Jumat 24-Feb-2023 03:06 WIB
187

Foto : tempoin
brominemedia.com--Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan
vonis 15 tahun penjara dan denda Rp1 miliar terhadap Surya Darmadi. Menanggapi
hal itu, Surya Darmadi langsung mengajukan banding, sementara Jaksa Penuntut
Umum masih pikir-pikir.
Keputusan banding tersebut disampaikan oleh kuasa hukum
Surya Darmadi, Juniver Girsang, pasca pembacaan vonis. Ia mengatakan pihaknya
akan mengajukan banding setelah berbicara dengan kliennya.

"Mohon maaf yang mulia, kami di forum ini dan saat ini
juga akan mengumumkan pengajuan banding terhadap vonis yang telah
dijatuhkan," kata Juniver pada Kamis, 23 Februari 2023.
Saat ditemui pada kesempatan lain, Juniver mengungkapkan
alasan mengapa pihaknya langsung yakin mengajukan banding. Ia mengatakan
pihaknya kecewa terhadap putusan pengadilan yang tidak mempertimbangkan UU
Cipta Kerja.
"Di sana dikatakan secara jelas bahwa keterlanjuran
memasuki kawasan hutan itu dengan terbitnya UU Cipta Kerja tidak dikenakan
sanksi pidana, namun yang dikenakan adalah sanksi administratif dan sanksi
denda," kata Juniver.
Di sisi lain, Jaksa Penuntut Umum menyatakan sikapnya masih
pikir-pikir. Direktur Penuntutan Kejaksaan Agung Hendro Dewanto mengatakan
pihaknya tidak akan tergesa-gesa mengajukan banding.
"Pasal 33 ayat 2 KUHAP jelas kok. Nanti kami jelas bisa
menghitung-hitung lagi terkait putusan ini," kata Hendri saat ditemui di
kesempatan terpisah.
Majelis hakim menilai Surya Darmadi terbukti bersalah dalam
kasus korupsi perizinan lahan Indragiri Hulu, Riau. Ia disebut telah merugikan
negara hingga Rp 41 triliun.
Kasus ini bermula ketika Bupati Indragiri Hulu tahun
1999-2008 Raja Tamsir Rachman menerbitkan izin lokasi dan izin usaha perkebunan
(IUP) kepada empat anak perusahaan PT Duta Palma Group milik Surya Darmadi.
Keempat perusahaan tersebut adalah PT Banyu Bening Utama pada tahun 2003, seta
PT Panca Argo Lestari, PT Palma Satu, dan PT Sebrida Subur pada tahun 2007.
Permasalahan pemberian izin tersebut diduga dilakukan secara
ilegal dan berpotensi mengakibatkan kerugian negara. Pasalnya, lokasi tempat
penerbitan izin tersebut berada dalam kawasan hutan yang tidak disertai adanya
pelepasan kawasan hutan.
Konten Terkait
Kejagung memeriksa eks pejabat di Kementerian BUMN terkait kasus dugaan korupsi impor gula 2015-2016. Dia diperiksa terkait Tom Lembong yang menjadi tersangka.
Jumat 29-Nov-2024 21:03 WIB
JPNN.com - Survei Indikator Politik Indonesia menyatakan Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi lembaga penegak hukum paling dipercaya publik dengan tingkat kepercayaan mencapai 69 persen.
Selasa 08-Oct-2024 20:25 WIB
Kejaksaan Agung menyatakan dugaan korupsi dalam kebijakan impor gula tak berkaitan dengan Zulkifli Hasan.
Sabtu 07-Oct-2023 00:19 WIB
Pengacara terdakwa korupsi BTS Maqdir Ismail menyerahkan uang Rp 27 miliar ke Kejaksaan Agung. MAKI menyayangkan Kejagung yang tidak langsung bergerak cepat.
Jumat 14-Jul-2023 08:41 WIB
Kejagung memanggil Menpora Dito Ariotedjo hari ini. Dito akan diperiksa sebagai...
Senin 03-Jul-2023 07:45 WIB