Selasa 09-Dec-2025 20:15 WIB
Foto : liputan6
Brominemedia.com - Pemerintah membuka peluang mengalihkan program cetak sawah untuk mendukung pemulihan lahan pertanian di wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Direktur Perekonomian dan Kemaritiman Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan, Tri Budhianto, menegaskan anggaran untuk cetak sawah dan optimalisasi lahan pada dasarnya tersedia setiap tahun dalam APBN.
“Sebetulnya, gini anggaran untuk cetak sawah untuk optimalisasi lahan itu setiap tahun ada lokasinya mungkin yang berbeda beda,” kata Tri dalam acara Kunjungan Kerja PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) dan Kementerian Keuangan ke Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/12/2025).
Menurut Tri, yang membedakan hanyalah lokasi atau fokus pelaksanaannya. Jika pemerintah menilai pemulihan lahan pertanian pascabencana menjadi prioritas, maka program cetak sawah yang sudah dianggarkan dapat difokuskan ke wilayah terdampak tanpa harus menunggu penyediaan anggaran baru.
“Jadi, kalau disampaikan bahwa nanti akan dihandle oleh pemerintah kan sebetulnya tinggal kementerian pertanian ini misalkan memfokuskan untuk tahun depan itu memulihkan lahan yang ada di wilayah bencana dulu,” ujarnya.
Dengan demikian, seluruh anggaran yang ada untuk cetak sawah dapat dikerahkan guna mendukung pemulihan lahan pertanian.
Alokasi Anggaran Siap, Fokus Tinggal Pengalihan Lokasi
Tri menjelaskan, secara prinsip anggaran untuk cetak sawah pada tahun depan sudah tersedia dan dapat dilaksanakan.
“Jadi, anggaran yang ada untuk cetak sawah untuk pemulihan atau optimalisasi lahan bisa semua dikerahkan, locus nya yang difokuskan di sana dulu,” jelas Tri.
Namun, ia mengingatkan bahwa tidak semua lahan pascabencana dapat langsung dijadikan sawah atau lahan tanam, sehingga membutuhkan penanganan atau treatment tertentu sesuai kondisi lapangan.
“Anggarannya sudah bisa tersedia sudah bisa dilaksanakan ya walaupun kita mesti akan melihat ya kan tidak semua lahan bisa dijadikan sawah, tidak semua lahan bisa dijadikan tempat untuk menanam. Nah, itu pasti ada treatment nya,” ujarnya.
Pemulihan Lahan Pertanian Bencana Tak Bisa Instan
Ia juga menekankan bahwa proses pemulihan lahan pertanian tidak bisa dilakukan secara instan. Setelah bencana terjadi, lahan harus melalui tahap pembersihan dan pemulihan kondisi tanah sebelum dapat diolah kembali untuk kegiatan pertanian.
“Kalau kita lihat pun ada alokasi untuk cetak sawah. berarti tinggal locus nya saja sementara dialihkan dulu untuk wilayah bencana untuk pemulihan dan itupun tidak bisa langsung ya, kan kita proses terjadinya bencana kan tidak bisa langsung diolah. pasti ada pembersihan dan sebagainya lah,” ujarnya.
Meski demikian, Tri menegaskan bahwa secara kebijakan pengalihan fokus program cetak sawah ke wilayah bencana sangat dimungkinkan.
“Tapi prinsipnya adalah itu dimungkinkan. gitu ya karena anggarannya memang tahun depan ada tinggal kita mengalihkan locus nya dulu semuanya difokuskan di wilayah yang bencana itu,” pungkasnya.
Konten Terkait