Selasa 13-Sep-2022 11:40 WIB
421

Foto : kompas
brominemedia.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri berhasil menurunkan angka stunting di wilayahnya dari 24 persen menjadi 12,8 persen atau terendah ketiga di Jawa Tengah (Jateng).
“Kami saat ini sudah berada rangking tiga se-Jateng dengan
kasus stunting yang terendah. Bahkan, penanganan prevalensi stunting Wonogiri
terbaik kedua se-Jateng,”
Bupati Jekek mengatakan, turunnya angka stunting di
Kabupaten Wonogiri tak luput dari campur tangan penanganan yang terintegrasi
oleh seluruh pihak.
Ia mengatakan, menurunnya angka stunting sebanyak 11,2
persen menjadikan seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan yang terlibat
optimis untuk menjadikan Kabupaten Wonogiri terbebas kasus stunting pada 2024.
Lebih lanjut, kata Bupati Jekek, apabila dua tahun tidak dilanda pandemi Covid-19, maka pada 2022 ini Wonogiri bisa dikatakan sudah bebas dari kasus stunting.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Jekek juga mengungkapkan,
pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menuju Wonogiri 2024
zero stunting.
Adapun langkah yang akan dilakukan adalah mengintegrasikan data-data
yang dimiliki dengan dinas teknis yang memiliki otoritas dalam penanganan kasus
stunting.
Dengan demikian, Kabupaten Wonogiri harus memiliki data
terpadu agar bisa sukses dalam penanganan stunting dan menjadikan Wonogiri zero
stunting.
“Saat ini, Pemkab Wonogiri terus berfokus dalam menangani
kasus stunting dengan kelahiran Januari hingga September 2022. Jumlah yang
terdata sekitar 288 bayi terkualifikasi stunting. Jumlah itu tentunya sangat
kecil dibandingkan dengan jumlah kehamilan yang mencapai 3.086 kelahiran,”
jelas Bupati Jekek.
Kasus stunting sebanyak 288 bayi itu diidentifikasi dari
ciri-ciri saat bayi lahir yang memiliki panjang
badan kurang dari 46 sentimeter (cm).
Untuk diketahui, ratusan bayi tersebut terlahir dalam
kondisi stunting lantaran saat hamil ibunya menderita anemia.
Menanggulangi hal tersebut, Bupati Jekek mengatakan, Pemkab Wonogiri bakal menggalakkan upaya mengonsumsi obat penambah darah sejak dini bagi parempuan.
Tak hanya itu, kata dia, penanganan kasus stunting juga dilakukan dengan kolaborasi antara Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Wonogiri dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Sosial (Dinsos).

“Apabila setelah diidentifikasi ibu hamil yang masuk ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) berarti akan masuk ke Dinsos dengan mengintegrasikan bantuan sosial (bansos). Sementara itu, di wilayah Dinkes memberikan dampingan berupa pemberian vitamin dan makanan tambahan,” katanya.
Sementara itu, DPPKBP3A memiliki otoritas dalam membentuk tim pendamping keluarga yang di dalamnya terdapat posyandu, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), serta kader
Integritas dari tiga dinas tersebut nantinya akan membahas mengenai stunting secara bersama dengan program yang telah diinisiasi oleh kementerian dan lembaga melalui dinas teknis.
“Makanya kami akan mengeroyok bareng dengan Go Nyawiji atau Bersatu padu bersama untuk menangani kasus stunting di Kabupaten Wonogiri,” ujarnya.
Perihal anggaran, Jekek mengatakan anggaran yang tersedia sudah sangat cukup untuk melakukan langkah percepatan penurunan stunting.
Anggaran cukup karena mendapat alokasi dari dana desa untuk mengatasi permasalahan stunting.
“Maka saya yakin saat metodologi pola penanganan stunting dikelola secara bersama-sama dengan instrumen yang sama dan titik tumpu yang sama akan menghasilkan big data yang sama dan pada akhirnya Wonogiri akan zero stunting pada 2024,” jelasnya.
Konten Terkait
Mereka bertemu dan berduel di Jalan Raya Solo-Baki, Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Jumat 16-May-2025 20:48 WIB
Ditreskrimum Polda Jawa Tengah membongkar sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan perdagangan motor bodong.
Senin 28-Apr-2025 20:51 WIB
Tradisi kupatan dengan mengarak hewan ternak sapi keliling desa, terus dirawat masyarakat lereng Merapi, khususnya di Dukuh Mlambong, Boyolali, Jawa Tengah, setiap sepekan seusai Lebaran.
Senin 07-Apr-2025 20:35 WIB
Harga cabai rawit di pasar tradisional di wilayah Klaten masih tinggi meski Lebaran sudah lewat.
Minggu 06-Apr-2025 20:37 WIB
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan bakal kedatangan jutaan pemudik pada momen Idulfitri 1446 Hijriah.
Senin 17-Mar-2025 20:35 WIB