PERISTIWA

Bom Mobil di Moskow Tewaskan Jenderal Rusia

Senin 22-Dec-2025 20:16 WIB 7

Foto : tempo

Brominemedia.com - Sebuah bom mobil menewaskan seorang jenderal senior Rusia di Moskow selatan pada Senin pagi 22 Desember 2025. Tokoh militer berpangkat tinggi terbaru yang tewas dalam ledakan yang terjadi hanya beberapa jam setelah delegasi Rusia dan Ukraina mengadakan pembicaraan terpisah di Miami tentang rencana untuk mengakhiri perang.

Kyiv belum berkomentar tentang insiden tersebut, tetapi penyelidik Rusia mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah ledakan itu "terkait" dengan "pasukan khusus Ukraina."

Serangan itu mirip dengan pembunuhan jenderal dan tokoh pro-perang lainnya yang diklaim, atau diyakini secara luas telah diatur, oleh Ukraina.

Letnan Jenderal Fanil Sarvarov, 56 tahun, kepala departemen pelatihan Staf Umum Rusia, tewas ketika bom yang ditempatkan di bawah mobilnya yang terparkir meledak di kawasan perumahan di selatan Moskow seperti dilaporkan Al Arabiya.

Di lokasi kejadian melihat sebuah SUV Kia putih yang hancur, pintu dan kaca belakangnya pecah. Kerangka mobil bengkok dan hangus akibat ledakan.

Lokasi kejadian telah dikordon oleh pasukan keamanan, dan para penyelidik sedang menyisir puing-puing. Saksi mata melaporkan suara ledakan keras.

“Kami sama sekali tidak menduganya. Kami pikir kami aman, dan kemudian ini terjadi tepat di sebelah kami,” kata warga setempat, Tatiana, 74 tahun.

“Jendela-jendela bergetar, Anda bisa tahu itu ledakan,” kata Grigory, 70 tahun, yang juga menolak menyebutkan nama belakangnya. “Kami perlu menanganinya dengan lebih tenang. Ini adalah harga yang harus dibayar untuk perang.”

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan bahwa mereka “sedang menindaklanjuti berbagai jalur penyelidikan terkait pembunuhan tersebut. Salah satunya melibatkan kemungkinan pengorganisasian kejahatan oleh dinas rahasia Ukraina.”

Sarvarov bertempur dalam kampanye tentara Rusia di Kaukasus Utara, termasuk Chechnya pada 1990-an, menurut biografi resminya di situs web kementerian pertahanan.

Ia juga memimpin pasukan Rusia di Suriah pada 2015-2016.

Bom Mobil di Rusia

Sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Kyiv telah dituduh bertanggung jawab atas beberapa serangan yang menargetkan pejabat militer Rusia dan tokoh pro-Kremlin di Rusia dan di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

Ledakan mobil di dekat Moskow pada April menewaskan Jenderal Yaroslav Moskalik, seorang wakil Staf Umum.

Pada Desember 2024, Igor Kirillov, kepala pasukan pertahanan radiologi, kimia, dan biologi Rusia, tewas ketika sebuah skuter listrik yang dipasangi bom meledak di Moskow, sebuah serangan yang diklaim oleh dinas keamanan SBU Ukraina.

Seorang blogger militer Rusia, Maxim Fomin, tewas ketika sebuah patung meledak di sebuah kafe di Saint Petersburg pada April 2023.

Dan pada Agustus 2022, sebuah bom mobil menewaskan Daria Dugina, putri dari ideolog ultranasionalis Alexander Dugin.

Pembicaraan Semakin Intensif

Kremlin mengatakan Putin telah diberi informasi tentang pembunuhan pada Senin, yang terjadi setelah tiga hari pembicaraan di Miami saat Amerika Serikat mengintensifkan upayanya untuk menengahi pengakhiran perang empat tahun tersebut.

Negosiator Ukraina Rustem Umerov dan utusan khusus AS Steve Witkoff memuji "kemajuan" dalam negosiasi pada Ahad.

Utusan Rusia Kirill Dmitriev juga bertemu dengan tim AS, yang termasuk Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump.

Witkoff juga menyebut pertemuan-pertemuan itu "produktif dan konstruktif."

Rencana awal 28 poin untuk mengakhiri perang yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump sesuai dengan tuntutan inti Moskow, memicu kepanikan di Kyiv dan ibu kota Eropa.

Ukraina dan sekutunya sejak itu telah berupaya untuk menyempurnakan rencana tersebut, meskipun Kyiv mengatakan masih diminta untuk membuat konsesi besar, seperti menyerahkan seluruh wilayah Donbas timur kepada Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan keraguannya mengenai apakah Rusia benar-benar ingin mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan wilayah timur dan selatan Ukraina.

Kremlin pada Senin juga membantah bahwa mereka ingin menciptakan kembali Uni Soviet, merebut seluruh Ukraina dan lebih banyak wilayah di Eropa Timur. Ini setelah Reuters melaporkan bahwa intelijen AS telah menyimpulkan Putin menginginkan lebih dari sekadar kendali atas Ukraina timur.


Konten Terkait

PERISTIWA Kronologi Mahasiswa USU Bunuh Ayah di Belawan, Ditusuk Dari Belakang Berulang Kali

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Iptu Agus Purnomo, menjelaskan peristiwa penikaman terjadi sekitar pukul 09.00

Senin 22-Dec-2025 20:18 WIB

PERISTIWA Bom Mobil di Moskow Tewaskan Jenderal Rusia

Bom mobil menewaskan seorang jenderal senior Rusia, Fanil Sarvarov, di Moskow pada Senin pagi

Senin 22-Dec-2025 20:16 WIB

PEMERINTAHAN Beringas AS Bombardir ISIS di Suriah Usai 3 Warganya Tewas

Bombardir Amerika Serikat (AS) kepada ISIS di Suriah menewaskan lima orang. Ini merupakan balasan atas serangan yang menewaskan tiga warga AS.

Sabtu 20-Dec-2025 20:00 WIB

PERISTIWA Lebih dari 1.000 Korban Tewas karena Banjir dan Longsor di Sumatera

Di Aceh, jumlah korban meninggal bertambah dari 411 menjadi 415 jiwa. Sementara di Sumatera Utara meningkat dari 343 menjadi 349 jiwa.

Minggu 14-Dec-2025 20:02 WIB

PEMERINTAHAN Antisipasi Serangan Drone FPV, Rusia Kembangkan Sistem Pertahanan Tank Berbentuk Dandelion

Seperti apa cara Rusia menangkal serangan drone musuh lewat teknologi terbarunya?

Kamis 11-Dec-2025 20:30 WIB

Tulis Komentar