Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Waspada, Ini 10 Penyakit yang Mengintai Saat Banjir

Kamis 27-Nov-2025 20:06 WIB

35

Waspada, Ini 10 Penyakit yang Mengintai Saat Banjir

Foto : tempo

Brominemedia.com - ekstrem mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah kota dan kabupaten di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh dalam beberapa hari terakhir. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan banjir yang terjadi dalam dua hari kemarin mengalir cukup deras dan menghantam rumah warga di beberapa daerah.

Kontaminasi air, kerusakan sanitasi, serta meningkatnya populasi vektor seperti nyamuk dan tikus membuat banjir menjadi pintu masuk berbagai penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO), Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), serta Kementerian Kesehatan RI mencatat setidaknya enam hingga sepuluh penyakit yang paling sering muncul saat banjir.

1. Demam Tifoid

Tifoid disebabkan bakteri Salmonella Typhi yang menular melalui makanan atau air minum terkontaminasi. Kebersihan yang buruk selama banjir mempercepat penyebarannya. Menurut IFRC, wabah tifoid kerap muncul di wilayah yang persediaan air bersihnya rusak. Gejalanya meliputi demam berkepanjangan, sakit kepala, mual, hingga gangguan pencernaan.

2. Kolera

Vibrio cholerae menyebabkan diare berair ekstrem yang dapat menyebabkan kematian dalam hitungan jam jika tidak ditangani. IFRC mencatat banjir di Benggala Barat pada 1998 memicu epidemi kolera besar. Rendahnya akses air bersih dan sanitasi menjadi pemicu utamanya.

3. Hepatitis A

Virus Hepatovirus A menyebar melalui konsumsi makanan atau air terkontaminasi feses. Banjir membuat pergerakan virus lebih mudah karena banyak sumber air bersih tercemar. Gejalanya antara lain demam, mual, urine gelap, hingga penyakit kuning.

4. Malaria

Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles. Genangan air setelah banjir menjadi tempat ideal perkembangbiakan nyamuk. IFRC mencatat wabah malaria pascabanjir di Kosta Rika (1991) dan Republik Dominika (2004). Pencegahannya dengan kelambu, repelan, serta pengendalian jentik.

5. Demam Berdarah

Nyamuk Aedes aegypti meningkat drastis setelah banjir, memicu penularan dengue. Demam berdarah dapat berkembang menjadi kondisi berat yang mengancam nyawa. Gejalanya mencakup demam, nyeri sendi, mual, muntah, dan ruam.

6. Leptospirosis

Dikenal sebagai “demam banjir”, penyakit ini ditularkan bakteri Leptospira dari urine tikus yang mencemari air banjir. Bakteri masuk melalui luka atau selaput lendir. Kemenkes mengingatkan gejalanya bisa mirip flu biasa hingga menyebabkan gagal organ jika terlambat ditangani.

7. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Hunian sementara yang padat dan lembap membuat ISPA mudah menular. Kemenkes mencatat ISPA menjadi salah satu penyakit paling umum setelah banjir, terutama pada anak kecil dan lansia.

8. Penyakit Kulit

Kontak panjang dengan air banjir yang kotor menyebabkan dermatitis, infeksi jamur, hingga infeksi bakteri pada kulit. Luka kecil dapat memperparah kondisi jika tidak segera dibersihkan.

9. Hipotermia

BNPB pernah melaporkan kasus kematian akibat hipotermia pada banjir Tahun Baru di Jakarta. Kondisi ini muncul ketika tubuh kehilangan panas terlalu cepat, membuat suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius. Anak-anak dan lansia paling rentan.

10. Memburuknya Penyakit Kronis

Banjir mengganggu akses ke obat, memperburuk kondisi penderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung. Stres dan kelelahan akibat evakuasi turut memengaruhi daya tahan tubuh.


Bagaimana Mencegahnya?

IFRC dan Kementerian Kesehatan menyarankan beberapa langkah penting untuk mencegah korban banjir terkena penyakit tersebut. Pertama adalah menggunakan air bersih atau air yang direbus untuk makan dan minum. Lalu korban banjir disarankan untuk menghindari kontak dengan air banjir jika memiliki luka.

Selanjutnya, korban banjir pun disarankan untuk selalu menggunakan sepatu bot bila terpaksa melintas. Jangan lupa untuk bersihkan genangan air untuk mencegah sarang nyamuk. Anda pun diminta untuk sering cuci tangan dengan sabun. Terakhir, segera periksa ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala demam, diare, atau ruam kulit.


Share:

Konten Terkait

LIFESTYLE Dokter Ingatkan Benjolan di Leher Bisa Jadi Gejala Limfoma

Dokter mengingatkan benjolan di leher yang menetap dan tidak nyeri dapat menjadi gejala awal limfoma yang perlu pemeriksaan medis.

Rabu 17-Dec-2025 20:07 WIB

Dokter Ingatkan Benjolan di Leher Bisa Jadi Gejala Limfoma
PERISTIWA Pemdes Bangkal Balangan Salurkan Bantuan di Tengah Banjir, Berikan Sembako untuk Warga Terdampak

Akses jalan raya terdampak genangan air, begitu pula dengan fasilitas pendidikan dan tempat ibadah

Selasa 16-Dec-2025 20:15 WIB

Pemdes Bangkal Balangan Salurkan Bantuan di Tengah Banjir, Berikan Sembako untuk Warga Terdampak
PEMERINTAHAN PLN Babel Kembali Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

PT PLN Bangka Belitung kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana banjir bandang yang melanda Sumbar.

Senin 15-Dec-2025 20:19 WIB

PLN Babel Kembali Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar
PERISTIWA Lebih dari 1.000 Korban Tewas karena Banjir dan Longsor di Sumatera

Di Aceh, jumlah korban meninggal bertambah dari 411 menjadi 415 jiwa. Sementara di Sumatera Utara meningkat dari 343 menjadi 349 jiwa.

Minggu 14-Dec-2025 20:02 WIB

Lebih dari 1.000 Korban Tewas karena Banjir dan Longsor di Sumatera
PEMERINTAHAN Komunitas ‘Anker’ Galang Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengapresiasi solidaritas komunitas pencinta kereta api (Railfans) atau anak kereta (Anker) Indonesia terhadap masyarakat terdampak bencana di Pulau Sumatera. Vice President Corporate...

Minggu 07-Dec-2025 20:16 WIB

Komunitas ‘Anker’ Galang Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Tulis Komentar