Kamis 20-Oct-2022 11:05 WIB
257

Foto : detik
brominemedia.com –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri melanjutkan investigasi terkait
tragedi Kanjuruhan. Saat ini, Polri tengah mempercepat penuntasan rekomendasi
dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan.
"Ya harus cepet dituntaskan rekomendasi dari
TGIPF," kata Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (20/10).
Dedi memastikan Polri akan melaksanakan hasil rekomendasi
TGIPF terkait tragedi Kanjuruhan. Rekomendasi itu, jelas Dedi, akan
dilaksanakan secara tuntas.
"Rekomendasi dari TGIPF harus dilaksanakan dulu secara
tuntas," ujar Dedi.
Diketahui, TGIPF tragedi Kanjuruhan telah menyerahkan
laporan hasil investigasi dan rekomendasi kepada Presiden Jokowi pada Jumat
(14/10) lalu. Ada sejumlah poin rekomendasi TGIPF kepada Polri.
Polri juga telah melakukan rekonstruksi kejadian tragedi
Kanjuruhan pada Rabu (19/10). Rekontruksi digelar di Mapolda Jawa Timur
(Jatim).
Sebanyak 3 tersangka yakni Kompol WS, AKP H, dan AKP BS dan
54 saksi dihadirkan saat rekonstruksi. Polri juga mendalami peran ketiga
tersangka saat rekonstruksi.
Diketahui, Jokowi memberi catatan dalam hasil laporan
investigasi TGIPF terkait tragedi Kanjuruhan. Jokowi meminta Polri untuk
melanjutkan penyelidikan kasus Tragedi Kanjuruhan.
Hal itu disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud Md setelah menyerahkan laporan hasil investigasi TGIPF ke Jokowi pada Jumat (14/10) siang.

"Kami memberi catatan akhir, yang tadi digarisbawahi oleh Bapak Presiden, Polri supaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang juga diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana di dalam kasus ini," kata Mahfud dalam jumpa pers yang disiarkan YouTube Setpres, Jumat (14/10).
Mahfud mengatakan, dalam cuplikan yang diambil dari CCTV, Tragedi Kanjuruhan lebih mengerikan dari hanya sekadar disemprot gas air mata. Dia menyebut ada yang bergandengan untuk bisa keluar dan ada yang temannya tertinggal di dalam lalu ada juga yang masuk kembali ke stadion untuk menyelamatkan temannya.
"Jadi itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati, semprot mati gitu. Ada yang gandengan untuk bisa keluar bersama, satu bisa keluar, yang satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk menolong temannya terinjak-injak mati," ujarnya.
Konten Terkait
Komandan Batalyon C Resimen IV Pasukan Pelopor Korps Brimob Polda Metro Jaya Kompol Cosmas Kaju Gae diputus melanggar kode etik berat. Dalam sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) Rabu malam (3/9)
Rabu 03-Sep-2025 20:49 WIB
Analis politik sekaligus pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung menduga ada pihak-pihak yang...
Minggu 31-Aug-2025 20:42 WIB
Acara digelar di Lapangan Hitam Mapolda Kalimantan Selatan, Kamis (21/8/2025).
Kamis 21-Aug-2025 20:35 WIB
Menurut Sigit Irfansyah, Direktur Prasarana Integrasi Transportasi Antarmoda Kemenhub, ide ini masih dalam tahap diskusi awal.
Selasa 05-Aug-2025 20:32 WIB
Momen penangkapan oleh warga yang dramatis ini terekam jelas dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Selasa 05-Aug-2025 20:32 WIB