Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Harga Garam Tinggi tak Dinikmati Petambak

Selasa 26-Aug-2025 21:05 WIB

61

Harga Garam Tinggi tak Dinikmati Petambak

Foto : mediaindonesia

Brominemedia.com – PRODUKSI garam di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terhambat faktor cuaca. Padahal harga garam saat ini dihargai cukup tinggi. 

Ismail Marzuki, seorang petani garam asal Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, menjelaskan harga garam saat ini sebenarnya cukup tinggi. 

“Berkisar Rp900 hingga Rp1.000 per kilogram,” tutur Ismail, Selasa (26/8). 

Hambatan Cuaca

Namun, lanjut Ismail, petambak garam justru tidak bisa menikmati keuntungan dari tingginya harga garam saat ini. Kondisi tersebut dikarenakan produksi garam terganggu akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat bagi mereka. 

“Hujan yang masih turun hampir setiap bulan dan banjir rob yang terus merendam tambak membuat lahan garam sulit menghasilkan kristal putih. Padahal kami sudah mulai mengolah lahan untuk produksi garam sejak Mei 2025,” tutur Ismail. 

Kondisi ini, lanjut Ismail, membuat petambak garam akhirnya memilih untuk menghentikan produksi. 

“Sebagian besar tambak garam ditinggalkan. Mereka tentu merugi,” tutur Ismail. 

Modal Besar

Ini dikarenakan sejak awal musim mereka sudah mengeluarkan modal untuk persiapan produksi garam. 

Modal yang dikeluarkan meliputi sewa lahan, pembelian material, hingga perbaikan tanggul tambak yang rusak diterjang rob. Namun, biaya tersebut belum menghasilkan keuntungan karena proses produksi terus terhambat. 

“Modal sudah banyak dikeluarkan, tapi belum bisa menghasilkan karena kami belum bisa produksi,” jelas Ismail. 

Sementara itu M. Asral, petambak garam lainnya mengaku masih meneruskan produksi garam. 

“Ada juga petambak yang meneruskan produksi garam, tapi jumlah sedikit,” tutur Asral. 

Sekalipun meneruskan produksi, Asral mengaku hanya sekali merasakan panen tahun ini dengan hasil kurang dari 100 kilogram.

“Setelah itu, hujan deras kembali mengguyur sehingga lahan garamnya tak lagi bisa diolah,” tuturnya. 

Ditambahkan Asral, kondisi ini membuat semangat sebagian petani menurun. Tidak sedikit yang memutuskan berhenti sementara, meski harga garam di pasar saat ini cukup menguntungkan bagi petani. 

Konten Terkait

OLAHRAGA Turnamen JPW Nekmese Cup I Resmi Dibuka, 37 Tim Ikut Berlaga

Kegiatan pembukaan yang dimulai pukul 15.10 Wita itu berlangsung meriah dan mendapat sambutan antusias masyarakat.

Minggu 05-Oct-2025 20:48 WIB

Turnamen JPW Nekmese Cup I Resmi Dibuka, 37 Tim Ikut Berlaga
PERISTIWA MBG Diproyeksikan Kerek Produksi Ayam Potong Sumut hingga 38% di Oktober

PRODUKSI ayam potong di wilayah Sumatra Utara, diproyeksikan naik hingga 38% pada Oktober mendatang.

Minggu 05-Oct-2025 20:48 WIB

MBG Diproyeksikan Kerek Produksi Ayam Potong Sumut hingga 38% di Oktober
PERISTIWA Jerit Histeris Ibu Bocah Perempuan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Suban Air Panas Bengkulu

Suasana wisata Suban Air Panas mendadak panik. Seorang bocah perempuan ditemukan tenggelam dan dinyatakan meninggal di lokasi.

Minggu 05-Oct-2025 20:47 WIB

Jerit Histeris Ibu Bocah Perempuan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Suban Air Panas Bengkulu
TREND INDEF: Diskon Tarif Listrik 50 Persen Perlu Diulang untuk Dorong Konsumsi Masyarakat

Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov, menilai penerapan diskon tarif listrik sebesar 50 persen layak dilakukan kembali...

Minggu 05-Oct-2025 20:46 WIB

INDEF: Diskon Tarif Listrik 50 Persen Perlu Diulang untuk Dorong Konsumsi Masyarakat
PERISTIWA Harga Emas Meroket, Pria Lajang di Aceh Kesulitan Penuhi Tradisi Mahar

“Kalau harga emas terus naik, tentu akan semakin menyulitkan laki-laki yang ingin menikah,” kata dia.

Minggu 05-Oct-2025 20:45 WIB

Harga Emas Meroket, Pria Lajang di Aceh Kesulitan Penuhi Tradisi Mahar

Tulis Komentar