KRIMINAL

Tangis Palsu Azis dan Luka Seorang Ibu, Ketika Cemburu Mengubah Anak Menjadi Pembunuh

Senin 30-Jun-2025 21:16 WIB 116

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Samsuden alias Azis (30), yang sempat berpura-pura menangis di tengah warga, ternyata menyimpan luka dan dendam yang mengakar sejak kecil. 

Kepolisian mengungkap bahwa pembunuhan ini sudah direncanakan, didorong rasa sakit hati karena merasa tidak disayangi seperti sang adik. 

“Motifnya karena pelaku merasa korban lebih menyayangi adiknya,” ujar Kapolres Lamandau, AKBP Joko Handono. 

Sebelum menikam ibunya dengan 30 tusukan, Azis menenggak 18 sachet obat batuk cair yang diduga untuk menghilangkan empati. 

Tak ada perebutan warisan, tak ada harta, hanya luka psikologis yang dibiarkan tumbuh tanpa ruang bicara. 

Kini, Azis menghadapi jeratan hukum dan beban moral yang tak kalah berat: ia membunuh sosok yang mungkin paling mencintainya, meski tak lagi ia sadari.

Mengapa Seorang Anak Bisa Mengakhiri Nyawa Ibunya Sendiri?

Di balik kematian tragis seorang ibu di Desa Bukit Jaya, Lamandau, Kalimantan Tengah, tersimpan kisah pilu yang mengaduk emosi: seorang anak kandung membunuh ibunya karena merasa tersisihkan dalam keluarga.

Adalah Samsuden alias Azis (30), pria yang menjadi dalang di balik pembunuhan keji itu. 

Ironisnya, Azis sempat ikut membawa jasad sang ibu ke puskesmas dengan tangis palsu yang ternyata hanya kedok untuk menutupi kejahatannya.

Kapolres Lamandau, AKBP Joko Handono, mengungkapkan bahwa pembunuhan ini bukan tindakan spontan. 

Azis memulainya sejak pagi, dengan langkah-langkah yang menunjukkan perencanaan matang. 

Ia mengambil pisau dari dapur, mengasahnya di dinding kamar mandi, lalu menyimpannya dalam tas selempang.

Sebelum menuju lokasi kejadian, Azis membeli sebungkus obat batuk cair merk Komix sebanyak 30 sachet. 

Ia menenggak 18 sachet sepanjang perjalanan. Obat itu diduga digunakannya untuk meredam empati dan menurunkan kesadaran.


Penyerangan di Perkebunan Sawit

Azis mengintai ibunya, Ratna, yang saat itu sedang mengantar adiknya ke sekolah. 

Ia menunggu korban kembali sendirian melalui jalan pintas di perkebunan sawit.

Saat melihat ibunya berjalan sendirian, Azis menyerangnya dari belakang, menusukkan pisau berulang kali ke punggung, dada, perut, bahkan dagu korban. 

Total terdapat 30 luka tusuk di tubuh Ratna. Korban sempat mencoba menangkis serangan itu dengan tangan kiri, namun tak berdaya.

“Setelah korban tidak bergerak, pelaku meninggalkan jasadnya dan membuang pisau ke semak belukar,” ujar AKBP Joko.

Share:

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Ibu dan Anaknya di Jember Diamankan Polisi, Jadi Pengedar Sabu Ikuti Jejak sang Ayah

Polres Jember menangkap ibu berinisial H dan anaknya AD terlibat dalam kasus peredaran sabu

Jumat 10-Oct-2025 21:03 WIB

KRIMINAL Terungkap Saat Olah TKP, Heryanto Rudapaksa Mayat Dina Oktaviani di Ruang Tamu saat Istri Pergi

Usai menangkap pelaku pembunuhan, Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dimana Dina Oktaviani

Jumat 10-Oct-2025 20:59 WIB

KRIMINAL Menjerit Keluarga Korban Lihat Dua Tersangka Baku Hantam saat Reka Ulang Pembunuhan

Ada yang tidak biasa saat rekonstruksi pembunuhan terhadap Adityawarman, pemimpin redaksi sebuah media daring yang berlangsung tadi siang

Kamis 09-Oct-2025 21:30 WIB

KRIMINAL Karyawati Dibunuh Rekan Kerjanya, Alfamart Pastikan Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman

Karyawati Alfamart Dina Oktaviani tewas dibunuh rekan kerja sendiri. Alfamart sampaikan duka dan janji perkuat keamanan kerja.

Kamis 09-Oct-2025 21:29 WIB

KRIMINAL Terungkap, Pencuri iPhone di Cipete Jaksel Ternyata Residivis: Sudah Beraksi Sejak 2021

Terbaru, pelaku melancarkan aksinya di sebuah warung di Cipete Utara, dengan modus pura-pura membeli rokok dan es

Kamis 09-Oct-2025 21:27 WIB

Tulis Komentar