Rangkul Milenial Terjun ke Sawah, Aceh Tamiang Bentuk Brigade Pangan, Ini Syarat dan Sistem Kerja
Senin 20-Jan-2025 20:39 WIB
195
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sedang mematangkan pembentukan Brigade Pangan yang bertujuan meningkatkan produktivitas pangan.
Brigade Pangan merupakan program Kementerian Pertanian yang berisikan para petani berusia milenial antara 28 hingga 39 tahun.
Plt Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Yunus menyampaikan ada beberapa syarat untuk menjadi Brigade Pangan.
Salah satunya harus mendaftar ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Setelah memenuhi kriteria, calon petani muda ini akan digabung menjadi tim berjumlah 15 orang.
“Satu tim berisikan 15 orang, ini semuanya generasi milenial,” kata Yunus, kepada Serambinews.com, Senin (20/1/2025).
Berdasarkan regulasi, satu tim ini nantinya akan mengelola lahan 200 hektare.
Lahan ini merupakan milik masyarakat yang dikerjakan oleh Brigade Pangan dengan pola bisnis.
“Menggunakan pola bisnis, jadi sudah diatur dengan teliti oleh tim pusat,” lanjutnya.
Yunus menjelaskan Brigade Pangan ini terbilang efektif dalam mengatasi dua persoalan.
Pertama kata dia, program ini akan mendukung swasembada pangan yang telah dicanangkan pemerintah karena secara otomatis lahan pertanian akan bertambah.
Di sisi lain, Brigade Pangan secara otomatis akan menjawab persoalan pengangguran di level usia produktif.
“Muaranya tentu peningkatan kualitas pangan yang sangat mendukung memperbaiki pertumbuhan generasi penerus,” ucapnya.
Dia memastikan program ini pada petani milenial yang tergabung dalam Brigade Pangan akan terus didampingi oleh penyuluh dan prajurit TNI.
“Sudah ditetapkan tanamannya merupakan padi, dan ini akan didukung penuh oleh Kodim,” pungkas Yunus.
Sudah tiga tahun Aditya Dwi Saputra merintis pertanian hidroponik di kampungnya. Selama ini, hanya sekitar 7 hingga 8 kilogram selada yang diproduksinya dalam setiap kali panen.
Namun sejak diminta menjadi pemasok sayuran ke dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), omzetnya meningkat 100 persen.
Fenomena ular sawah masuk rumah seringkali memicu pertanyaan tentang pertanda apa di baliknya. Artikel ini mengupas tuntas maknanya menurut Primbon Jawa, Islam, dan penjelasan logis.
Kuasa hukum Pelda Chrestian Namo, Rika Permatasari mengatakan pihaknya menyerahkan sejumlah bukti terkait dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh para tergugat melalui pernyataan di media.