Foto : suara
brominemedia.com –
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
terus berupaya memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan agama Marapu yang
banyak dianut oleh masyarakat di Kampung Raja Prailiu, Kecamatan Kambera,
Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi mengatakan kementerian ingin
mewujudkan pendidikan yang setara bagi penghayat kepercayaan.
“Bersama dengan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI),
Kemendikbudristek berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada daerah yang
sedang merintis penyelenggaraan pendidikan kepercayaan," kata Sjamsul saat
berkunjung ke Kampung Raja Prailiu, Rabu (24/5/2023).
Sjamsul menuturkan saat ini terdapat 15 provinsi yang
memiliki peserta didik sebagai penghayat kepercayaan mulai dari jenjang SD
hingga SMA. Salah satunya berada di Sumba Timur, sebagai kabupaten dengan
jumlah penduduk penghayat kepercayaan terbanyak.
Kemudian berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021,
terdapat 16.790 penduduk di Kabupaten Sumba Timur yang menjadi penghayat agama
Marapu.
Sjamsul mengatakan pemerintah terus mendorong penyelenggaraan pendidikan kepercayaan, sambil menyosialisasikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan di daerah-daerah yang memiliki peserta didik penghayat kepercayaan.
“Terbitnya peraturan tersebut menjadi momentum bagi penghayat kepercayaan untuk memperoleh pendidikan kepercayaan sesuai yang diyakininya,” katanya.
Selain melalui regulasi pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk aktif melengkapi fasilitas program tersebut. Salah satunya adalah Marungga Foundation, yang menginisiasi proyek Lii Marapu dalam meningkatkan akses layanan pendidikan dan sosial bagi penghayat Marapu di Sumba Timur, melalui pengembangan Buku Teks Pendamping Pendidikan Kepercayaan Marapu untuk melengkapi perangkat pendidikan kepercayaan.
Saat ini tercatat ada dua SD dan empat SMA yang secara resmi memiliki mata pelajaran Marapu. Pengajarnya adalah para penyuluh kepercayaan tersertifikasi, yang ditugaskan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat.
"Diperlukan komitmen pemerintah daerah untuk memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan kepercayaan pada satuan pendidikan di wilayah kerjanya, selain itu peran aktif organisasi masyarakat juga sangat diharapkan, untuk mendukung penyelenggaraannya,” ujarnya.
Marapu merupakan sebuah agama yang dianut mayoritas masyarakat Sumba Timur. Marapu meyakini bahwa arwah leluhur mampu menjadi perantara manusia dan Tuhan untuk berkomunikasi.
Konten Terkait
Kemendikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), tahun ini kembali menyalurkan Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan
Minggu 30-Jun-2024 20:35 WIB
Agama Marapu di Sumba Timur diajarkan secara resmi di sekolah-sekolah.
Kamis 25-May-2023 23:55 WIB
Majelis Wali Amanat Universitas Sebelas Maret (MWA UNS) merespons isu adanya intervensi pemerintah pusat dalam pemilihan rektor UNS.
Kamis 06-Apr-2023 00:26 WIB
Kemendikbudristek segera membuka pendaftaran program Praktisi Mengajar Angkatan ke-2 bagi perguruan tinggi dan praktisi pada Februari 2023 ini.
Rabu 08-Feb-2023 07:07 WIB
Kemendikbud menyelenggarakan uji publik kode etik guru dalam rangka penyusunan draf kode etik guru Indonesia.
Jumat 16-Dec-2022 11:37 WIB