Foto : harianjogja
brominemedia.com
-Penggunaan Dana Keistimewaan (Danais) DIY terus diperluas untuk masyarakat.
Pada 2023 ini Pemda DIY melalui Paniradya Kaistimewan dan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan DIY mengalokasikan danais untuk penanganan sampah di
sejumlah kalurahan.
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho
menjelaskan dana keistimewaan kembali disalurkan untuk masyarakat di level
kalurahan melalui bantuan keuangan khusus (BKK). Dari sejumlah program, salah
satunya pengelolaan sampah yang tergolong paling baru di 2023, selain program
lain seperti warisan budaya tak benda dan demplot Jogja Hijau.
Danais untuk penanganan sampah ini merupakan pertama kalinya
dengan harapan dapat memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah
sampah. Adapun anggaran danais yang disiapkan untuk sebesar Rp6 miliar yang
dibagi untuk tiga kalurahan.
"Kalau yang kaitan sampah ini berada di Bantul ada tiga
kalurahan. Yaitu Kalurahan Karangtengah, Kalurahan Guwosari dan Kalurahan
Panggungharjo. Anggarannya sekitar Rp6 miliar," kata Aris belum lama ini.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
Ia menambahkan sifat bantuan untuk pengelolaan sampah itu lebih diarahkan untuk pengembangan terhadap embrio penanganan sampah di kalurahan tersebut. Mengingat ketiga kalurahan yang terpilih ini sudah memiliki program penanganan sampah cukup baik.
Melalui sokongan danais ini diharapkan program penanganan sampah yang sudah berjalan lebih meningkat lagi.
"Di sana sudah ada embrio pengembangan sampah. Kemudian dikembangkan lagi dengan danais. Karena Kabupaten Bantul punya konsentrasi untuk antisipasi pengembangan sampah di Piyungan dengan mengembangkan delapan kalurahan. Sifatnya pengembangan karena sudah ada embrionya, seperti Panggungharjo itu sudah cukup bagus, sehingga disempurnakan lagi dengan danais," ujarnya.
Aris mencontohkan bentuk pengembangan itu di antaranya seperti Kalurahan Guwosari, Pajangan yang sebelumnya masih menggunakan peralatan lama yang dimodifikasi. Melalui danais ini harapannya peralatan dapat dikembangkan lebih modern sehingga pengelolaan sampah lebih maksimal.
Adapun di Guwosari ini selain melakukan pemilahan sampah, juga melakukan budi daya magot yang memiliki nilai ekonomi. Karena magot tersebut kemudian dapat dijual kembali untuk pakan ternak.
Ia mengatakan program penanganan sampah menyasar kalurahan ini harapannya dapat meminimalisasi volume sampah yang masuk ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.
Konten Terkait
Sulawesi Tengah memiliki fasilitas baru untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) lewat teknologi pirolisis.
Minggu 27-Apr-2025 20:48 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mempercepat penanganan sampah dengan menggandeng pihak ketiga, baik dari dalam maupun luar negeri.
Rabu 16-Apr-2025 20:30 WIB
DLH Kabupaten Gunungkidul berencana mengubah sistem pengolahan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari, Baleharjo.
Minggu 09-Feb-2025 20:39 WIB
Permasalahan sampah yang menepi di sepanjang pantai di Badung sering terjadi setiap tahun.
Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB
Bagi wisatawan yang sudah ‘terbiasa’ berkunjung ke Pantai Kuta pemandangan tumpukan sampah menjadi hal ‘biasa’.
Kamis 26-Dec-2024 20:19 WIB