Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

KRIMINAL

Tersangka Pembunuh Perempuan di Kos Peterongan Semarang Terancam Hukuman Mati

Selasa 22-Oct-2024 20:33 WIB

204

Tersangka Pembunuh Perempuan di Kos Peterongan Semarang Terancam Hukuman Mati

Foto : republikain

Brominemedia.com – Polrestabes Semarang berhasil membekuk pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan bernama Robiatul Adawiyah (28 tahun) yang terjadi di sebuah kosan di Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pelaku adalah pacar korban, yakni Muhammad Adhi Nugroho (28 tahun), warga Bendungan, Barusari, Semarang Selatan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan, pembunuhan yang dilakukan Adhi terhadap Robiatul dikategorikan sebagai pembunuhan berencana. Oleh sebab itu, Adhi dapat dijerat Pasal 340 KUHP.

"Dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun," kata Irwan saat menggelar jumpa pers terkait kasus pembunuhan Robiatul di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/2024).

Dalam konferensi pers tersebut, Adhi turut dihadirkan. "Motifnya adalah cemburu. Cemburu karena melihat pacarnya jalan dengan cowok lain," ujar Irwan.

Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Bakar Lemak 17 Kg Sehari
Uang Terus Mengalir tanpa Henti!Bebaskan hutang dalam 7 hari
Sakit lutut & sendi akan hilang jika anda lakukan ini tiap pagi
Adhi membunuh Robiatul di kamar kosnya pada Jumat (18/10/2024) dini hari sekitar pukul 00:00 WIB. "Kasus ini cukup menjadi perhatian publik karena korban mendapatkan luka tusukan sebanyak 15 tusuk. Dalam perspektif pelaku kejahatan, ini cukup sadis," ungkap Irwan.

Kronologi Pembunuhan

Dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Adhi mengungkap alasannya membunuh Robiatul. Adhi mengatakan, dia mengenal Robiatul dari aplikasi kencan. Robiatul bekerja sebagai call center di sebuah bank swasta di Semarang.

Adhi, yang bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah klinik kecantikan di Semarang, mengaku, dia dan Robiatul belum sampai setahun berpacaran. "Kalau kenalnya sudah setahunan," ujarnya.

Menurut Adhi, selama berpacaran, dia kerap dikecewakan oleh Robiatul. Adhi mengklaim sudah beberapa kali memergoki Robiatul pergi bersama lelaki lain. "Saya sempat ingin pergi, tapi tidak diperbolehkan," katanya.

Pada Kamis (17/10/2014) malam pekan lalu, Adhi membuntuti Robiatul yang dijemput di tempat kerjanya oleh seorang lelaki menggunakan sepeda motor. Namun, dalam perjalanan menuju kosan Robiatul, Adhi berpisah jalan. Adhi tiba lebih dulu di depan kos-kosan Robiatul yang berlokasi di Jalan Peterongan Timur RT01/06 No 27.

Berdasarkan rekaman CCTV, Adhi tiba sekitar pukul 23:18. Kala itu, Adhi sudah membawa pisau sangkur. Adhi mengatakan, sebelum membuntuti Robiatul, pukul 21:00 WIB malam itu, dia mengirimkan pesan singkat kepada pacaranya. "Waktu itu saya ngabarin saja saya sudah di rumah, tapi dia enggak balas. Ternyata dia keluar sama cowok," ucap Adhi.

Adhi mengaku mengetahui Robiatul sedang bersama lelaki lain dari akun kedua atau second account sosial medianya. "Di akun pribadi saya statusnya tidak muncul. Di akun fake itu muncul. Di situ saya timbul amarah," katanya.

Saat tengah menunggu di depan kosan Robiatul, Adhi sempat dua kali mengitari daerah sekitar kosan. Sebab Robiatul tak kunjung tiba. Saat dua kali mengitari daerah tersebut, Adhi akhirnya berpapasan dengan Robiatul dan teman lelakinya di perempatan dekat kosan.

Pada momen itu, Adhi segera bertanya kepada teman lelaki Robiatul tentang apa statusnya. "Dia (teman lelaki Robiatul) jawab temannya," ujar Adhi.

Adhi pun menyampaikan kepada Robiatul bahwa dia ingin berkomitmen. Namun Robiatul membalas bahwa dirinya tidak ingin terlalu dikekang. "Dia (Robiatul) bilang 'Aku makhluk sosial, butuh relasi sama temen cewek dan cowok'. Di situ saya merasa sakit hati," kata Adhi.

