NGULIK ! Pemkot Bandung Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Digital dan Teknologi
Kamis 06-Nov-2025 21:31 WIB
7
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Kota Bandung kembali mengadakan forum Ngumpul Diskusi Teknologi Informasi dan Komunikasi Data Statistik (NGULIK), Kamis (6/11/2025).
Forum NGULIK kali ini bertema 'Menyusun Langkah Pemerintah Kota Bandung dalam Ekonomi Digital Indonesia' dengan narasumber Sekretaris Direktorat Jenderal Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Aryo Pamoragung.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan A Brilyana, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, dan tentunya sejumlah peserta yang mengikuti forum ini secara daring melalui zoom meeting.
Dalam forum NGULIK ini, Aryo Pamoragung menyoroti tentang ranking digital Indonesia yang hingga saat ini masih kurang bagus, bahkan masih berada di bawah negera-negara tetangga meski sudah ada peningkatan.
"Saat ini digital readiness kita berada di 43, pada tahun lalu kita ada di 45, sebelumnya 51, 53, 56. Artinya selama 5 tahun terakhir kita ini sebenarnya naik ranking," ujar Aryo dalam forum NGULIK, Kamis (6/11/2025).
Sementara terkait skor Indonesia, kata dia, masih kalah dari Singapura yang memiliki skor 84, kemudian Malaysia 71,4, Thailand 65,85 dan Indonesia 65,85 dengan peringkat ke-38 ini secara global, sehingga harus ada upaya untuk memperbaiki skor dan peringkat tersebut.
"Jadi pertama Indonesia masih perlu terus berjuang untuk meningkatkan daya saing digital. Nah bagaimana connectivity itu menjadi basic kesuksesan digital di suatu daerah," katanya.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah pusat dalam hal ini Komdigi dan pemerintah daerah terus berupaya membangun bangun infrastruktur digital agar digitalisasi di setiap wilayah yang ada di Indonesia semakin baik.
"Untuk daerah yang non-profit ada kebijakan USO (Universal Service Obligation) dan itu dari pihak Kominfo akan membangun di daerah-daerah yang 3T," ucap Aryo.
Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan A. Brilyana mengatakan, hadirnya NGULIK ini untuk meningkatkan literasi karena teknologi tanpa literasi seperti memiliki senjata namun tidak mengetahui cara menggunakannya.
"Kita memiliki banyak potensi, seperti infrastruktur yang merata, banyaknya perguruan tinggi, media yang sangat kooperatif dan masyarakat kreatif," kata Yayan.
Dengan adanya forum NGULIK tersebut Yayan berharap semua warga Kota Bandung tidak hanya jadi pengguna saja. Namun tentunya harus menjadi produsen yang bisa meningkatkan ekonomi Kota Bandung.
"Saya berharap kita bukan hanya jadi user namun bisa menjadi produsen yang bisa meningkatkan ekonomi kita," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi mengapresiasi inisiatif Diskominfo yang telah menghadirkan forum NGULIK karena ini menjadi ruang yang penting untuk kolaboratif, menyamakan arah dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif, adaptif dan berkelanjutan.
"Kota Bandung harus menjadi pionir dalam menyambut potensi besar. Oleh karena itu kegiatan ini menjadi penting guna memberikan pemahaman kepada perangkat daerah visi nasional transformasi digital," kata Asep.
Menurutnya, ekonomi digital menjadi kunci masa depan Kota Bandung. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, Kota Bandung bukan hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi harus menjadi produsen inovasi yang mampu menggerakkan roda perekonomian daerah di era digital.
Pemerintah Desa Hargantoro, Tirtomoyo, Wonogiri mengadakan kegiatan Pelatihan Literasi Digital, Kamis (15/6). Pelatihan yang ditujukan untuk komunitas pemuda dan pelaku UMKM di Desa Hargantoro ini digelar di Café Nusantara, Tirtomoyo.
Masa depan ketahanan nasional, segala aspeknya akan berada di pundak generasi Z dan Alfa. Literasi digital ini idealnya bisa memperkokoh nasionalisme mereka.
brominemedia.com-- Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan, BUMN kini turut mengembangkan ekosistem digital, sejalan dengan perkiraan ekonomi digital dalam negeri yang tumbuh hingga Rp 4.500 triliun pada 2030.