SAINS

Program CSA Buktikan Hasil Petani Pinrang Berlipat

Rabu 02-Nov-2022 09:44 WIB 263

Foto : jpnn

brominemedia.com-- Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang kembali menggelar kegiatan Temu Lapang Petani atau Farmer Field Day (FFD).

Farm Field Day merupakan kegiatan antara petani, penyuluh, peneliti serta stakeholder lainnya saling bertukar informasi dalam mengembangkan sektor pertanian. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu menekankan SDM harus terus diperkuat.

"Kalau kita ingin pertanian makin maju, maka harus diperkuat SDM-nya. Pengetahuan dan kemampuan SDM pertanian harus terus ditingkatkan untuk mendukung hal itu," kata Syahrul.

Peningkatan kualitas SDM tidak pernah berhenti dilakukan Kementerian Pertanian. Pasalnya, SDM menjadi kunci pembangunan pertanian sekaligus peningkatan produktivitas.

"Melalui FFD diharapkan para petani dapat memanfaatkan ajang tersebut untuk terus meningkatkan produktivitasnya karena tujuan utama FFD adalah saling bertukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan diharapkan adanya umpan balik dari petani itu sendiri mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusaha tani," ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan FFD merupakan sarana menjalin ajang kemitraan sesama penyuluh, petani, ataupun perusahaan yang terkait dengan bisnis pertanian.

FFD berfungsi sebagai tempat sharing pengalaman antara petani dan petani, penyuluh dan petani serta antarpenyuluh.

Melalui FFD Program Strategic Irrigation Modrnization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) diharapkan petani melalui teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) dapat terus meningkatkan produktivitasnya ditengah kondisi iklim yang terus berubah.

Teknologi CSA merupakan kunci andalan SIMURP dan memiliki dampak yang positif untuk pertanian. “CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani,” ujar Dedi. "CSA juga terbukti mampu membantu ribuan para petani di daerah.

CSA berhasil melahirkan petani-petani cerdas yang mampu beradaptasi dengan kondisi iklim yang selalu berubah-ubah,” kata Dedi. FFD yang dilaksanakan di Kabupaten Pinrang, Senin (31/10) bertempat di Kelompok tani Mandiri Desa Barang Palie juga dihadiri oleh Kecamatan Lanrisang Bachrum.

Dalam arahannya, Bachrum mengatakan Program SIMURP dari Kementerian Pertanian memberi harapan yang besar bagi petani untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi. Terbukti, lanjut pria yang pernah menjabat Kepala Bidang di Bappeda ini, hasil ubinan penerapan CSA di wilayah ini mencapai 11 ton per hektare.

"Ada peningkatan dari musim tanam sebelumnya yang hanya 7 ton per hektare. Tentunya ini menjadi harapan besar untuk terus mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, sehingga ekonomi petani bisa meningkat." kata Bachrum.

Bachrum menambahkan kegiatan ini satu paket antara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA). Distanhorti menangani urusan pendampingan dan SDM Petani dan PSDA bertanggung jawab terhadap pekerjaan fisiknya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluhan Syukur Tanri yang mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menyampaikan ihwal adanya pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi sekunder Langnga. Sehingga pintu air akan ditutup mulai 17 Oktober 2022 hingga 31 Maret 2023. Untuk petani yang pengairan lahannya bersumber melalui saluran sekunder Langnga, akan ada penundaan untuk turun sawah pada musim tanam Oktober-Maret.

 "Tapi kami tidak melarang petani yang akan tetap turun menanam padi. Untuk mereka yang ingin menanam palawija, silahkan masukkan usulan komoditinya melalui penyuluh masing-masing," jelasnya. Syukur Tanri berharap agar penerapan teknologi dan pelatihan pembuatan pupuk organik serta pestisida nabati melalui SIMURP ini, terus dilanjutkan walaupun program ini telah berakhir.

Rapiuddin, salah satu tenaga penyuluh pertanian di Kecamatan Lanrisang yang ditemui dilokasi juga mengungkapkan tentang CSA atau Sistem Pertanian Cerdas Iklim yang menjadi salah satu bagian dari Program SIMURP ini, telah memberikan banyak manfaat bagi petani.

"Sistem pertanian yang cerdas iklim adalah salah satu bentuk pelatihan yang ditawarkan oleh Program SIMURP dan benar-benar telah menambah wawasan petani. Terutama untuk melakukan budidaya yang ramah lingkungan termasuk manfaat penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati," katanya.

 

Share:

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga April 2025, produksi gabah nasional mencapai 13,9 juta ton.

Jumat 25-Apr-2025 20:36 WIB

FINANCE AgriTech Bertemu dengan Crypto: Para Petani Memeluk Stablecoins

Stablecoins menawarkan kebebasan finansial dan efisiensi kepada perdagangan pertanian global.

Senin 21-Apr-2025 01:01 WIB

EVENT Melihat Tradisi Miwiti Panen di Tulungagung yang Selalu Digelar di Awal Musim Panen

Tradisi miwiti panen kembali digelar oleh petani di Desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Upacara adat ini menjadi penanda dimulainya masa panen padi, sebuah ritual sakral yang tetap lestari di tengah modernisasi pertanian.

Jumat 11-Apr-2025 21:42 WIB

PENDIDIKAN Kisah Inspiratiif Rahmayani, Anak Petani dari Dairi Lulus SNBP di UPI Bandung

Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.

Senin 07-Apr-2025 20:33 WIB

PERISTIWA Gabah dari Petani Tak Terserap Bulog, Petani Terpaksa Jual ke Tengkulak

Saat ini petani mulai memasuki masa panen. Diperkirakan puncak musim panen akan terjadi bulan April 2025. Namun gabah petani di sejumlah daerah tak terserap Bulog dengan berbagai alasan.

Selasa 25-Mar-2025 21:00 WIB

Tulis Komentar