TREND

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Selasa 07-May-2024 20:28 WIB 117

Foto : tempo

Brominemedia.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin atau 0,13 persen menjadi Rp 16.046 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 16.026 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin, 6 Mei 2024 turun ke level Rp 16.054 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.025 per dolar AS.

“Fokus minggu ini adalah pada komentar dari beberapa pejabat Fed (Federal Reserve) mengenai jalur suku bunga, terutama setelah data nonfarm payrolls (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan membuat para pedagang sekali lagi mulai memperkirakan penurunan suku bunga oleh bank sentral,” kata Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024.

Presiden Fed Richmond Thomas Barkin dan Presiden Fed New York John Williams memberikan pernyataan tingkat suku bunga saat ini sudah sesuai, yang berarti bisa membawa inflasi ke target 2 persen, sehingga tidak butuh dinaikkan kembali.

Alasan mereka memberikan pernyataan tersebut didasari data PMI (Purchasing Managers' Index) Manufaktur ISM AS pada April 2024 yang hanya mencapai angka aktual 49,2, lebih rendah dari perkiraan sebesar 50,0 atau dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 50,3. Begitu pula dengan data NFP bulan April 2024 yang hanya mencapai angka aktual 175 ribu, lebih rendah dari dugaan sebesar 238 ribu atau dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 315 ribu.

Selain pernyataan dovish yang disampaikan pejabat The Fed, tidak ada data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri yang memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah.

Menurut Analis Bank Woori Saudara Rully Nova, optimisme pasar terhadap proyeksi penurunan suku bunga oleh The Fed pada September 2024 berpotensi menguatkan kurs rupiah.

“Optimisme pasar akan berlangsung lama mengingat pasar tenaga kerja AS sudah tidak seketat dibanding tahun lalu karena ekonomi AS mulai soft landing tahun ini akibat kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed,” ungkap dia.

Kemudian, data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2024 yang lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya memberikan euforia terhadap pelaku pasar.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih tinggi merefleksikan ekonomi Indonesia yang tidak terpengaruh oleh perlambatan ekonomi global dan masih kuatnya daya beli masyarakat dengan tingkat konsumsi masyarakat yang masih tinggi,” ujar Rully.

Share:

Konten Terkait

FINANCE Jelang RDG BI Agustus 2024, Rupiah Menguat ke Level Rp 15.400 per Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nilai tukar mata uang rupiah mengalami penguatan pada Selasa (20/8/2024), jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) bulan Agustus 2024 yang akan digelar besok, Rabu (21/8/2024).Dikutip...

Selasa 20-Aug-2024 20:33 WIB

PERISTIWA Rupiah Melemah Nyaris Rp 16.500 per 1 US Dollar Disebut Terendah Sejak Krisis Moneter 1998, Ini Kilas Baliknya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus merosot bahkan hampir menyentuh Rp 16.500. Rupiah melemah ini disebut terburuk sejak krisis moneter 1998.

Minggu 23-Jun-2024 20:25 WIB

TREND Pemerintah Diminta Waspadai Pergerakan Nilai Tukar Rupiah

Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menyatakan pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS yang mendekati Rp17.000 harus diwaspadai pemerintah.

Rabu 19-Jun-2024 20:30 WIB

PEMERINTAHAN KPU Jateng Tetapkan 120 Caleg Terpilih, PDI Perjuangan Raih Kursi Terbanyak

Sebanyak 120 calon anggota legislatif (caleg) terpilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Jawa Tengah (Jateng) resmi ditetapkan. Tujuh dari ratusan caleg terpilih itu berpotensi akan diganti.

Selasa 28-May-2024 21:00 WIB

TREND Pekan Depan Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Tembus Rp16.000, Ini Faktornya

Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang bakal dirilis, tentunya akan berdampak terhadap indeks dolar.

Kamis 23-May-2024 20:53 WIB

Tulis Komentar