Foto : tempo
Selain pernyataan dovish yang disampaikan pejabat The Fed, tidak ada data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri yang memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah.
Menurut Analis Bank Woori Saudara Rully Nova, optimisme pasar terhadap proyeksi penurunan suku bunga oleh The Fed pada September 2024 berpotensi menguatkan kurs rupiah.
“Optimisme pasar akan berlangsung lama mengingat pasar tenaga kerja AS sudah tidak seketat dibanding tahun lalu karena ekonomi AS mulai soft landing tahun ini akibat kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed,” ungkap dia.
Kemudian, data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2024 yang lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya memberikan euforia terhadap pelaku pasar.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih tinggi merefleksikan ekonomi Indonesia yang tidak terpengaruh oleh perlambatan ekonomi global dan masih kuatnya daya beli masyarakat dengan tingkat konsumsi masyarakat yang masih tinggi,” ujar Rully.
Konten Terkait
Direktur PT Traze Andalan Futures Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah pada perdagangan besok masih ditutup melemah di rentang Rp 16.730 - Rp 16.770.
Senin 17-Nov-2025 20:11 WIB
HLD, pria berusia 32 tahun asal Desa Slorok, Kecamatan Kromengan kini hanya bisa duduk di kursi roda, hilang ingatan dan sulir berbicara
Minggu 16-Nov-2025 20:16 WIB
Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan Nasional (BIKN) 2025, platform fintech peer-to-peer (P2P) lendingRupiah Cepat berkomitmen mendukung industri keuangan nasional, dengan memberikan solusi keuangan kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat yang belum terjangkau dengan layanan keuangan konvensional.
Kamis 09-Oct-2025 21:28 WIB
Dua nama telah resmi mengambil formulir pendaftaran calon ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sinjai yakni Andi Jefrianto Asapa.
Senin 07-Jul-2025 20:25 WIB
Para tersangka diduga memalsukan 93 Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah di sekitar pagar laut
Kamis 10-Apr-2025 20:26 WIB