Rabu 16-Apr-2025 20:30 WIB
302
Foto : jpnn

Sebagai bagian dari solusi, DPRD dan Pemkot membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga, termasuk investor luar negeri.
Saat ini, menurutnya ada dua negara, yakni China dan Korea telah menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi dalam sistem pengolahan sampah di Kota Depok.
“China, terutama, sudah menyatakan keseriusan mereka. Mereka punya teknologi canggih dan sudah membuktikan keberhasilan pengolahan sampah di Shenzhen. Bagi mereka, ada potensi besar dari jumlah sampah Depok yang mencapai 1.500 ton per hari untuk diubah menjadi energi listrik,” ungkapnya.
Dia menegaskan, skema kerja sama tersebut bersifat investasi, tanpa membebani APBD Kota Depok.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok hanya perlu menyiapkan lahan, untuk lokasi pembangunan fasilitas pengolahan sampah.
“Saat ini belum sampai ke pembahasan teknis, tapi Pak Wali sudah meminta waktu untuk pemaparan dari pihak ketiga. Kami berharap, tahun 2025 sudah mulai ada implementasi nyata,” ujarnya.
Yeti juga menekankan, pentingnya kesadaran warga untuk memilah sampah dari rumah.
Konten Terkait
Badan Pengkajian MPR menggelar FGD dengan pakar ekonomi dan hukum, membahas tantangan keuangan negara, korupsi, dan reformasi fiskal untuk kesejahteraan rakyat.
Rabu 03-Dec-2025 21:00 WIB
Bertahun-tahun beroperasi, satu-satunya TPA di Kota Bula itu memiliki sistem daur ulang maupun pengolahan lanjutan.
Selasa 02-Dec-2025 20:22 WIB
Jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor yang dipicu hujan deras di tiga negara Asia Tenggara meningkat menjadi lebih dari 600 orang, dilansir Reuters, Ahad (30/11/2025). Upaya...
Minggu 30-Nov-2025 20:07 WIB
Audiensi dengan Mensos Gus Ipul, Wakil Walikota Cimahi, Adhitia Yudisthira ingin ada konser kesetaraan pertama bersifat inklusif dalam perayaan HDI.
Jumat 21-Nov-2025 20:22 WIB
Pada Rabu (19/11) malam, tumpukan sampah di TPS Ence Azis yang sudah menggunung sejak September, setinggi 370 meter kubik atau sekitar 180 ton, mulai ditangani
Kamis 20-Nov-2025 20:20 WIB





