi

Rabu 16-Apr-2025 20:31 WIB

183

Hendak Menggugat Pihak yang Perkarakan Ijazahnya, Pengamat: Bagus untuk Pengacara, Tapi Bikin Kerusakan untuk Jokowi

Foto : fajar

Brominemedia.com – Pengamat politik dan jurnalis independen, Made Supriatma, turut merespons terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo yang belakangan kembali mencuat.

Dalam sebuah unggahan panjang di akun Facebook pribadinya, Made menyamakan situasi yang dihadapi Jokowi saat ini dengan momen yang pernah dialami mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Menurut Made, Jokowi kini sedang berada dalam “the Obama moment”, mengacu pada situasi ketika Obama didesak oleh Partai Republik dan Donald Trump untuk membuktikan keabsahan tempat kelahirannya dengan menunjukkan akta lahir.

“Jokowi saat ini sedang menghadapi ‘the Obama moment.’ Persis seperti presiden Amerika ke-44 itu diprovokasi oleh Partai Republikan dan Trump untuk menunjukkan sertifikat kelahirannya,” tulis Made Supriatma dalam unggahan Facebook-nya, dikutip Rabu (16/4/2025).

Made menjelaskan bagaimana Obama sempat mengabaikan isu tersebut, meski akhirnya merespons dengan menunjukkan akta kelahirannya. Namun, isu itu tetap menjadi senjata politik yang digunakan terus-menerus oleh lawan-lawannya.

“Obama menunggu terlalu lama untuk menanggapi masalah ini. Dia pikir ini masalah enteng, yang akan hilang seiring berjalannya waktu. Tapi tidak… Isu ini tetap menjadi isu liar yang terus menerus dipakai oleh kaum Republikan untuk menghantam Obama dan Demokrat,” lanjutnya.

Di sisi lain, kata Made, Jokowi juga menunda menyelesaikan polemik ijazahnya. Bedanya, Jokowi tidak pernah secara langsung menunjukkan ijazah aslinya kepada publik. Ia menyayangkan bahwa Presiden tidak mengambil langkah sederhana seperti mendatangi UGM dan meminta verifikasi secara terbuka.

“Sebenarnya gampang saja. Seharusnya dia datang ke UGM. Cocokkan ijazah yang ada padanya… Itu tidak dia lakukan. Yang ia lakukan malah mencari kuasa hukum dan hendak menggugat pihak-pihak yang memperkarakan ijazahnya. Bagus untuk pengacara, tapi bikin kerusakan untuk Jokowi,” tegasnya.

Lebih jauh, ia juga mengkritisi sikap Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menurutnya tidak transparan dalam menjawab keraguan publik. Hal ini memunculkan spekulasi liar bahwa UGM ikut terlibat dalam dugaan penutupan informasi.

“UGM juga tidak membantu menyelesaikan masalah ini. Ada kesan, UGM menutup-nutupi. Akibatnya, ada kecurigaan dan spekulasi bahwa UGM pun terlibat dalam konspirasi ini,” tulisnya.

Polemik ini disebut telah berkembang menjadi bola liar yang semakin besar. Bahkan sejumlah tokoh yang dulunya diam, kini mulai menyuarakan kritik tajam, termasuk politisi senior hingga pimpinan ormas yang datang ke Solo.

“Kalau kowe gak sembunyiin sesuatu, mengapa kowe undang preman segala?” tulisnya dalam gaya khasnya yang lugas.

Menurut Made, isu ini bisa menjadi kerugian besar bagi Jokowi sendiri karena banyak pendukungnya pun kini enggan membela.

“Sekarang kawan-kawannya diam karena mereka tidak bisa 'defending the indefensible', mempertahankan yang tidak bisa dipertahankan,” katanya.

Ia mengakhiri tulisannya dengan nada sarkastik, mengaku tidak peduli, namun tetap menulis panjang sebagai bentuk sindiran terhadap situasi yang menurutnya absurd dan berlarut-larut.

“Apakah saya peduli? Tentu saja tidak. Lalu, ngapain nulis status panjang untuk hal yang saya tidak peduli? Pertama, iseng. Kedua, hambok sekalian diadili aja to …” tutup Made dalam unggahannya. 

Share:

Konten Terkait

PERISTIWA Ironi Manggala Agni, Bertaruh Nyawa Selamatkan Hutan dengan Peralatan Minim

Tidak jarang para petugas Manggala Agni harus berhari-hari tidak pulang, menyisir lahan ratusan hektar untuk memadamkan titik api.

Rabu 30-Jul-2025 21:13 WIB

Ironi Manggala Agni, Bertaruh Nyawa Selamatkan Hutan dengan Peralatan Minim
PERISTIWA Sesosok Mayat Pria Ditemukan di Plafon Kantor Farmasi di Pulogadung

Sesosok jasad pria ditemukan membusuk di atas plafon kantor sebuah perusahaan farmasi di Pulogadung, Jakarta Timur.

Rabu 30-Jul-2025 21:12 WIB

Sesosok Mayat Pria Ditemukan di Plafon Kantor Farmasi di Pulogadung
PERISTIWA Traffic Light Simpang Gunungbatu Hanya Jadi Panjang, Wakil Wali Kota Bogor : Harus Menyala

Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin memerintahkan agar traffic light tersebut harus segera diaktifkan.

Rabu 30-Jul-2025 21:12 WIB

Traffic Light Simpang Gunungbatu Hanya Jadi Panjang, Wakil Wali Kota Bogor : Harus Menyala
PERISTIWA Kisah Pria Jembrana Nekat ke Jepang Demi Gaji Lebih Baik, Saputra: Kerja di Bali Selalu Pas-pasan

Pria 35 tahun asal Kecamatan Jembrana itu mengakui jika seterusnya bekerja di Indonesia khususnya Bali bakal sangat sulit berkembang.

Rabu 30-Jul-2025 21:12 WIB

Kisah Pria Jembrana Nekat ke Jepang Demi Gaji Lebih Baik, Saputra: Kerja di Bali Selalu Pas-pasan
PERISTIWA Diplomat Arya Daru Disebut Alami Capek Mental, Kemlu Mengaku Selalu Beri Konseling Bagi Pegawai

Arya Daru disebut menglami burnout. Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu pekerjaan.

Rabu 30-Jul-2025 21:11 WIB

Diplomat Arya Daru Disebut Alami Capek Mental, Kemlu Mengaku Selalu Beri Konseling Bagi Pegawai

Tulis Komentar