Senin 23-Jun-2025 20:45 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Semangat menjaga tradisi dan kearifan lokal tampak jelas dalam keikutsertaan kontingen Mahakam Ulu di ajang Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) XI.
Sejumlah perlombaan tradisional menjadi sorotan utama, tidak hanya karena keunikannya, tetapi juga karena nilai budaya dan keterampilan yang dikandungnya.
Salah satu perlombaan yang paling mencuri perhatian adalah lomba menyumpit, yang menuntut ketangkasan tinggi dari peserta.
Tak kalah menarik, lomba begasing dan melempar jala juga menjadi ajang unjuk keahlian yang mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal.
"Ada lomba memilih bibit ikan kecil, seperti ikan mas dan nila, dengan waktu tercepat," jelas Rony Wigbertus, Jumat (20/6/2025).
Dalam lomba tersebut, peserta ditantang untuk memisahkan jenis-jenis ikan secara cepat dan akurat, sebuah keterampilan yang biasa dimiliki oleh petani dan nelayan tradisional.
Penilaian dilakukan berdasarkan kecepatan dan ketepatan, mencerminkan keterampilan praktis yang penting dalam sektor perikanan rakyat.
"Lomba tradisional ini benar-benar mencuri perhatian," tambahnya.
Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar peserta dari berbagai daerah.
Interaksi yang terjalin selama perlombaan tidak hanya membangun semangat kebersamaan, tetapi juga menjadi ruang belajar antarpetani dan nelayan dalam mengembangkan teknik dan inovasi tradisional.
Keikutsertaan Mahakam Ulu dalam PEDA KTNA XI bukan hanya sekadar partisipasi seremonial, tetapi juga wujud keseriusan dalam memajukan sektor pertanian dan perikanan daerah melalui pelestarian budaya dan inovasi lokal.
Ajang ini menjadi momentum strategis bagi Mahakam Ulu untuk menampilkan potensi sumber daya manusia dan kearifan lokalnya.
Dengan persiapan matang dan semangat kompetisi, kontingen ini optimistis membawa pulang prestasi dan wawasan baru untuk pertanian daerah.
Konten Terkait