Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Trump Bela Rusia, Sebut Punya Posisi Kuat Akhiri Perang Ukraina

Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB

40

Trump Bela Rusia, Sebut Punya Posisi Kuat Akhiri Perang Ukraina

Foto : suara

Brominemedia.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.

Selain itu, Trump juga mencap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai diktator yang menolak menggelar pemilu di tengah perang yang berlangsung.

Dalam pernyataannya pada Rabu malam, Trump mengatakan bahwa Rusia ingin mengakhiri perang, tetapi memiliki keuntungan strategis karena telah menguasai banyak wilayah Ukraina.

"Saya pikir Rusia ingin perang berakhir... Namun saya pikir mereka memiliki sedikit kartu, karena mereka telah merebut banyak wilayah, jadi mereka memiliki kartu," ujarnya kepada wartawan.

Pernyataan Trump ini menandai perubahan besar dalam sikap Washington terhadap konflik Ukraina. Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Joe Biden, AS secara konsisten mendukung Zelenskyy dengan memberikan bantuan militer dan sanksi terhadap Rusia. Namun, Trump menunjukkan pendekatan yang lebih terbuka terhadap negosiasi dengan Moskow, yang membuat Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa khawatir.

Serangan Trump terhadap Zelenskyy

Trump tidak hanya mempertanyakan strategi perang Ukraina, tetapi juga menyerang Zelenskyy secara langsung. Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menuding pemimpin Ukraina itu telah merusak demokrasi dan bahkan menyalahkannya atas konflik yang dipicu oleh invasi Rusia tiga tahun lalu.

“Seorang diktator tanpa pemilu, Zelenskyy sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan punya negara lagi,” tulis Trump.

Ia juga menambahkan bahwa Zelenskyy menolak menggelar pemilu, memiliki peringkat rendah dalam jajak pendapat, dan hanya berhasil dalam satu hal: "mempermainkan (Joe) Biden seperti biola."

Zelenskyy sendiri terpilih pada 2019 untuk masa jabatan lima tahun, tetapi tetap berkuasa berdasarkan status darurat militer yang diberlakukan sejak Rusia menginvasi Ukraina. Meskipun popularitasnya menurun, survei dari Institut Sosiologi Internasional Kyiv (KIIS) menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadapnya masih berada di atas 50 persen sejak perang dimulai.


Reaksi Dunia Internasional

Pernyataan Trump ini mendapat reaksi keras dari berbagai pihak. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengecam komentar tersebut dengan menyebutnya "salah dan berbahaya." Sementara itu, mantan Wakil Presiden AS Mike Pence juga mengkritik Trump dengan menegaskan bahwa Rusia adalah pihak yang memulai perang, bukan Ukraina.

“Tuan Presiden, Ukraina tidak 'memulai' perang ini. Rusia melancarkan invasi yang brutal dan tidak beralasan, yang menelan ratusan ribu nyawa,” tulis Pence di platform X (sebelumnya Twitter).

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya menyambut baik perubahan sikap Washington. Ia memuji kemajuan dalam pembicaraan dengan AS dan mengklaim bahwa pasukannya telah menyeberang ke wilayah Sumy di timur laut Ukraina, meskipun klaim ini segera dibantah oleh Kyiv.


Langkah Selanjutnya

Di tengah meningkatnya ketegangan politik, Zelenskyy dijadwalkan bertemu dengan utusan khusus AS, Keith Kellogg, di Kyiv pada Kamis untuk membahas hubungan antara kedua negara dan sikap pemerintahan Trump terhadap konflik yang sedang berlangsung.

Sementara itu, pembicaraan antara AS dan Rusia di Arab Saudi pada Selasa lalu semakin menegaskan bahwa Washington dan Moskow berusaha membangun kembali dialog, meskipun tanpa melibatkan Kyiv. Hal ini semakin memunculkan kekhawatiran bahwa Ukraina dan sekutu Eropanya akan dipinggirkan dalam kesepakatan damai yang mungkin tercapai di masa mendatang.

Trump sendiri mengklaim bahwa hanya dirinya dan pemerintahannya yang mampu mengakhiri perang ini.

“Kami berhasil menegosiasikan akhir perang dengan Rusia, sesuatu yang semua orang akui hanya dapat dilakukan oleh 'TRUMP' dan pemerintahan Trump,” katanya.

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Setelah Prabowo, Bagus Juga Megawati Bertemu SBY dan Jokowi

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri sangat positif untuk mengatasi masalah bangsa.

Rabu 09-Apr-2025 20:45 WIB

Setelah Prabowo, Bagus Juga Megawati Bertemu SBY dan Jokowi
FINANCE Dampak Kebijakan Tarif Donald Trump Dinilai Terbatas terhadap Pasar Modal Indonesia

Indonesia lebih mengandalkan ekonomi atau konsumsi dalam negeri sehingga seharusnya dampaknya lebih relatif.

Senin 07-Apr-2025 20:35 WIB

Dampak Kebijakan Tarif Donald Trump Dinilai Terbatas terhadap Pasar Modal Indonesia
FINANCE Prabowo Tegaskan BPI Danantara Gunakan Standar Internasional

Presiden Prabowo Subianto menyatakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara)...

Jumat 21-Mar-2025 20:50 WIB

Prabowo Tegaskan BPI Danantara Gunakan Standar Internasional
TREND Harga Minyak Stabil di Akhir Pekan, di Tengah Jalur Gencatan Senjata di Ukraina

Harga minyak mentah Brent naik 26 sen (0,37%) menjadi US$70,14 per barel pada pukul 13:22 GMT, setelah turun 1,5% di sesi sebelumnya

Jumat 14-Mar-2025 20:44 WIB

Harga Minyak Stabil di Akhir Pekan, di Tengah Jalur Gencatan Senjata di Ukraina
PERISTIWA Binaragawati 20 Tahun Meninggal Mendadak di Festival Olahraga AS, Pelatih Ungkap 'Kesalahan Besar'

Dia dilaporkan mulai merasa sakit setelah menghadiri kompetisi dan akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia dinyatakan meninggal dunia.

Rabu 05-Mar-2025 20:21 WIB

Binaragawati 20 Tahun Meninggal Mendadak di Festival Olahraga AS, Pelatih Ungkap 'Kesalahan Besar'

Tulis Komentar