SAINS

Penjelasan Psikolog Novy Yulianty mengenai Alasan Seseorang Bisa Kecanduan Judi Online

Minggu 20-Jul-2025 20:55 WIB 38

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Psikolog Novy Yulianty mengungkapkan bahwa kecanduan judi termasuk judi online bukan sekadar soal kesenangan sesaat, tapi melibatkan proses psikologis yang kompleks di otak manusia.

Hal ini ia sampaikan dalam sesi edukasi di acara “Panggung Judi Pasti Rugi” di Sport Jabar Arcamanik, Minggu (20/7/2025).

Menurut Novy, salah satu penyebab seseorang bisa terus terjebak dalam perjudian adalah efek dari kemenangan awal yang memicu pelepasan hormon dopamin di otak. 

“Saat seseorang pertama kali bermain dan menang, meskipun cuma modal Rp10.000 bisa dapat Rp2 juta, itu langsung memicu rasa senang yang luar biasa. Otak kita menganggap itu sebagai hadiah. Maka muncullah keinginan untuk mengulang kembali,” jelasnya.

Namun, meski setelah itu mengalami kekalahan, pelaku judi tetap terdorong untuk bermain lagi karena adanya ilusi kognitif keyakinan palsu bahwa kekalahan hanya sementara dan kemenangan besar akan datang berikutnya.

“Itu yang membuat seseorang terus mencoba lagi dan lagi. Siklus ini sangat sulit diputus,” tambah Novy.

Ia juga menyoroti bahwa tidak sedikit orang yang menjadikan judi online sebagai bentuk pelarian dari tekanan psikologis seperti stres, frustrasi, atau bahkan depresi.

Dalam kondisi tertekan, banyak orang cenderung mencari solusi instan. Judi pun dianggap sebagai ‘jalan pintas’ yang bisa mendatangkan uang cepat.

“Ini yang perlu diubah. Mindset bahwa segala sesuatu harus instan, terutama soal uang, itu yang membuat seseorang mudah terjebak,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa proses keluar dari jeratan judi online tidak cukup hanya dengan nasihat atau larangan. 

“Bahkan seribu orang menasihati pun tidak cukup. Karena yang harus diatasi adalah proses biologis dan psikologis yang sudah terbentuk di dalam otak,” katanya.

Novy pun mengingatkan, ketika seseorang kecanduan judi, otaknya akan selalu mengingat kemenangan-kemenangan kecil di masa lalu, bukan kerugian yang lebih besar. 

“Setiap kali kalah, yang diingat justru rasa menangnya. Padahal kenyataannya, yang sering terjadi adalah kekalahan berulang,” kata dia.

Share:

Konten Terkait

SAINS Hingga Pertengahan Agustus 2025, Cuaca Panas Ekstrem Landa Italia

Diprediksi terjadi peningkatan suhu hingga di atas 40 derajat celcius yang akan melanda seluruh negeri setidaknya hingga akhir pekan, 15 Agustus mendatang.

Senin 11-Aug-2025 20:35 WIB

EVENT Kolaborasi Lintas Kementerian di KSTI 2025: Dorong Hilirisasi Sains dan Teknologi Menuju Industri

Para peneliti dan akademisi memiliki tugas mulia dalam memajukan industri dan menghasilkan SDM unggul.

Kamis 07-Aug-2025 20:42 WIB

KRIMINAL Picu Kejahatan Finansial, Transaksi Judol Nyaris Tembus Rp1.000 Triliun

Berdasarkan estimasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), nilai transaksi dari kegiatan judol pada akhir 2024 berpotensi menyentuh angka Rp999 triliun.

Selasa 05-Aug-2025 20:31 WIB

KRIMINAL BREAKING NEWS: Mantan Bendahara Desa Nansean Timur Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

Usai diperiksa oleh Tim Penyidik Kejari TTU, Yohanes Ua kemudian mengenakan rompi pink dan diborgol petugas Kejari TTU.

Senin 04-Aug-2025 22:33 WIB

SAINS Manusia Purba Bertahan Hidup dengan Makanan yang Hampir Tak Bisa Mereka Kunyah

Jauh sebelum manusia memiliki gigi yang cocok untuk mengunyah tanaman keras, nenek moyang kita telah mengembangkan selera untuk tanaman tersebut.Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Universitas Dartmouth mengungkapkan bahwa...

Senin 04-Aug-2025 22:32 WIB

Tulis Komentar