Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Trump Bela Rusia, Sebut Punya Posisi Kuat Akhiri Perang Ukraina

Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB

174

Trump Bela Rusia, Sebut Punya Posisi Kuat Akhiri Perang Ukraina

Foto : suara

Brominemedia.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.

Selain itu, Trump juga mencap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai diktator yang menolak menggelar pemilu di tengah perang yang berlangsung.

Dalam pernyataannya pada Rabu malam, Trump mengatakan bahwa Rusia ingin mengakhiri perang, tetapi memiliki keuntungan strategis karena telah menguasai banyak wilayah Ukraina.

"Saya pikir Rusia ingin perang berakhir... Namun saya pikir mereka memiliki sedikit kartu, karena mereka telah merebut banyak wilayah, jadi mereka memiliki kartu," ujarnya kepada wartawan.

Pernyataan Trump ini menandai perubahan besar dalam sikap Washington terhadap konflik Ukraina. Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Joe Biden, AS secara konsisten mendukung Zelenskyy dengan memberikan bantuan militer dan sanksi terhadap Rusia. Namun, Trump menunjukkan pendekatan yang lebih terbuka terhadap negosiasi dengan Moskow, yang membuat Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa khawatir.

Serangan Trump terhadap Zelenskyy

Trump tidak hanya mempertanyakan strategi perang Ukraina, tetapi juga menyerang Zelenskyy secara langsung. Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menuding pemimpin Ukraina itu telah merusak demokrasi dan bahkan menyalahkannya atas konflik yang dipicu oleh invasi Rusia tiga tahun lalu.

“Seorang diktator tanpa pemilu, Zelenskyy sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan punya negara lagi,” tulis Trump.

Ia juga menambahkan bahwa Zelenskyy menolak menggelar pemilu, memiliki peringkat rendah dalam jajak pendapat, dan hanya berhasil dalam satu hal: "mempermainkan (Joe) Biden seperti biola."

Zelenskyy sendiri terpilih pada 2019 untuk masa jabatan lima tahun, tetapi tetap berkuasa berdasarkan status darurat militer yang diberlakukan sejak Rusia menginvasi Ukraina. Meskipun popularitasnya menurun, survei dari Institut Sosiologi Internasional Kyiv (KIIS) menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadapnya masih berada di atas 50 persen sejak perang dimulai.


Reaksi Dunia Internasional

Pernyataan Trump ini mendapat reaksi keras dari berbagai pihak. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengecam komentar tersebut dengan menyebutnya "salah dan berbahaya." Sementara itu, mantan Wakil Presiden AS Mike Pence juga mengkritik Trump dengan menegaskan bahwa Rusia adalah pihak yang memulai perang, bukan Ukraina.

“Tuan Presiden, Ukraina tidak 'memulai' perang ini. Rusia melancarkan invasi yang brutal dan tidak beralasan, yang menelan ratusan ribu nyawa,” tulis Pence di platform X (sebelumnya Twitter).

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya menyambut baik perubahan sikap Washington. Ia memuji kemajuan dalam pembicaraan dengan AS dan mengklaim bahwa pasukannya telah menyeberang ke wilayah Sumy di timur laut Ukraina, meskipun klaim ini segera dibantah oleh Kyiv.


Langkah Selanjutnya

Di tengah meningkatnya ketegangan politik, Zelenskyy dijadwalkan bertemu dengan utusan khusus AS, Keith Kellogg, di Kyiv pada Kamis untuk membahas hubungan antara kedua negara dan sikap pemerintahan Trump terhadap konflik yang sedang berlangsung.

Sementara itu, pembicaraan antara AS dan Rusia di Arab Saudi pada Selasa lalu semakin menegaskan bahwa Washington dan Moskow berusaha membangun kembali dialog, meskipun tanpa melibatkan Kyiv. Hal ini semakin memunculkan kekhawatiran bahwa Ukraina dan sekutu Eropanya akan dipinggirkan dalam kesepakatan damai yang mungkin tercapai di masa mendatang.

Trump sendiri mengklaim bahwa hanya dirinya dan pemerintahannya yang mampu mengakhiri perang ini.

“Kami berhasil menegosiasikan akhir perang dengan Rusia, sesuatu yang semua orang akui hanya dapat dilakukan oleh 'TRUMP' dan pemerintahan Trump,” katanya.

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Ke Blitar, Megawati Tekankan Soal Swasembada Pangan kepada Kepala Daerah Kader PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menekankan soal swasembada pangan kepada para kepala daerah kader PDIP

Jumat 31-Oct-2025 21:10 WIB

Ke Blitar, Megawati Tekankan Soal Swasembada Pangan kepada Kepala Daerah Kader PDIP
PEMERINTAHAN Pukul Mesin Perang Putin, AS Sanksi Dua Raksasa Minyak Rusia

AS menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft dan Lukoil sebagai bagian dari upaya untuk menekan Moskow agar segera mengakhiri perang di Ukraina.

Rabu 29-Oct-2025 20:20 WIB

Pukul Mesin Perang Putin, AS Sanksi Dua Raksasa Minyak Rusia
PEMERINTAHAN Sharing Session SINDOnews Ajak Gen Z Berani Tentukan Arah dan Berkontribusi Nyata

Generasi Z didorong untuk berani menentukan arah masa depan dan berkontribusi secara nyata bagi lingkungan serta masyarakat.

Selasa 28-Oct-2025 20:15 WIB

Sharing Session SINDOnews Ajak Gen Z Berani Tentukan Arah dan Berkontribusi Nyata
PENDIDIKAN Muhammadiyah Jadi EMT Pertama di Indonesia Terverifikasi Standar Internasional WHO

Melalui proses panjang dan komprehensif sejak tahun 2017, EMT Muhammadiyah dinyatakan terverifikasi oleh WHO sebagai tim medis darurat berstandar internasional pertama dari Indonesia.

Minggu 19-Oct-2025 20:54 WIB

Muhammadiyah Jadi EMT Pertama di Indonesia Terverifikasi Standar Internasional WHO
PERISTIWA Serangan Drone Rusia di Kota Kramatorsk, Ukraina Wajibkan Evakuasi Anak-anak

Rusia meluncurkan drone tempur ke Kramatorsk, Ukraina. Pemerintah setempat mewajibkan evakuasi bagi warga, terutama anak-anak, akibat situasi yang memburuk.

Kamis 09-Oct-2025 21:30 WIB

Serangan Drone Rusia di Kota Kramatorsk, Ukraina Wajibkan Evakuasi Anak-anak

Tulis Komentar