Rabu 06-Sep-2023 04:00 WIB
Foto : coinedition
brominemedia.com - Tether Holdings Limited, raksasa kripto di balik stablecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, telah menjadi pemegang Obligasi Negara Amerika Serikat terbesar ke-22 di dunia. Penerbit USDT ini menyalip negara-negara seperti Australia, Spanyol, Meksiko dan Uni Emirat Arab dalam mencapai prestasi ini.
Chief Technology Officer Tether, Paolo Ardoino, melalui X (sebelumnya Twitter) hari ini telah menyoroti kepemilikan besar perusahaannya di Treasuri AS. Eksposur raksasa stablecoin tersebut terhadap aset treasuri AS dilaporkan telah melebihi US$72,5 milyar, menjadikannya salah satu pemegang terbesar di dunia.
Ardoino menunjukkan bahwa sebagai stablecoin yang paling banyak digunakan di dunia, USDT memberikan perhatian khusus pada negara-negara berkembang. “Bagi banyak komunitas ini, USDT adalah penyelamat untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka dari inflasi mata uang nasional yang tidak masuk akal,” tambah eksekutif Tether.
Circle Internet Financial LLC, penerbit stablecoin USD Coin terbesar kedua di dunia, sebelumnya melaporkan bahwa mereka memiliki US$8,38 milyar di Treasuri AS pada 31 Juli 2023. Pada bulan Juni 2023, penerbit USDC membuang Treasuri AS jangka panjang dari Circle Reserve Fund dengan alasan kekhawatiran seputar plafon utang Amerika Serikat.
Komentar Ardoino hari ini adalah tanggapan terhadap tweet Wall Street Silver, yang menyoroti menurunnya kepemilikan Tiongkok atas Utang Negara AS. Kepemilikan Treasuri AS di Tiongkok telah menurun sebesar US$481 milyar dari puncaknya, dengan percepatan yang signifikan dalam tingkat penjualan.
Influencer kripto menyatakan bahwa Tiongkok membuang obligasi tersebut karena dampaknya terhadap perekonomian dan mata uangnya sendiri. Negara ini dilaporkan telah menukar utang AS-nya dengan emas. Komunitas kripto di X memperkirakan bahwa tingkat penjualan hanya akan meningkat di masa depan.
Konten Terkait