Sabtu 17-Sep-2022 04:38 WIB
378

Foto : jpnn
brominemedia.com –
Anggota Polda Maluku Iptu Thomas Keliombar (TK) diberikan sanksi pemberhentian
tidak dengan hormat (PTDH).
Komisi Kode Etik Profesi Polri (KEPP) menilai Iptu Keliombar
terbukti bersalah menganiaya seorang karyawan Alfamidi bernama Daud Manusama,
di halaman parkir minimarket pada 17 April 2022 lalu.
Bahkan, Iptu Keliombar telah berulang kali menganiaya
masyarakat. Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat mengatakan pemecatan
terhadap perwira polisi itu telah melalui prosedur dan mekanisme peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
"Bapak kapolda Maluku berulang kali di setiap
kesempatan sering menyampaikan agar polisi sebagai abdi atau pelayan dan
pelindung rakyat, bukan malah arogan dan melakukan kekerasan serta menyakiti
hati rakyat," kata Kombes Roem Ohoirat di Ambon, Jumat (16/9).
Roem Ohoirat mengatakan Iptu Keliombar tercatat sudah
terlibat banyak kasus pelanggaran berat, bahkan sudah ada kasus pidana yang
harus dijalani.
Polda Maluku juga sudah melakukan tahapan-tahapan pembinaan
mental, memberikan sanksi, mulai dari yang ringan sampai terberat.
"Tetapi, nampaknya yang bersangkutan ini tetap tidak
berubah sehingga dianggap tidak layak lagi dipertahankan sebagai anggota
Polri," kata dia.
Dia mengatakan polisi yang melanggar itu sangat kecil
jumlahnya.
"Masih banyak anggota yang memiliki dedikasi, dan
integrasi tinggi sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat. Anggota
yang melanggar presentasinya sangat kecil dibandingkan yang masih baik dan
punya dedikasi dan integritas tinggi dengan segala keterbatasan yang ada,
memberikan yang terbaik untuk melayani masyarakat," katanya.
Dia menyatakan pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap
TK merupakan langkah yang tepat.
"Karena tidak layak lagi jadi anggota Polri, biarkan
dia jadi masyarakat biasa. Tanpa harus membawa nama institusi Polri lagi, biar
nanti berhadapan langsung dengan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, tidak ada tempat di Polri bagi anggota yang
menyakiti hati rakyat seperti itu, melakukan pemukulan seenaknya kepada warga
yang tidak bersalah.
"Sekarang kalau sudah dipecat baru mohon-mohon untuk
tidak dipecat dengan segala cara, baru sadar dan mikir," katanya.
Setelah divonis dipecat melalui sidang komisi Kode Etik Profesi Kepolisian (KEPP), Iptu TK sempat masih melakukan upaya banding.

Sidang komisi KEPP terhadap TK dilakukan setelah Polda Maluku menerima salinan putusan inkrah dari Pengadilan Negeri Ambon, Nomor 29/Pid.B/2021/PN Amb.
Sidang KEPP menyatakan TK terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 15 huruf (e) Perkap 14/2011 tentang Kode Etik Profesi Polri dan pasal 12 ayat 1 huruf (a) PPRI Nomor 1/2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri.
Diberitakan, Keliombar tercatat sudah dua berulang kali keluar masuk penjara karena terlibat dalam kasus sama, yakni penganiayaan, dan beberapa tahun lalu dia juga pernah menganiaya sopir angkot hingga dilarikan ke rumah sakit.
Dia juga pernah menganiaya warga di Talake hingga babak belur karena alasan sepele. Bahkan, bekas atlet tinju ini juga pernah menantang duel seorang anggota TNI. Anggota TNI itu ditantang berduel setelah terlibat prekelahian dengan dua anggota Polantas di Ambon beberapa waktu lalu.
Konten Terkait
BREAKING NEWS Persebaya Surabaya kontra Semen Padang, Gali Freitas berdansa, Bruno Moreira untung, skor 1-0.
Jumat 19-Sep-2025 20:43 WIB
Polres Pagar Alam mengamankan seorang remaja berusia 15 tahun yang diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
Kamis 18-Sep-2025 21:11 WIB
SKCK palsu terbongkar dan viral di medsos. Ada oknum polisi yang terlibat. Untuk SKCK palsu itu dibayar Rp 100 Ribu
Kamis 18-Sep-2025 21:10 WIB
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bulukumba mulai menyelidiki dugaan perzinaan yang dilakukan oleh sopir ambulans berinisial RY dengan seorang guru honorer perempuan berinisial RN.
Rabu 17-Sep-2025 20:37 WIB
Arus balik libur panjang di Kabupaten Garut, Jawa Barat terpantau padat pada Minggu (7/9/2025) petang
Minggu 07-Sep-2025 20:52 WIB