Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Warga di Kawasan Perbukitan Tapanuli Tengah Masih Terjebak, Helikopter Belum Bisa Mendarat

Senin 08-Dec-2025 20:14 WIB

65

Warga di Kawasan Perbukitan Tapanuli Tengah Masih Terjebak, Helikopter Belum Bisa Mendarat

Foto : republikain

Brominemedia.com - Upaya evakuasi warga dari kawasan Siantar Gunung, Tapianauli dan lingkungan perbukitan lain di Kelurahan Hutanabolon, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang luluh lantak dan terisolasi karena bencana masih menghadapi kendala. Lurah Hutanabolon Polma Pakpahan, mengatakan pihaknya sudah meminta bantuan untuk evakuasi warga tetapi medan yang terjal membuat mobil, bahkan helikopter tidak memungkinkan mendarat sehingga evakuasi belum bisa dilakukan.

"Hingga kini bantuan melalui helikopter baru sebatas penyaluran logistik ke wilayah yang hanya dapat dijangkau dari udara, seperti Desa Eskalangan 2-Tapianauli yang berada di ujung perbukitan," kata Polma ditemui di pengungsian Humala Tambunan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Senin (8/12/2025).

Polma menjelaskan, tim SAR gabungan memperkirakan evakuasi menggunakan helikopter tidak dapat dilakukan karena kondisi lereng yang labil dan ketiadaan area aman untuk mendarat. Ia mengakui permintaan evakuasi terus berdatangan dari warga di kawasan perbukitan, terutama kelompok rentan, seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang sakit.

Sebagian dari mereka dilaporkan tidak mampu menempuh jalur darat yang membutuhkan waktu tempuh hingga empat jam atau lebih dengan berjalan kaki. Dengan begitu, kata dia, aparat setempat saat ini masih berorientasi pada distribusi bantuan kebutuhan pokok, dapur darurat, dan cek kesehatan terbatas.

Bantuan dipasok ke beberapa posko, kemudian para kepala lingkungan (setingkat RT) memandu warga mengambil bantuan tersebut dengan cara dipanggul meski berjalan menembus jalur hutan.

"Itu pun hanya dapat dilakukan beberapa kali sehari bergantung kondisi cuaca," ujarnya.

Kelurahan Hutanabolon, salah satu kawasan paling terdampak banjir disertai tanah longsor di Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, baik jumlah korban jiwa maupun kerusakan permukiman dan infrastruktur sejak 25 November 2025. Seluruh warga Kelurahan Hutanabolon yang berjumlah lebih dari 300 kepala keluarga menjadi korban banjir disertai tanah longsor.

Hasil pendataan tim kelurahan hingga hari ke-13 pasca-bencana tercatat 10 orang meninggal dunia dan sudah dimakamkan, sedangkan 15 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Kelurahan itu pula menjadi lokasi di mana banjir membawa balok-balok kayu besar pada dua pekan lalu yang rekaman videonya viral di berbagai kanal media sosial.

Material yang dibawa banjir telah menghancurkan rumah milik sedikitnya 150-200 kepala keluarga di kawasan Lingkungan IV dan sekitarnya, sedangkan jalan utama menghubungkan Hutanabolon-Tukka terputus sehingga menjadi daerah sulit dijangkau bala bantuan.

Jalan Kaki 4 Jam

Sejumlah pengungsi korban bencana banjir bandang disertai tanah longsor di Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara akhirnya nekat menuruni bukit guna menghampiri generator listrik untuk mengisi daya ponsel. Mobil truk generator listrik dari Kementerian Sosial diaktifkan setiap hari selama dua jam untuk menyuplai jaringan listrik beberapa tenda pengungsian korban bencana.

"Ya turun untuk cas hp kami pak mau memberi kabar keluarga. Masih tidak ada listrik di atas," kata Lauli, warga korban bencana dari Desa Sigiring-giring menjadi salah satu pengungsi yang memanfaatkan layanan tersebut, Senin.

Ibu rumah tangga tersebut harus menempuh perjalanan lebih dari empat jam berjalan kaki dari rumahnya yang berada di perbukitan Desa Sigiring-giring. Perjalanan panjang terpaksa dilakukan mengingat Desa Sigiring-giring merupakan sebuah kawasan yang masih terisolasi dari bala bantuan setelah jalan penghubung utama Hutanbolon -- Tukka rusak parah.

Tidak hanya jarak tempuh dari rumah sedehananya ke posko pengungsiannya yang jauh tetapi juga perjalanan menantang. Berdasarkan pantauan, warga Desa Sigiring-giring dan sekitarnya harus melintasi bukit yang rawan longsor dan permukiman yang sudah hancur dipenuhi balok-balok kayu-batu besar, dan menjadi perlintasan air berarus deras di Lingkungan IV, Hutananolon.

Bahkan banjir susulan sewaktu-waktu bisa terjadi bila hujan kembali mengguyur wilayah itu. Hal ini sebagaimana yang terjadi Ahad (7/12/2025) sore di mana banjir susulan sempat mencapai hingga setinggi paha orang dewasa.

"Turun ambil bantuan kami itu, ya seperti inilah. Kalau kemalaman dan hujan kami tinggal di pengungsian ini apalah pak gelap sekali masih dan susah signal," kata dia. Ia mengaku lebih memilih menetap di rumah yang sudah separuh rusak karena posko pengungsian yang ada sangat ramai.


Konten Terkait

PERISTIWA Wakapolri Tinjau Penanganan Pascabencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan percepatan penanganan dampak bencana alam serta menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat

Minggu 28-Dec-2025 20:15 WIB

Wakapolri Tinjau Penanganan Pascabencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah
EVENT Kardinal Suharyo: Yang Kaya Merusak Hutan, Rakyat Kecil Jadi Korban

Pesan Natal 2025, Kardinal Suharyo menegaskan bencana alam berkaitan dengan kerusakan lingkungan dan menyerukan pertobatan ekologis.

Kamis 25-Dec-2025 20:38 WIB

Kardinal Suharyo: Yang Kaya Merusak Hutan, Rakyat Kecil Jadi Korban
PERISTIWA Gempa Terkini di Priangan M2,9 Guncang Pangandaran Kamis Malam, BMKG: Pusat di Laut

Baru saja gempa terkini di Priangan, Jawa Barat mengguncang Pangandaran pada Kamis (25/12/2025) malam dengan pusat gempa di laut.

Kamis 25-Dec-2025 20:30 WIB

Gempa Terkini di Priangan M2,9 Guncang Pangandaran Kamis Malam, BMKG: Pusat di Laut
PERISTIWA Pemprov Sumbar Akan Gunakan Anggaran dari Pemerintah Pusat untuk Perbaikan Infrastruktur dan Hunian

Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat tengah menyiapkan hunian sementara dan hunian tetap

Senin 22-Dec-2025 20:20 WIB

Pemprov Sumbar Akan Gunakan Anggaran dari Pemerintah Pusat untuk Perbaikan Infrastruktur dan Hunian
PERISTIWA Rejang Lebong Bengkulu Dikepung Banjir Usai Diguyur Hujan Deras, Jalan di Kesambe Baru Amblas

Hujan deras mengguyur Rejang Lebong sejak siang hingga sore Minggu (21/12/2025), sejumlah wilayah terendam banjir dan terjadi longsor.

Minggu 21-Dec-2025 20:07 WIB

Rejang Lebong Bengkulu Dikepung Banjir Usai Diguyur Hujan Deras, Jalan di Kesambe Baru Amblas

Tulis Komentar