Foto : tribunnews
“Setiap perusahaan besar pasti memiliki siklus, ada masa untung dan rugi. Langkah Unilever ini sudah benar. Mereka memanfaatkan momentum untuk memperkuat bisnis inti yang memang lebih relevan dengan kebutuhan pasar saat ini,” kata Dodi.
Unilever Indonesia sendiri telah mengonfirmasi bahwa penjualan divisi es krim ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk fokus pada lini produk utama di kategori FMCG, seperti produk rumah tangga, perawatan tubuh, dan kebutuhan sehari-hari. Langkah ini diyakini akan memberikan nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham.
Dodi juga mencatat bahwa dana hasil penjualan dapat digunakan untuk mendukung berbagai inisiatif strategis. “Dengan posisi kas yang kuat, Unilever memiliki peluang besar untuk mengakuisisi bisnis baru yang lebih relevan atau mengembangkan produk unggulan mereka,” tambahnya.
Eksperimen bisnis seperti yang dilakukan pada divisi es krim sudah menjadi hal biasa di perusahaan besar seperti Unilever.
“Setiap unit bisnis memiliki neraca sendiri-sendiri, dan perusahaan pasti melakukan evaluasi berkala. Jika unit tersebut tidak memberikan hasil yang optimal, maka dilepas untuk efisiensi,” kata Dodi.
Penjualan divisi es krim ini juga dinilai sebagai langkah yang mendukung efisiensi operasional. Dengan fokus pada produk rumah tangga dan FMCG lainnya, Unilever dapat meningkatkan margin keuntungan secara keseluruhan.
“Bisnis es krim memang tidak bisa dibandingkan dengan sabun, deterjen, atau produk-produk FMCG lainnya yang memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan. Ini adalah langkah yang wajar dan strategis,” ujar Dodi.
Dalam jangka panjang, fokus pada bisnis inti diyakini akan memberikan dampak positif bagi kinerja Unilever Indonesia.
“Fokus pada kategori bisnis utama akan memperkuat posisi pasar mereka, meningkatkan efisiensi, dan memberikan nilai lebih kepada para pemegang saham,” kata Dodi.
Langkah strategis ini juga mencerminkan bagaimana perusahaan besar seperti Unilever terus beradaptasi dengan dinamika pasar dan kebutuhan konsumen. Dengan memperkuat bisnis inti, Unilever Indonesia diproyeksikan akan semakin kompetitif di pasar FMCG.
“Pada akhirnya, keputusan seperti ini adalah bagian dari siklus bisnis. Tidak mungkin sebuah perusahaan terus memaksakan unit bisnis yang tidak menguntungkan. Dengan fokus pada lini bisnis utama, Unilever akan lebih siap menghadapi tantangan pasar di masa depan,” tutup Dodi.
Konten Terkait
Polisi menegaskan macet parah di beberapa ruas jalan Jakarta pada Rabu (28/5) bukan karena lawatan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ternyata ini penyebabnya.
Kamis 29-May-2025 21:01 WIB
Pemerintah Kota Semarang menargetkan pembentukan 177 Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Senin 26-May-2025 21:09 WIB
Badan Pusat Statistik mencatat jumlah keluarga di Indonesia yang masih menempati rumah tidak layak huni pada 2024 mencapai 34,75 persen. Sementara, di Jakarta, sebanyak 1,77 juta rumah tangga belum memiliki atau menempati rumah layak huni.
Kamis 22-May-2025 20:45 WIB
Kemenko Perekonomian Mencatat Realisasi Penyaluran KUR 2025 hingga 16 Mei Capai Rp96,75 Triliun
Kamis 22-May-2025 20:44 WIB
Inilah kisah sukses penjual kopi gerobak di Gorontalo. Adalah Edwin Wesley Sasue (27), perintis usaha jualan kopi pakai gerobak.
Minggu 18-May-2025 21:16 WIB