Jumat 17-May-2024 20:39 WIB
538

Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Ratusan karyawan perusahaan garmen PT Cahaya Timur Gramindo (CTG) Pemalang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bea Cukai Tegal, Jumat (17/5/2024).
Mereka menuntut agar Bea Cukai Tegal mencabut pembekuan izin terhadap PT CTG.
Kuasa hukum karyawan PT CTG, Frans Napitu mengatakan, kedatangan para buruh ini untuk menuntut adanya pembatalan atau pencabutan atas pembekuan izin kawasan berikat di PT CTG.
Sebab pembekuan tersebut akan berdampak terhadap pemutus hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan.
"Dicabutnya izin tersebut membuat produksi dalam pabrik stop. Maka akan menjadi persoalan bagi rekan-rekan buruh. Bagaimana mereka menyambung hidup, bagaimana mereka bisa menghidupi anak dan istrinya," katanya.
Frans mengatakan, ia bersama buruh murni datang untuk meminta Kepala Bea Cukai Tegal supaya menggunakan hati nurani, kemanusiaan dan keadilannya. Sehingga bisa membuat keputusan yang melindungi hak asasi rakyat.
"Kami minta Kepala Bea Cukai Tegal mencabut atau membatalkan pembekuan izin kawasan berikat di PT CTG," ujarnya.
Saat ditemui demonstran, Kepala Bea Cukai Tegal, Yudiarto mengatakan, pihaknya menyanggupi untuk mencabut dan membatalkan pembekuan terhadap PT CTG.
Tetapi perlu ada pertemuan terlebih dahulu antara pengusaha dan kurator. Sementara alasan pembekuan sendiri dilakukan karena perusahaan dalam kondisi pailit.
"Karena pailit dan dalam pengawasankurator. Sesuai dengan surat saya, karena dalam pengawasan kurator jadi kita bekukan," ungkapnya.
Yudiarto mengatakan, perusahaan tersebut kan memiliki banyak entitas, ada buruh, pengusaha dan pembeli. Semua itu harus bertemu dan membuat rencana perusahaan kedepan.
Nah, pemerintah dalam hal ini akan memberikan fasilitas dorongan di bagian-bagian tertentu. Ia berencana akan bertemu dengan pengusaha dan kurator, pada Senin 20 Mei 2024, mendatang.
"Kalau hanya kita dengan buruh, buruh tidak tahu kondisi perusahaan seperti apa dan tidak ngerti."
"Kita perlu ketemu dengan pengusaha dan kuratornya. Senin insyaallah kita jadwalkan," jelasnya.

Konten Terkait
Pelibatan militer dalam menjaga lembaga-lembaga elit negara dari aksi massa seharusnya tidak terjadi di negara demokratis seperti Indonesia.
Selasa 23-Sep-2025 20:56 WIB
Dua orang yang sempat dilaporkan hilang di tengah gelombang demo akhir bulan lalu di Jakarta sudah ditemukan. Apa alasan keduanya pergi ke luar kota?
Kamis 18-Sep-2025 21:12 WIB
Ajakan demo yang dilontarkan sejumlah pentolah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),...
Rabu 17-Sep-2025 20:38 WIB
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi demonstrasi bertajuk "Aksi 179" pada 17 September 2025 di Jakarta, menuntut tujuh poin utama, termasuk pengesahan RUU Transportasi Online
Rabu 17-Sep-2025 20:38 WIB
Sebanyak 30 perwakilan PTN yang tergabung dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) hadir dalam kegiatan Simposium Nasional Kependudukan 2025.
Jumat 12-Sep-2025 21:28 WIB
1 Komentar
h*******z
mena.a******@**hoo.comOpEHzYdbPcs