Setelah Robiatul diantar pulang ke kosannya, Adhi tak bisa lagi mengontrol rasa geramnya. Sekitar pukul 00:00 WIB, dia memutuskan memanjat ke lantai dua kosan Robiatul. Kamar kos perempuan asal Grobogan itu memang berada di lantai.

Adhi kemudian mengetuk kamar kos Robiatul. Robiatul sempat bertanya siapa yang mengetuk kamar kosnya. Namun Adhi tak menjawab. "Sebelum buka pintu itu dia (Robiatul) matiin lampu dulu. Dia buka pintu, terus tahu aku. Dia mau tutup pintu, tapi saya merangsek masuk. Setelah masuk, dalam posisi sama-sama berdiri, saya tusuk di bagian perut satu kali," ucap Adhi.

"Terus jadi dorong mendorong sampai dia terjatuh. Saya membabibuta (menusuk) di area dada. Setelah dia tak sadarkan diri, saya tusuk lagi di bagian pinggang satu kali," tambah Adhi.

Adhi mengaku tak dalam pengaruh apa pun saat melakukan aksi penusukan sadis tersebut. Setelah melakukan aksi pembunuhan sadis tersebut, Adhi segera keluar dari kosan dan bergegas pergi. Jenazah Robiatul kemudian ditemukan oleh penghuni lain di kos-kosannya.

Setelah pembunuhan itu, Adhi mengaku sempat kabur ke Jakarta. "Ke Jakarta enggak ada tempat tujuan. Jadi saya tidur di masjid-masjid pinggir jalan," ucapnya.

Karena luntang-lantung tak tentu arah, Adhi akhirnya kembali ke Semarang. Dia ditangkap tim Jatanras Polrestabes Semarang di rumah kakaknya di daerah Banyumanik pada Selasa (20/10/2024), sekitar pukul 04:00 WIB pagi.

Konten Terkait

PERISTIWA Kapolda: Kerugian Akibat Aksi Anarkistis di Jatim Capai Rp 256 Miliar

Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nanang Avianto menyampaikan, nilai kerugian akibat aksi unjuk rasa anarkistis yang terjadi di 10 wilayah Provinsi Jatim, mencapai Rp 256 miliar. Aksi demo berujung...

Kamis 18-Sep-2025 21:12 WIB

Kapolda: Kerugian Akibat Aksi Anarkistis di Jatim Capai Rp 256 Miliar
KRIMINAL Lakukan Kekerasan Seksual kepada Anak di Bawah Umur, Remaja di Pagar Alam Ini Ditangkap Polisi

Polres Pagar Alam mengamankan seorang remaja berusia 15 tahun yang diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Kamis 18-Sep-2025 21:11 WIB

Lakukan Kekerasan Seksual kepada Anak di Bawah Umur, Remaja di Pagar Alam Ini Ditangkap Polisi
KRIMINAL SKCK Palsu Rp 100 Ribu di Makassar Terbongkar, Ada Oknum Polisi Diduga Terlibat, Ini Perannya

SKCK palsu terbongkar dan viral di medsos. Ada oknum polisi yang terlibat. Untuk SKCK palsu itu dibayar Rp 100 Ribu

Kamis 18-Sep-2025 21:10 WIB

SKCK Palsu Rp 100 Ribu di Makassar Terbongkar, Ada Oknum Polisi Diduga Terlibat, Ini Perannya
KRIMINAL Ngaku Dokter, Wanita Lulusan SMA Ini Tipu Pasien hingga Rp 538 Juta Begini Modus Pelaku

Mengaku sebagai dokter ternyata lulusan SMA ini berhasil menipu seorang pasien hingga mengalami kerugian lebih dari Rp 538 juta.

Kamis 18-Sep-2025 21:09 WIB

Ngaku Dokter, Wanita Lulusan SMA Ini Tipu Pasien hingga Rp 538 Juta Begini Modus Pelaku
KRIMINAL Polisi Selidiki Dugaan Mesum di Mobil Ambulans, Sopir dan Guru Honorer Belum Berani Pulang

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bulukumba mulai menyelidiki dugaan perzinaan yang dilakukan oleh sopir ambulans berinisial RY dengan seorang guru honorer perempuan berinisial RN.

Rabu 17-Sep-2025 20:37 WIB

Polisi Selidiki Dugaan Mesum di Mobil Ambulans, Sopir dan Guru Honorer Belum Berani Pulang

Tulis Komentar