Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Badan Pengendalian Penyakit Uni Eropa: Sebaran Mpox Bisa Dibatasi

Senin 19-Aug-2024 20:45 WIB

80

Badan Pengendalian Penyakit Uni Eropa: Sebaran Mpox Bisa Dibatasi

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Badan Pengendalian Penyakit Eropa ECDC di Stockholm merekomendasikan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) mengeluarkan saran perjalanan untuk kunjungan ke wilayah Mpox, yang sebelumnya disebut cacar monyet, di lima negara bagian Afrika Tengah (Burundi, Republik Afrika Tengah, Kongo, Rwanda, Uganda) dan Kenya.

Direktur ECDC, Pamela Rendi-Wagner, mengatakan bahwa kedekatan antara Afrika dan Eropa, membuat perlunya ada persiapan terhadap sebaran kasus Mpox yang disebabkan oleh varian virus baru clade I.

"Sebagai konsekuensi dari penyebaran yang cepat di Afrika, ECDC telah menaikkan tingkat risiko bagi penduduk di UE dan bagi wisatawan yang datang ke wilayah yang terkena dampak," kata Pamela Rendi-Wagner di ibu kota Swedia, Stockholm.

Infeksi pertama Mpox clade I di UE, kebetulan juga di Swedia, diketahui pada hari Kamis (15/08). Orang yang terinfeksi adalah seorang yang baru saja kembali dari Afrika.

Mencegah infeksi Mpox dari para pelancong
Juru bicara ECDC mengatakan kepada DW bahwa belum perlu ada peringatan perjalanan, larangan perjalanan, atau bahkan kontrol perbatasan. Namun, jumlah infeksi diperkirakan akan lebih tinggi, termasuk di Eropa.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Saat ini, hal yang sangat penting adalah agar mereka yang memiliki gejala untuk mendapatkan perawatan medis dan melakukan isolasi yang diperlukan. Hal ini dapat mencegah infeksi sekunder, yaitu penyebaran lebih lanjut di UE.

Mpox clade I ditularkan melalui kontak fisik yang dekat. Republik Demokratik Kongo yang paling terkena dampaknya telah melaporkan lebih dari 16.000 infeksi dan 511 kematian pada tahun ini.

ECDC percaya bahwa penyebaran Mpox secara berkepanjangan di Eropa tidak akan terjadi, asalkan kasusnya ditemukan dan diobati dengan cepat. Sangat penting bagi otoritas kesehatan di UE untuk bersiap dan memberikan edukasi serta informasi kepada para turis yang akan bepergian ke Afrika.

"Pengawasan yang efektif, kapasitas laboratorium, penyelidikan epidemiologi, dan pelacakan kontak sangat penting untuk menemukan Mpox clade I dan meresponsnya dengan tepat," tulis ECDC dalam analisis risiko barunya pada Jumat (16/08). Otoritas ini juga merekomendasikan agar pelancong yang ingin bepergian ke daerah berisiko di Afrika mendapatkan vaksinasi Mpox dari dokter.

Jerman belum keluarkan peringatan perjalanan
Sementara Cina bereaksi lebih keras dibandingkan UE dengan meningkatkan kontrol perbatasannya di bandara dan pelabuhan internasional. Orang yang terinfeksi Mpox atau orang yang memiliki gejala diminta melapor ke pihak bea cukai. Bea Cukai kemudian akan mengatur tes dan tindakan medis, kata pihak berwenang di Beijing.

Kementerian Luar Negeri di Berlin memperbarui informasinya tentang Mpox pada hari Kamis. Tetapi sudah ada peringatan untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah Kongo dan Republik Afrika Tengah, terutama karena alasan keamanan, bukan karena penyakit Mpox. Saat ini tidak ada peringatan perjalanan dari Kementerian Luar Negeri Jerman untuk Burundi, Rwanda atau Kenya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Mpox, yang disebabkan oleh varian clade I, sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional” pada hari Rabu minggu lalu. Ini merupakan tingkat peringatan tertinggi dari WHO.

Nama diganti Mpox untuk hindari rasisme
Sekitar dua tahun lalu, WHO telah menetapkan tingkat peringatan tertinggi untuk cacar monyet, namun saat itu masih untuk varian 2b. Varian ini dinilai lebih sulit menular dan tidak begitu mematikan.

Selama beberapa dekade, cacar monyet adalah nama yang diberikan untuk penyakit yang mirip dengan cacar pada manusia. Penyakit ini diganti namanya menjadi Mpox oleh WHO, yang selanjutnya tidak menggunakan nama binatang atau nama negara untuk mencegah kemungkinan kesimpulan yang bermotif rasial.

Pada tahun 2022, terdapat sekitar 100.000 infeksi virus subkelompok 2b di 116 negara di seluruh dunia, dengan 200 kematian yang terdaftar.

Share:

Konten Terkait

KESEHATAN Ini Alasan Begadang Tak Dianjurkan, Dokter Zaidul Akbar Singgung Istirahat Otak dan Potensi Penyakit

Dalam Islam, Allah telah mengatur sedemikian rupa waktu siang dan malam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia, termasuk waktu tidur.

Rabu 20-Nov-2024 21:08 WIB

Ini Alasan Begadang Tak Dianjurkan, Dokter Zaidul Akbar Singgung Istirahat Otak dan Potensi Penyakit
PERISTIWA Badan Pengendalian Penyakit Uni Eropa: Sebaran Mpox Bisa Dibatasi

Badan Pengendalian Penyakit Uni Eropa, ECDC, memperkirakan akan ada lebih banyak infeksi Mpox di Uni Eropa (UE). Negara-negara anggota...

Senin 19-Aug-2024 20:45 WIB

Badan Pengendalian Penyakit Uni Eropa: Sebaran Mpox Bisa Dibatasi
KESEHATAN Wabah Rabies Menyebar ke Kabupaten Kupang, 4 Warga Meninggal

Kabupaten Kupang yang awalnya tercatat sebagai daerah hijau atau bebas rabies, empat warganya dilaporkan meninggal karena digigit anjing rabies.

Senin 22-Jul-2024 20:38 WIB

Wabah Rabies Menyebar ke Kabupaten Kupang, 4 Warga Meninggal
KESEHATAN Dampak Buruk Polusi Udara pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Pakar

Polusi udara Jakarta yang memburuk menyebabkan munculnya banyak partikel berbahaya sehingga meningkatkan risiko anak terkena berbagai macam penyakit.

Rabu 26-Jun-2024 20:38 WIB

Dampak Buruk Polusi Udara pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Pakar
SAINS Penggundulan Hutan Akibatkan Lebih Banyak Penyakit Menular pada Manusia

Selama dua dekade terakhir, makin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggundulan hutan memungkinkan patogen mematikan lebih cepat menyebar ke manusia.

Minggu 09-Jun-2024 19:08 WIB

Penggundulan Hutan Akibatkan Lebih Banyak Penyakit Menular pada Manusia

Tulis Komentar