Senin 20-Oct-2025 20:17 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Terungkap penyebab empat pelaku membakar sopir beserta mobilnya di kebun tebu di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Senin (13/10/2025).
Pihak kepolisian telah menangkap tiga dari empat pelaku pembunuhan Asril Wahyudi sopir truk asal Sumatera Barat (Sumbar).
Ketiga pelaku yakni Adam Saputra (28), Agung Sanjaya (25), dan Redho Saputra (24) ketiganya warga Desa Payalingkung Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir.
Sedangkan satu pelaku lainnya berinisial I masih buron.
Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, menjelaskan bahwa motif utama di balik pembunuhan sadis ini adalah perampasan kendaraan truk milik korban. Otak kejahatan tersebut adalah Agung Sanjaya (AS).
Kronologi dimulai pada Sabtu dini hari, 11 Oktober 2025. Agung dihubungi oleh seorang saksi berinisial P yang menawarkan pekerjaan proyek pembangunan jembatan di Muara Kuang.
Agung kemudian mengajak ketiga rekannya untuk ikut serta. Korban adalah sopir yang ditugaskan untuk menjemput dan mengantar mereka ke lokasi proyek.
Setelah tiba di lokasi, para tersangka bertemu dengan pemilik proyek namun tidak menemukan kesepakatan, baik mengenai cara kerja maupun sistem penggajian. Karena tidak ada kecocokan, Agung dan kawan-kawan memutuskan untuk pulang.
Dalam perjalanan pulang itulah rencana kejahatan itu mulai berubah secara drastis.
"Awalnya mereka hanya ingin merampas uang. Tapi tiba-tiba dalam satu jam perjalanan AS merubah rencana jadi ingin mengambil alih truk," ungkap AKBP Bagus.
Mereka sempat berusaha menumpang mobil box namun ditolak. Tak lama berselang, truk Fuso milik korban melintas. Karena Agung sudah mengenal korban yang sebelumnya mengantar mereka, korban setuju untuk memberikan tumpangan balik.
Niat jahat Agung pun tereksekusi ketika mereka melintas di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dalam mobil, mereka beraksi serentak.
"AS mencekik korban, sementara rekan-rekannya memegangi dan menguasai setir kendaraan," jelas Kapolres. Korban tak sempat memberikan perlawanan yang berarti.
Setelah korban lemas, para tersangka menghentikan truk di kebun tebu yang gelap. Mereka berniat membuang jasad korban dan membawa kabur truk yang rencananya akan dijual ke Lampung.
Namun, nasib berkata lain. Mesin truk mendadak mogok dan tak kunjung menyala. Di bawah tekanan dan kepanikan untuk menghilangkan jejak, Agung dan kawan-kawan mengambil keputusan yang paling kejam membakar truk bersama jasad korban di dalamnya.
Mereka menyiram kabin depan truk dan gorden dengan BBM yang diambil dari tangki truk itu sendiri.
Sebelum membakar, uang tunai sejumlah Rp 214 ribu milik korban sempat diambil oleh para tersangka.
Konten Terkait